Part 16 Ending

28.1K 2.3K 144
                                    

Jaemin menatap Jeno dengan tatapan muak, sungguh entah bagaimana caranya dia menjelaskan semua yang terjadi kemarin malam.

"Kau masih berfikir jika aku dan Mark hyung berhubungan?" tanya Jaemin

Jeno hanya mengangguk, meminum minumannya yang sebentar lagi akan habis. Jaemin dan Jeno berada di cafe depan kampus. Setelah selesai kuliah Jaemin mengajak Jeno untuk bertemu dan membahas apa yang terjadi pada acara makan malam itu.

"Kekasih Mark hyung adalah Haechan bukan aku, Jeno Jung" ucap Jaemin penuh penekanan, dan itu membuat Jeno menyipitkan matanya

"Bagaimana bisa? Bukahkah selama ini kalian.."

"Semua tidak seperti apa yang kau pikirkan. Aku hanya menganggap Mark hyung sebagai seorang kakak. Tidak lebih, begitu juga dengannya. Mark hyung menganggapku sebagai adiknya."

Jeno menunduk, tidak berani menatap mata Jaemin. Dia masih mencoba untuk mencerna apa yang sebenarnya terjadi antara dia, Jaemin dan Mark.

"Jika kau tidak suka dengan pertunangan ini, aku bisa meminta Appa untuk membatalkannya Jeno. Aku juga tidak ingin menyakiti Renjun karena merebutmu darinya"

"Aku tidak ada hubungan apapun dengan Renjun" jawab Jeno spontan

Jaemin tersenyum tipis, dia sudah tau jika Renjun hanya sahabat Jeno dari Mark. Tetapi mempermainkan Jeno sedikit untuk memberikan pengertian sepertinya akan menarik.

"Tapi kau sangat dekat dengannya. Semua orang mengira Renjun adalah kekasihmu" lanjut Jaemin

"Itu hanya prasangka orang, tidak semua yang dekat harus menjadi..."

"Dan seperti itulah aku dengan Mark hyung, Jeno Jung." Kesal Jaemin, "Aku menyukaimu Jeno, tapi jika kau tidak menyukaiku aku tidak masalah. Aku hanya ingin mengungkapkannya. Dan untuk tertunangan aku tidak memaksa. Masih bisa di batalkan"

Jeno terdiam saat Jaemin berdiri dan meninggalkannya. Jantungnya hampir lepas saat Jaemin mengatakan jika dia menyukainya. Bahkan Jeno hampir tidak berkedip.









Pagi Mark yang kacau karena Jeno membuatnya harus ijin dari kelas pagi. Mark pergi ke fakultas Haechan untuk mencari dan meminta maaf padanya karena tidak bisa menjemputnya tadi pagi.

Mark dengan sabar menunggu Haechan menyelesaikan kelas paginya. Sejak tadi Mark menjadi pusat perhatian, hampir semua orang mengenal Mark. Dan itulah yang membuat Mark sedikit tidak nyaman. Dia bukan artis namun dia di pandang seperti artis.

"Chan-ah"

Haechan yang tau jika itu suara Mark langsung menoleh, menatap Mark dengan wajah begitu datar.

"Kenapa?"

"Maafkan aku karena tidak jadi menjemputmu, aku benar-benar minta maaf Haechanie"

Haechan yang memang sedang kesal dengan Mark hanya diam, tidak memberikan respon apa-apa. Hingga tiba-tiba Mark menariknya, membawa Haechan untuk duduk disalah satu kursi yang ada di lorong kelas.

"Jangan marah denganku, ku mohon. Aku tau aku salah" ucap Mark

"Aku tidak marah, lagipula tidak ada hak aku marah denganmu" sinis Haechan.

Mark mengenggam tangan Haechan dan itu membuat Haechan melotot, disini banyak orang berlalu lalang dan apa yang dilakukan Mark membuat beberapa orang menatapnya. Rasanya Haechan ingin melepas genggaman Mark, namun tidak bisa. Mark terlalu erat mengenggam tangannya.

"Hyung jangan seperti ini, banyak orang" bisik Haecham

Tatapan Mark yang tadinya lembut berubah saat matanya melihat kesekeliling, dan benar saja beberapa orang sedang berbisik. Mark yakin orang-orang sedang membicarakannya dengan Haechan.

Jung Family (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang