Part 9

16K 2K 303
                                    

Taeyong bersenang-senang dengan adanya Jaemin dirumahnya. Kini bahkan Taeyong lupa jika kedua anaknya ada dirumah. Fokus Taeyong saat ini hanya membuat kue bersama dengan Jaemin. Mungkin Taeyong terlalu merindukan sosok pemuda manis ini.

Mark hanya sibuk dengan ponselnya, berfoto, game, stalking, dan kegiatan lain yang sangat tidak berguna. Sedangkan Jeno kini sibuk mencetak beberapa bentuk kue. Disini Jeno membuat kue sendiri, walaupun dia mengambil bahan jadi dari Taeyong. Tetapi Jeno mencetak, memanggang, dan menghiasnya sendiri.

Mark bosan, dia melirik ke arah Taeyong dan Jaemin. Sebenarnya Mark ingin bergabung dengan ibunya itu, namun sepertinya dia hanya akan menjadi tumbal kemarahan Taeyong karena menganggu kegiatannya dengan Jaemin.

"Apa kau membuat kue coklat?" tanya Mark yang kini duduk disamping Jeno

"Tidak"

"Kenapa warnanya agak hitam?" tanya Mark begitu penasaran

"Tadi suhu panggangannya kepanasan" jawab Jeno

"Aishh, bilang aja gosong"

Mark mengambil satu kue buatan Jeno, memakan dan langsung memuntahkannya. Hal itu sontak membuat Jeno kesal.

"Ihh" teriak Jeno yang membuat Jaemin dan Taeyong menoleh.

"Pait" ucap Mark

"Ya kau ngambil yang gosong banget, ambil yang sedikit putih itu hyung. Ahh, menganggu"

Taeyong dan Jaemin masih menatap bagaimana interaksi Mark-Jeno, terlihat mengesalkan namun juga menggemaskan. Berbeda dengan Taeyong yang saat ini fokus ke Mark-Jeno, Jaemin hanya fokus menatap Jeno yang menurutnya sangat manis.

"Kau menyukainya? Dari tadi aku perhatikan kau selalu tersenyum saat melihatnya"

Jaemin langsung mengalihkan pandanganya pada Taeyong, sedikit terkejut dengan Taeyong yang berbisik padanya.

"Tapi kurasa dia tidak menyukaiku, Eommonim" balas Jaemin malas

"Kau tau, di banding kakaknya dia lebih bodoh."

Jaemin hanya tertawa bersama dengan Taeyong, mencoba menghilangkan rasa kagumnya pada Jeno. lagipula Jeno juga sudah memiliki pasangan, Jaemin tidak mau merebut Jeno dari siapapun.

Melihat bagaimana Jaemin yang diam-diam mengagumi anaknya, Taeyong teringat bagaimana dia dulu seperti itu. Mengagumi Jaehyun yang tidak peka sama sekali. Jaehyun dan Jeno benar-benar sama, tidak memiliki kepekaan seperti dirinya dan Mark.

Perasaan Taeyong tiba-tiba menghangat, entah kenapa disaat seperti ini dia menginginkan Jaehyun ada didekatnya. Taeyong memang munafik, dia tidak mau Jaehyun ada dalam kehidupannya. Namun dia sangat merindukan sosok suaminya itu.

Perhatian Taeyong masih kearah Mark-Jeno, melihat bagaimana kedua anaknya sangat akur.

Akan tetapi apa yang di lihat Taeyong tidaklah sepenuhnya benar, Mark-Jeno tidak benar-benar akur. Jeno kini sedang menahan emosinya saat Mark memakan kue buatannya. Belum selesai di hias semua tetapi mark hampir menghabiskannya.

"Hyung berhentilah, nanti lagi makannya"

"Apa bedanya makan nanti sama sekarang. kue ini di takdirkan untuk dimakan bukan untuk dilihat" balas Mark

"Ya tapi nanti dulu, tunggu aku selesai semuanya. Astaga"

"Kenapa harus menunggu?"

Jeno berhenti menghias, kini dia menatap Mark dengan penuh kekesalan. Dan Mark yang di tatap Jeno bukannya berhenti makan, namun Mark malah tertawa begitu keras.

Jung Family (END)Where stories live. Discover now