🏠 KELUARGA 🏠

Start from the beginning
                                    

"Terus, soal tenaga kerja juga. Lo tau sendiri jarang banget ada yang mau ngelamar kerja disini. Gue ga paham sih rumor apa yang beredar di luar sana sampe banyak fresh graduate yang takut buat ngelamar disini. But- liat aja sekarang? Tahun ini aja kita cuma punya satu dokter tambahan, sementara yang pensiun ada 3. Terus gimana caranya kita bisa bagi tenaga kerja kita yang terbatas ke dua gedung yang beda?" Sambungnya.

Karin mengangguk sambil merenungi ucapan Juna barusan. Memang ada benarnya sih...

Juna menepuk bahunya dua kali "Tapi ide lo barusan bagus kok. Nanti kita diskusiin lagi ya, biar rencananya makin mateng. Soalnya kalau dipikir-pikir... Kita emang butuh gedung baru"

Karin menarik kedua sudut bibirnya karena ucapan Juna memberikan sedikit kelegaan dihatinya, padahal tadi ia hampir berkecil hati karena merasa idenya buruk dan terkesan tanpa persiapan.

Tapi syukurlah Juna bisa membuatnya menjadi lebih baik.

Saat Juna ingin berpisah dengan berbelok ke lorong lain, ia tiba-tiba teringat.

"Eh iya... Nanti lo ikut acara tahunan Danendra kan?"

Karin mengerutkan dahinya "Bukannya Natal masih lama...?"

"Ini buat paskah" jawab Juna.

"Oh... Tapi Brian belum ngomong apa-apa sih ke aku. Dan belum tentu juga dia udah pulang pas paskah nanti" ucap Karin yang kembali teringat Brian.

Agaknya dia sedang apa ya sekarang?

"Ga harus ada Brian kan? Lo udah dianggap keluarga Danendra kok. Kalo lo mau dateng ya dateng aja" ucap Juna lagi.

Karin mengangguk "Nanti kalau aku ga ada acara apa-apa di rumah, aku pasti dateng"

Juna mengangkat ibu jarinya "Sip kalo gitu. Gue kesana ya"

"Iya kak."

Setelahnya Karin juga masuk ke ruangannya, menaruh mapnya di meja, kemudian ia mengecek laptopnya.

Ternyata ada panggilan video 10 menit yang lalu.

Berhubung Karin sedang jam istirahat, sepertinya menelfon Brian sambil makan bukan ide buruk.

Sambungan video terhubung tak lama kemudian.

"Hai" sapanya.

Sepertinya Brian masih di kantor.

"Hai! Kamu udah makan?" Tanya Karin.

Brian menunjuk box makanan di depannya "Sengaja biar makan bareng sama kamu"

Karin tersenyum "Oke. Aku juga makan ya~"

Keduanya makan sambil menanyakan kabar dan cerita masing-masing.

"Hari ini ide proyek aku disetujuin sama client. Jadi aku ga ngerasa sia-sia begadang berhari-hari" Brian tersenyum sebelum ia menggigit sepotong ayam dari box makanannya

Karin menatap mata Brian "Itu mata kamu keliatan capek banget... Abis ini langsung istirahat ya? Jangan sampe sakit"

Brian mengangguk "Kamu juga, Buwatur"

"Apa sih" Karin terkekeh malu.

Walaupun harus berhubungan jarak jauh seperti sekarang, Karin tidak pernah masalah, dan menurutnya hubungan seperti ini membuatnya belajar lebih dewasa lagi.

"Bri"

"Ya??"

"Tadi kata kak Juna ada acara tahunan Danendra ya?"

Mellifluous | Spin-off Ethereal [END]Where stories live. Discover now