Prolog

104 19 25
                                    

Selamat datang di cerita kedua ku!

Sedikit informasi mengenai cerita ini. sebenarnya cerita ini sudah lama aku hapus namun akhirnya aku publish kembali dengan cover yang baru. Untuk inspirasiku membuat cerita ini karena seseorang yang dulu pernah aku kagumi jadi beberapa part memang aku ambil dari kisah nyata dan aku harap cerita ini bakalan terus mengalir sampai ending :")

Vote dan comment ya^^ sebagai bentuk apresiasi kalian kepada penulis.

Kalo ada typo atau ceritanya kurang nyambung bisa comment atau kasi saran.

JANGAN SIDER!
.

.

.

Satu hari dia pernah berkata kepadaku "Jadilah seperti bunga matahari yang selalu terlihat ceria."

Namun, sayangnya dia menorehkan luka di hatiku.

Di saat dia mengingat ku sebagai teman kecilnya, ia malah berpaling. Sakit sekali pertemanan dan cinta ku selama itu tidak ada artinya.

***

"Pulang sekolah lo bareng sama gue"

"Kalo gue gak mau gimana?"

"Gue pacarin lo sekarang juga."

***

"Kenapa? Lo baper ya?"

"Dih siapa juga yang baper, kege-eran lo"

***

"Lo mirip dengan teman kecil gue."

deg!

"Masa?? perasaan lo aja kali."

***

"Terimakasih karena sudah inget gue sebagai teman masa kecil lo."

***

"Semoga hubungan pertemanan kita gak akan berakhir."

"Gue juga berharap seperti itu."

***

"Gue benci mengatakan ini, tapi teman kecil gue sudah di rebut oleh sahabat gue sendiri."

"Lo salah paham, Van."

"Gapapa kak, sekarang gue udah ikhlas."

"Semoga hubungan kakak langgeng."

------

Agustus 2020

Lelah. satu kata yang dapat mendeskripsikan tentang apa yang di rasakan gadis berambut sebahu itu. Akibat maraton menonton drakor kemarin ia jadi telat bangun, bahkan ia harus melewatkan angkutan umum yang melintas berkali-kali. Bukannya gensi hanya saja ia tidak ingin berdesakan di dalamnya lagi pula banyak sekali muatan ibu - ibu dari pasar.

Tidak ada cara lain, selain berlari secepat kilat tak peduli sepatu putihnya kotor terkena cipratan lumpur.

Salahkan saja alarmnya yang tidak berdering pagi ini. Bahkan orang rumah tidak ada satupun yang membangunkan. Tega sekali! Terlebih ayah, bunda dan adiknya memilih untuk berangkat lebih dulu. Alhasil gadis itu mau tidak mau berangkat ke sekolah sendiri.

Vanya Anatasia Putri. Gadis berambut sebahu dengan mata indahnya bila tersenyum matanya juga ikut tersenyum. Ia di kenal sebagai gadis yang periang dan sederhana. Teman-teman memanggilnya Vanya namun keluarga besarnya memanggil dengan nama tengahnya. Ana.

Vanya memiliki satu adik laki-laki yang masih duduk di bangku 3 SMP. Reyhand Ananda Putra panggil saja Rey. Namun, bedanya ayah sering memanggil Rey dengan nama belakangnya 'Putra' lama-kelamaan nama 'putra' di singkat menjadi 'Tra'. Terdengar cukup aneh tapi dia tetap menyahut walau di panggil dengan nama itu.

"Please gerbangnya jangan tutup dulu." monolog Vanya sembari melirik arloji yang tertempel di pergelangan tangan kirinya.

Sesekali Vanya berdecak kesal karena lima menit lagi pintu gerbang akan tertutup. Akan sangat malu jika Vanya terlambat terlebih ia adalah orang yang tidak pernah telat bahkan catatan BK juga sama sekali tidak ada.

Dari kejauhan Vanya melihat dua anggota OSIS berdiri di depan gerbang. tak sedikit siswa yang terlambat berbaris karena nama mereka akan di catat. Vanya hanya bisa mengintip dari balik semak.

Mata Vanya melebar ketika melihat kemunculan sosok primadona di SMA Taruna sekaligus pria yang selalu ia kagumi. Siapa lagi kalau bukan si ketua OSIS. Gawat. predikatnya sebagai murid teladan akan pupus jika ia berjalan ke gerbang sekolah. Mau di taruh dimana wajahnya?

Gadis itu masih sibuk monolog, entah apa yang ia katakan. Vanya terkesiap ketika satu tangan yang bebas memegang bahunya. Mendadak tubuh Vanya membatu bahkan aksi monolognya terhenti karena bibirnya tertutup rapat.

Vanya tidak bisa membendung rasa penasaran. Secara perlahan kepalanya di putar ke belakang untuk memastikan kalau orang yang memegang bahunya bukan orang yang berniat jahat.

Refleks Vanya berteriak. Karena panik, pria jangkung tersebut membekap mulut Vanya.

"Siapa di sana?"

"...!!"

To be continued...

UPLOAD: 23-07-2021
RE UPLOAD: 20/01/2024

GevAnya : My Cold Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang