Part 6

16.2K 2K 141
                                    



Taeyong hanya bisa menahan napas dengan apa yang Jaehyun lakukan saat ini. Sepulang kerja Jaehyun mengikutinya hingga dia berada dirumah, tentu saja Jaehyun menerobos masuk.

Taeyong mencoba mengatur kembali napasnya, membiarkan keringat mengalir di pelipisnya. Matanya masih menatap lurus ke arah Jaehyun yang sedang tersenyum sinis padanya.

"Kau ingin lagi?" tanya Jaehyun

"Kau bergerak sedikit aku akan menghancurkan rumahmu Jung sialan" teriak Taeyong.

Taeyong sebenarnya tau jika Jeno tadi membuka pintu, hanya saja dia membiarkan anaknya pergi. Dia tidak ingin Jeno berada di situasi yang bisa di bilang sangat buruk. Taeyong bahkan tidak yakin jika Jaehyun saat ini sadar.

"Apa kau mabuk?"tanya Taeyong

Jaehyun tertawa, tangan kekarnya di gunakan untuk menyibakkan rambut kebelakang. Matanya tetap fokus pada Taeyong yang terlihat sangat kesal.

"Pulanglah Jaehyun, jika Mark pulang dan melihat kekacauan ini aku yakin dia akan sangat bingung"

Namun bukan Jung Jaehyun namanya jika menurut, kini Jaehyun mendudukkan dirinya di sofa yang sudah tidak berbentuk. Bukan hanya sofa, setengah rumah Taeyong sudah tidak berbentuk. Beberapa barang pecah dan hancur.

Taeyong ingin mati rasanya, rumah yang tadi rapi bersih dan nyaman kini sudah seperti tempat sampah. Jaehyun yang mengikutinya tiba-tiba masuk kerumah dan menghancurkan beberapa barang di lantai 1. Beruntung Taeyong bisa mencegah Jaehyun untuk tidak naik ke lantai 2. Taeyong bersumpah jika Jaehyun melakukan itu dia akan membakar rumah Jung itu sekarang juga.

"Aku hanya menghancurkan rumahmu, dan kau semarah ini padaku. Lalu bisakah kau bercermin, kau menghancurkan hatiku Tae" ucap Jaehyun

Taeyong tidak percaya dengan apa yang dia dengarkan, bagaimana bisa seorang yang membodohinya berkata seperti itu.

"Bukankah kau kaya, kenapa tidak minta saja donor hati yang baru jika hatimu hancur" ucap Taeyong sinis

"Yak" Jaehyun semakin kesal dengan sikap Taeyong seperti ini

"Pergilah dari sini Jae, kau terlihat mabuk"

Ya, Jaehyun memang tadi meminum beberapa botol Wine, namun itu tidak sepenuhnya membuat dia mabuk. Dia hanya merasa energinya terisi kembali, maka dari itu dia membuat kekacauan seperti ini.

"Untuk apa aku pergi, jika kau mau membersikan rumahmu silahkan. Aku akan temani"

Taeyong semakin murka saat Jaehyun menaikkan kaki di atas meja, seolah dialah boss dan Taeyong adalah pelayan yang harus membersihkan kekacauan ini.

Taeyong mengabaikan Jaehyun, dia memilih untuk memanggil jasa kebersihan. Dia tidak sanggup jika harus membersihkan sendiri.

"Kau pemalas Tae, tidak seperti dulu. Dulu kau selalu membersihkan sendiri, sekarang kau menyuruh orang" ejek Jaehyun

Taeyong yang benar-benar hilang kesabaran tanpa basa basi melempar Jaehyun dengan vas bunga, namun bersyukur Jaehyun bisa menghindarinya. Jika tidak, dia yakin kalau kepalanya akan berlubang saat itu juga.

"Aku hanya berbagi rezeki, kasian mereka yang bekerja. Jika aku rajin mereka tidak akan di gaji"


***







Kini Jeno dan Mark terlantar di sebuah minimarket yang tidak jauh dari rumah Taeyong. Jeno masih terlihat shock dengan apa yang dia lihat. Sepertinya ini pertama kali baginya melihat bagaimana kedua orang tuanya berperang.

Jung Family (END)Where stories live. Discover now