Share - (Halice)

5.7K 238 154
                                    

"Papa pulaaang! Papa bawain es krim nih!" Seru Pak Amato.

"Kue juga!" Timpal istri Pak Amato yang tidak kuketahui namanya :"v

Ada yang tahu nama ibunya Boboiboy? Kalau ada kasih tahu aku. Hitung-hitung kenalan sama camer /plak

Canda kok. Jangan marah 🤣

Oke, balik ke cerita

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

⚫️

Ketujuh putra mereka yang umurnya rata-rata berjarak setahun itu pun menghampiri mereka. Beberapa di antaranya membawakan belanjaan dan ada juga yang bergelayutan pada ayahnya dan ibunya.

Setelah tiba di dapur ibu mereka membagikan es krim pada mereka namun bukan satu-persatu. Es krim yang diberikannya berupa es loli yang menyatu dan harus dipotong dulu. Ada yang mendapat dua bagian dan tiga bagian.

Ibu mereka membeli es krim itu untuk menguji rasa berbagi dan kedekatan mereka. Setelah ia memberitahu mereka langkah untuk memakan es krim itu mereka meninggalkan dapur dan pergi ke ruang tamu. Setelah itu mereka mulai bersiap memakan es krimnya.

Potongan demi potongan es krim dibagi. Awalnya Gempa dengan Blaze dan Solar. Taufan dengan Thorn. Akhirnya Halilintar menyadari bahwa hanya tinggal dirinya dan Ice yang belum berbagi. Perlahan ia mendekati Ice yang masih menunduk sambil memegang es krimnya. Ia mengira Ice mungkin malu.

Mungkin juga Ice sayang untuk membaginya karena ia sangat menyukai es krim. Jika perkiraan keduanya memang benar Halilintar tidak masalah dengan itu. Ia mau mengalah. Namun jika perkiraan pertamanya yang benar maka ia akan mendekati Ice. Setelah ia berada di depan Ice entah kenapa Ice masih menunduk. Ia menjadi sedikit gelisah.

"Ice, kok bengong aja ngeliatin es krim dari tadi?" Tanya Halilintar.

"Kak Hali belum kebagian?" Ice menatap Halilintar sekilas.

"Belum, Ice ma-"

"Ini buat kakak." Ice buru-buru memberikan es krim yang baru dibukanya beberapa saat yang lalu itu pada Halilintar.

"Ah, maksudnya kamu minta dipotongin ya." Halilintar hendak memotong es krimnya tapi aktivitasnya terhenti karena tiba-tiba Ice malah menjauhinya.

"Buat kakak aja. Nggak apa-apa."

"Ice, kamu kenapa?" Halilintar mendekati Ice namun saat tinggal beberapa langkah lagi menuju Ice hatinya teriris melihat Ice menjauh meskipun hanya gerakan kecil. Akhirnya ia menyadari apa yang membuat dirinya gelisah dari tadi. Perlahan ia mendekati Ice seraya memasukkan es krimnya ke saku. "Ice, kamu marah sama kakak?"

CosmosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang