Kageyama Tobio - I love you

19.4K 2.7K 752
                                    

Kageyama Tobio x Readers
©Haruichi Furudate [Haikyuu!!]
Story ; Me [L. E]
666 words

Sehabis angst, terbitlah fluff. Ehe.

•──────•Happy Reading•───────•

Menurutmu bagaimana Kageyama Tobio itu?

Sang setter karasuno yang terkenal dengan kejeniusannya bermain voli? Atau sosok tampan, tinggi, nan polos yang hobi meminum susu kotak?

Apapun itu, Kageyama merupakan sosok remaja sport yang diidam-idamkan para wanita. Fansnya banyak, menembus luar dimensi bahkan. Tetapi sayangnya Kageyama tidak pernah me-noticenya.

Ah, jangankan dinotice, sadar saja tidak. Kageyama terlalu fokus pada bola volinya sampai tidak punya waktu mengurus fans-fans luar dimensinya.

Jadi, sadarlah akan hal itu, bung.

Ya, aku berbicara pada kalian. Termasuk diri saya sendiri tentunya.

"[Surname]-san, tolong ajari kami!"

Tunggu sebentar.

Bagaimana bisa alurnya seorang Kageyama meminta [Name] untuk mengajari pelajaran untuk remidial mendatang.

Oh, [Name], tolong menunduk sebentar. Ada Hinata juga disana.

[Name] melongo, matanya berkedip dua kali. Jemari telunjuk [Name] menunjuk dirinya sendiri, untuk memastikan.

"A-aku?"

Kageyama dan Hinata mengangguk semangat. Binar-binar terpancar dikedua mata mereka.

Heh, tunggu sebentar. Kenapa mereka tidak minta bantuan Yachi saja? Seingat [Name], dirinya merupakan golongan anak biasa-biasa saja. Yang sengaja ambil bangku paling belakang supaya bisa tidur dan menjaili teman sekelas lain.

"K-kenapa aku?"

"Yachi bilang, bahasa inggris [Surname]-san itu lebih hebat!"

Hinata berseru dengan semangat. Surai orange nya bergerak mengikuti sang pemilik yang tengah melompat-lompat senang. Kageyama yang berada disamping Hinata sontak merasa kesal dan menahan Hinata dengan cara menekan kepalanya.

Dan hebatnya itu efektif walaupun mereka harus adu mulut terlebih dahulu.

"Kageyama-san juga?"

Badan Kageyama menegap. Kedua matanya menatap [Name]. Senyum tipis terpatri di bibir pink [Name].

Kageyama mengalihkan pandangan. Ia refleks mengelus tengkuknya pelan.

"Y-ya, mohon bantuannya, [Surname]-san."

[Name] menghela nafas perlahan. Sebelum mengiyakan permintaan Kageyama dan Hinata, [Name] harus rela melepaskan waktu rebahannya nanti.

"Baiklah."

~

[Name] menghela nafas panjang. Kepalanya berdenyut melihat jawaban yang tertera di buku tulis Kageyama.

"Bagaimana [Surname]-san?"

Kageyama Tobio. Sang raja lapangan yang terkenal akan kejeniusan bola volinya, ternyata sangatlah bodoh dalam hal akademik.

Kalau Kageyama tidak di nerf di bagian pelajaran, pemuda itu pasti sudah terlalu op.

Tuhan memang adil.

"Beberapa sudah benar, kerja bagus."

[Name] tersenyum lembut. Sebisa mungkin ia harus menghargai kerja keras Kageyama dalam mengerjakan soal. Walaupun hasilnya—ah, sudahlah.

"Sekarang catat saja materi yang ini, ya."

"Baik."

[Name] nyaris menyerah. Sekarang sudah hampir jam 6 sore, dan Kageyama belum juga memahami materi yang sudah ia jelaskan. Parahnya lagi soal-soal yang [Name] berikan tadi, 80% jawabannya salah.

Bahkan Hinata yang terkenal sangat bodoh saja sudah selesai sedari jam 5 tadi.

Memangnya Kageyama setenang ini, ya? [Name] bertanya dalam hati.

Padahal [Name] sering sekali mendengar keributan antara Hinata dan Kageyama ketika ia melewati gym. [Name] sampai berfikir bahwa Kageyama ini mempunyai sifat yang hampir mirip dengan Hinata.

Tapi ternyata Kageyama sangat tenang.

Semilir angin menyelinap dari ventilasi kelas. Kageyama yang merasa terganggu dengan angin berniat untuk berhenti menulis dan menutup jendela.

Namun ia justru mendapati [Name] yang tengah menopang dagu. Angin yang melewati ventilasi itu dengan nakal menerbangkan anak rambut [Name]. Sinar senja seakan membasahi [Name] dengan guratan jingga yang memanjakan mata.

Gadis itu tidak sadar karna terlalu sibuk dengan lamunannya sendiri.

Kageyama tidak berani berkedip. Ia takut melewatkan pemandangan menakjubkan yang tersuguhkan didepan mata.

"I you love."

[Name] berkedip, ia menoleh ketika mendengar sebaris kalimat yang keluar dari mulut Kageyama. Kemudian terkekeh pelan.

"Kalimat yang benar itu, I love you, Kageyama-san."

Sejenak hanya kekehan [Name] yang memecah keheningan.

"Oh, ya?"

[Name] mengangguk, mengiyakan pertanyaan Kageyama. Gadis bersurai [hair colour] itu kembali terkekeh ketika mengingat kalimat Kageyama yang sebelumnya.

"Kalau begitu, I love you too, [Surname]-san."

Kekehan [Name] lenyap. Kedua iris matanya menatap Kageyama yang juga tengah menatapnya.

"Eh?"

Di sore hari itu. [Name] mendapati pernyataan tak terduga dari sang raja lapangan yang terlampau sulit untuk diraih, meski telah menembus batas dimensi.

Sekarang terjawab sudah mengapa Kageyama selalu terlihat kalem dan tenang jika didepan [Name].



Sekarang terjawab sudah mengapa Kageyama selalu terlihat kalem dan tenang jika didepan [Name]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf, sebenarnya aku sudah faham materi ini. Hanya saja... Aku ingin lebih lama bersama [Surname]-san."

HUSBU X READERS Where stories live. Discover now