너 나 기억해?

34 6 4
                                    

Annyeong, Oh Seung Hee. Bagaimana keadaanmu? Sudah membaik?

Ini aku, Hak Yeon, ingatkah?

Jika tidak, mungkin aku harus memperkenalkan diri lagi. Namaku Cha Hak Yeon, kita bertetangga sedari lahir. Kita juga satu sekolah sejak tingkat dasar, jadi nyaris selalu pergi dan pulang bersama. Aku sering bermain ke rumahmu, begitu juga sebaliknya. Saking dekatnya, orang-orang bahkan menganggap kita kakak beradik. Aneh, padahal jelas-jelas wajah kita tidak mirip satu sama lain. Warna kulit kita juga berbeda, kau pucat dan aku gelap.

Belum ingat juga?

Ketika libur sekolah, kita sering bertandang ke toko roti ayahku. Kita mencuri selai stroberi dan memakannya diam-diam di bawah meja. Saat ketahuan, biasanya Ayah menghukum kita untuk membuat selai sebanyak yang dihabiskan. Dan, karena kau sangat suka stroberi .... Kita juga melahap buahnya yang masih segar tanpa menuruti hukuman Ayah.

Bagaimana? Sudah mulai ingat?

Beranjak remaja, kita mulai mengenal perbedaan gender. Seperti yang diidamkan dulu, akhirnya kita berhasil sekelas di tingkat menengah, tetapi malah terasa dipisahkan jarak. Waktuku lebih sering dihabiskan di lapangan baseball bersama teman-temanku, sementara kau asyik bergosip tentang idola dan shopping dengan teman-temanmu. Bertegur sapa pun hanya sebatas formalitas. Kita seolah memiliki kehidupan masing-masing.

Untung saja, hal itu tidak berlangsung lama.

Tatkala mendapati kita hanya bertukar salam sewaktu berpapasan, ayahku segera menangkap atmosfer kecanggungan di antara kita. Beliau pun berinisiatif meminta bantuan kita untuk membuat roti baguette, yang panjangnya melebihi hidung mancung si culun Jae Hwan. Ya, aku yang pertama kali memulai lelucon itu. Aku masih ingat betul, dulu kita terbahak sekeras-kerasnya, sampai kau tak sengaja memukul wajahku dengan tanganmu yang berlumur tepung. Dan, bisa ditebak, kita justru saling melempar tepung tanpa mengindahkan omelan Ayah―yang memang setengah hati. Biarpun suka membentak, toh ayahku berbudi baik, uh? Beliau hanya ingin kita kembali dekat seperti sediakala.

Sesuai harapannya, kita benar-benar bersatu lagi. Ada saat di mana aku bertanding baseball, kau duduk di bangku penonton dengan bekal makan siang untuk kita berdua nikmati. Pun begitu ketika kau ingin memborong merchandise grup idolamu, aku mengekor untuk sekadar membawakan barang. Orang-orang pun tak lagi mengira kita bersaudara, melainkan sepasang kekasih ... oh, apa kau betul-betul tidak mengingatnya?

Saat teman-temanmu menanyakan perihal hubungan kita, kau selalu mengelak. Aku sampai hapal benar caramu berkilah. Kau bilang hanya mencintai personel grup idolamu, tanpa sedikit pun tertarik olehku. Kau mengatakan dengan gamblang bahwa kita hanya sebatas teman masa kecil. Kau menganggapku sebagai kakak dan aku memandangmu sebagai adik.

Meskipun pada kenyataannya, aku mengingkari semua ucapanmu.

Aku hanya melihatmu, tanpa pernah tertarik dengan satu pun personel grup idola yang diagungkan layaknya dewi-dewi. Selama kita bersama, aku juga tidak pernah membatasi hubungan kita dengan kata "teman", apalagi menganggapmu sebagai saudara kandung.

Biar kuperjelas. Aku, Cha Hak Yeon, menyukaimu, Oh Seung Hee.

Aku tidak peduli walau saat ini kau tidak mengingat siapa aku. Persetan dengan otakmu yang mengecil, memorimu yang memudar, dan hidupmu yang akan habis di rumah sakit .... Aku benar-benar tidak peduli, Seung Hee-ya. Enam belas tahun telah kita lewati bersama dan penyakit itu ingin melenyapkan semua kenangan yang kita lalui?

Maaf saja, aku takkan membiarkannya.

Kapan jarum infus sialan itu lepas dari tanganmu? Kapan pula kau bisa bernapas tanpa bantuan alat medis? Kau mungkin bisa melupakanku, tapi tidak dengan cara bernapas. Nenek tua sekalipun takkan lupa hal sesederhana itu, huh?

Tak apa jika sampai detik ini kau masih belum bisa mengingatku. Pasti ada saat di mana kau bisa menghirup udara sebebas-bebasnya di luar ruangan pengap ini, kembali bersekolah, dan mengacaukan toko roti ayahku lagi. Sebagai pemandu, aku akan berusaha mengembalikan ingatanmu yang terhapus. Seluruhnya. Sedetail-detailnya.

Karena aku, Cha Hak Yeon, menyukaimu, Oh Seung Hee.

Remember?Where stories live. Discover now