Dia sangat berani memanfaatkan ryuusui untuk hal hal tidak penting seperti itu-ingin (name) kuliti rasanya.

(Name) langsung melebarkan matanya,dia mendengus ketika melihat ryuusui menyerahkan sebuah kartu yang (name) yakini kartu kredit kepada salah satu diantara gadis gadis disana.

Para gadis itu langsung bersorak senang,lalu kembali bergelayut di sekitar ryuusui yang tampak senang.

Ya,dia senang!

Sialan.

"Ck!"(name) mendecak,dia kembali menyeruput teh sambil membaca lagi laporan investasi perusahaan A yang diwakilkan padanya.

Walau (name) terlihat serius membaca laporan, pikirannya agak berantakan karena terus menerus teringat kelakuan ryuusui yang terlalu suka menghamburkan uang.

(Name) kemudian teringat para konglomerat yang seringkali membicarakan sifat ryuusui.

Mereka berkata,sifat 'menghamburkan uang'-nya ryuusui menjatuhkan nama konglomerat Nanami.

Terkadang,(name) pun juga kena imbasnya saat ikut pertemuan antar konglomerat,sebagai tunangan ryuusui.

Mereka sering mencibir (name) diam diam,bukan (name) sebenarnya.mereka mencibir ryuusui yang tidak pantas bersanding dengan (name).

Mereka juga mengatakan kalau (name) yang sempurna tidak bisa disatukan dengan 'penghambur uang' seperti ryuusui.

(Name) tidak suka itu,baik orang orang yang membicarakan keburukan ryuusui maupun lelaki itu sendiri,(name) tidak menyukai keduanya.

Hei!tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Begitu pula dengan (name),ada banyak kekurangan yang gadis itu tutupi dengan sangat dari semua orang di dunia,bahkan orangtuanya sekalipun.

(Name) tidak akan mengatakannya di chapter ini, lagipula untuk apa dia memikirkan tentang ryuusui yang hanya membuat sakit kepalanya?

Lagipula ryuusui saja membebaskannya melakukkan apa saja yang dia inginkan.

Ryuusui tidak mengekang (name) sebagai 'tunangan',gadis itu juga dibebaskan berhubungan dengan siapapun,melakukan apapun dan bagaimapun.

Jadi kenapa (name) harus ambil pusing dengan sifat ryuusui yang boros?

(Name) mengusap kasar wajahnya.

Percuma dia ingin menghilangkan wajah si penghambur uang itu dari benaknya.

Ryuusui akan tetap ada di kepalanya.

Ya,akan tetap ada.

"Naa,kambe-san,gurunya sudah datang,loh" celetuk gadis dibelakang (name) sambil mengetuk pelan punggungnya,membuat (name) menegakkan punggung.

"Arigatou,(f/n)*-san"
*friend name

Dan setelah itupun,walau mencoba fokus ke pelajaran yang diterangkan,pikiran (name) masih saja terbebani.

"Ha'i,pelajaran kita sampai disini dulu,kalau tidak ada yang ingin ditanyakan,sensei akan pamit undur diri.."

"Yatta,owatta ne~"lega para murid.

Brakk!

Pintu kelas tiba tiba dibuka,mengejutkan semua murid tanpa terkecuali.

Ryuusui nanami,dengan tampang tak berdosanya melengos masuk kedalam kelas.

(Name) menyernyitkan alis saat sadar kalau yang tiba tiba masuk dengan semangat tinggi itu adalah ryuusui.

"(Name)-chan,kau ada disini,kan?!" teriaknya pada (name) yang jelas jelas sedang duduk manis di dekat jendela.

𝔐𝔦𝔫𝔢[𝒻𝒶𝓃𝒻𝒾𝒸𝓉𝒾ℴ𝓃] Ryuusui Nanami×ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang