" Tidak! Aku hanya mau membersihkan darah di hidung mu bocah! " Ucap jeno

Jaemin hanya memanyunkan bibirnya kala ia disebut bocah

" Ku sumpal kau dengan lap bekas ingus darah mu " Ucap jeno sarkas ketika melihat jaemin memanyun manyunkan bibirnya

" Sana ganti pakaiannya " Titah jeno lagi, kali ini jaemin menurut

Setelah jaemin pergi ke kamar mandi, jeno pun keluar dari kamar jaemin sambil membawa ember bekas membersihkan darah di hidung jaemin

Dan kembali dengan membawa nampan beri bubur juga minumnya

" Makan dulu jangan langsung tidur " Ucap jeno seraya menaruh nampan itu di meja

" Hm "

Jaemin pun bangun dan menatap bubur itu dengan tatapan jijik, entah ia rasa kini bukan waktu yang tepat tuk memakan bubur

Tapi mau tak mau jaemin memakannya walaupun hanya lima suap saja

" Minum obat habis itu tidur " Ucap jeno yang hendak pergi dari kamar jaemin

" Terimakasih " Ucap jaemin

" Balajarlah tuk bangun tanpa alarm, jika seperti ini kau hanya membuat ku repot saja " Sarkas jeno

" Jika bukan kau yang mematikan alarm maka aku tak akan merepotkan mu asal kau tahu itu semua salah mu! " Bantah jaemin

" Tidak sepenuhnya salah ku! Siapa suruh tak mau menuruti ku tadi " Elak jeno

" Ck, menyusahkan! " Ucap jeno

Jaemin terdiam tak kala jeno berkata 'menyusahkan!'  ia tahu diri jika memang dirinya sudah menyusahkan kakak tirinya itu

" Maaf sudah menyusahkan mu hari ini, tuk hari kedepannya jangan terlalu peduli pada ku jika kau merasa di repotkan " Ucap jaemin setelah terdiam beberapa saat

Jeno hanya menatap jaemin sekilas sebelum dirinya keluar dari kamar jaemin

Jadi itukah balasan atas kepeduliannya terhadapnya?

Sedangkan jaemin kembali terdiam memikirkan apa maksud dan tujuan kakak tirinya itu, berniat membantu hanya karena kasihan?

Ah itu yang membuatnya benci akan orang asing, atau bahkan teman yang hanya berniat membantu hanya karena kasihan

Ia tak suka di kasihani sungguh!
Dan itulah yang membuatnya tak percaya pada siapapun terkecuali sang ayah

Ah memikirkan hal yang sama sekali tak berguna membuat kepalanya semakin pusing

Ia pun lantas membuka laci meja belajarnya dan mencari keberadaan obat obatannya, setelah itu membuka beberapa bungkus obat yang berbeda jenis lalu meneguknya

" Apa dia pikir aku masuk angin huh " Ucapnya seraya memandang obat pemberian jeno yang tidak jaemin makan, Setelahnya jaemin membuang obat itu ke tong sampah dan kembali merebahkan tubuhnya, menarik selimbut dan tak lupa mematikan lampu tidur

" Selamat malam na jaemin " Gumamnya seraya tersenyum

" Selamat malam ayah " Ucapnya lagi

Sebelum tidur ia biasa melakukan Itu, mengucapkan selamat malam tuk dirinya sendiri lalu membalasnya lagi seakan akan ayahnya lah yang mengucapkan selamat malam untuknya, itu adalah sebuah kebiasaan jaemin setelah ditinggal sang ayah

***

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Hai
Selamat hari raya idul fitri
minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin 💚

Jangan lupa vote sama komennya yaaa, makasih

introvert •jeno & jaemin Where stories live. Discover now