[9] BMM : End of Vacation

535 61 22
                                    

~~ Because My Mistake ~~

"Boruto-kun!" Sumire berlari mendekati Boruto yang berdiri terpaku memandangi pedang berlumuran darah di tangannya dalam diam, dengan pakaian kotor oleh percikan-percikan darah dari para pria brengsek yang mencoba menyerangnya, yang tidak cukup berpikir untuk menyerang salah seorang shinobi terkuat di dunia saat ini.

"Boruto-kun!" Sumire memanggilnya sekali lagi, mengguncang tubuhnya, membawanya kembali pada kesadaran, menarik pandangannya.

"Sumire-chan.." Boruto berujar pelan.

"Tidak apa." Sumire menyentuh lembut pipi bergurat pria itu, mengirim rasa tenang dan hangat padanya, menatap suaminya dengan penuh pengertian. "Tidak akan terjadi hal buruk pada kita. Ayo kita hadapi ini bersama, oke?"

Boruto tersenyum lembut, mengangguk kecil pada Sumire. Wanita di depannya itu selalu dapat menenangkan hatinya. "Baiklah."

"Hei!" Suara seorang wanita di depan mereka berdua terdengar. Itu Sarada, sedang sibuk memukuli satu persatu lawan mereka. Boruto dan Sumire sama-sama menoleh. "Bisa bantu aku di sini?"

"Mereka masalahmu, bukan? Hadapi sendiri!" jawab Boruto, setengah serius. Ia masih kesal liburannya bersama Sumire terganggu.

Sarada berdecak kesal nan frustrasi, bukan kemauannya ini semua terjadi. Hari ini liburan hanya kedok Sarada dan Mitsuki dalam menjalankan misi tingkat A yang sedang mereka emban, yaitu mengumpulkan informasi terkait organisasi pemberontakan. Namun, sepertinya ada mata-mata yang berhasil mengetahui misi mereka dan membocorkannya pada organisasi tersebut, membuat mereka terjebak dalam situasi ini.

Dilihat dari yang mencoba melawan mereka, orang-orang ini hanyalah anak buah yang dikirim seorang bawahan dari seorang sosok yang memimpin organisasi itu sendiri. Mereka tidak terlalu kuat, tapi tetap saja mereka merepotkan, terutama karena jumlah mereka yang sedikit terlalu banyak. Awalnya hanya puluhan, tapi setiap setengah dari mereka tumbang, orang-orang lainnya masuk dan sialnya jumlahnya tak kurang dari 2-3 kali lipat dari jumlah yang sebelumnya.

Aku mengerti kalau Boruto akan mendapatkan masalah jika mengeluarkan keahliannya, tapi ini mulai menyebalkan. batin Sarada.

"Jangan begitu, Boruto-kun!" Sumire menegur Boruto karena ucapannya barusan. "Ayo, cepat bantu Sarada-chan!" tuntutnya.

Boruto hanya dapat menghela napas, menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Baiklah, tapi berjanjilah untuk tetap menjauh di belakang, oke?" ujar Boruto.

Sarada menghela napas lega. Sumire selalu bisa membantu teman-temannya, selalu mengerti perasaan teman-temannya. Ia tersenyum sendu, mengingat hal buruk yang pernah ia lakukan pada wanita itu. Terima kasih, Sumire-chan... batin Sarada.

Sumire mengangguk, mengiyakan permintaan Boruto. "Aku akan melakukannya."

"Bagus." Boruto mengelus singkat surai ungu di sana, sebelum akhirnya menghilang secepat angin dari pandangan Sumire, lalu muncul kembali di tengah-tengah para pria bersenjata di depan sana.

"Semangat, Boruto-kun!" Sumire berseru, mengangkat tangannya, menyemangati suaminya.

Boruto menyeringai senang. Ia mengangkat pedang di tangannya, mengayunkannya untuk menangkis serangan pedang dari belasan hingga puluhan pria dewasa di sekelilingnya yang membabi buta, sesekali "menari" menghindari serangan-serangan itu, lalu membalas mereka dengan tebasan cepat, tepat dan mematikan. Boruto bertarung dengan efektif.

Sarada melompat tepat di depan Sumire saat sekelompok pria mencoba mendekatinya, memasang pijakan yang kuat. Dengan cepat ia menciptakan segel tangan. "Katon: Karyū Endan!" Sarada berseru, menyemburkan api besar layaknya seekor naga, membuat lawan-lawannya compang-camping, terbakar, hangus, menjerit kesakitan.

Because My MistakeWhere stories live. Discover now