3.1 Analisis Sintesis

Start from the beginning
                                    

"Maharani, sudah berapa kali mommy bilang? Jangan menyapa mereka!" Rinjani terserentak ketika suara tegas seorang wanita memanggilnya. Dia adalah Fawnia Gayatri Carabella ibu angkat Maharani.

"Bukankah mereka juga manusia 'kan Rinjani?"

Rinjani menganguk kikuk. "I-iya."

Gayatri menunjuk Rinjani. "Hei, kalangan menengah bawah mengapa kau memakai pakaian anakku?"

Sebal melihat kelakuan Gayatri pada saudarinya, Maharani menghentakkan kaki. "Mommy! Dia itu saudariku jadi wajar dong kita berbagi pakaian!"

Rinjani memegang pundak Maharani. "Tak apa Maharani. Ibumu benar, aku akan segera pergi dari sini."

"Aku antar kamu."

Rinjani tersenyum tipis, lantaran menggeleng. "Tidak usah."

"Tapi Rin--" Kalimat Maharani terpotong.

"Saya permisi!" Rinjani membungkuk lalu meninggalkan Gayatri serta pelayan mereka. Tak terima dengan perlakuan Gayatri, Rinjani memilih pergi. Memang dia sudah biasa direndahkan akan tetapi sikap Gayatri tidak mencerminkan karakteristik orang bijak. Dan lebih rendah dari seorang bajingan. "Maharani mulai hari ini jangan antar gue lagi."

"Rinjani tunggu!"

***

"Hai assalamualaikum kalian nungguin aku enggak?" Rinjani melambaikan tangan pada rekannya yang asyik menikmati sarapan.

"Waalaikumsalam," jawab Brian tak acuh.

"Kenal gak?" ketus Jamal.

"Orang mana lo?" imbuh Zeline.

Dora menimpali. "Maba kok sok-sokan banget sih!"

Yang benar saja, mereka sama sekali tak mengenali Rinjani. Cewek itu kesal, dia memberantakkan rambut, berkacak pinggang, lalu memaki. "Cok! Ini gue njirr, Rinjani!"

Gusti terbelalak, seketika Jamal menghentikan gerakan makannya, sedangkan Doran dan Zeline cengo. "SUMPAH?!"

Rinjani mengambil duduk di samping Brian. "Iya ini gue!"

"Mati aja lo!" maki Brian kesal.

Rinjani menatap sinis Brian. "Cok, Yan!"

Dora mangamati Rinjani dari atas hinggga bawah. Dia terheran hanya dengan sweater hitam, celana hotpants dengan aksesoris rantai dan ikat pinggang hitam sosoknya hampir tak dikela orang. "SUMPAH DEMI ALEX RIN! STYLE-MU AESTHETIC BANGET!"

Zeline menyikut Dora. "Alex siapa, Ra?"

"Enggak tau, gue nemu di tiktok."

"Biasalah!" jawab Rinjani enteng.

Gusti mengusap wajah kasar. "Udah berantemnya?! Habis kuliah nanti kita akan buat kejutan di ruang sekre--"

"Jangan sekarang lah woe!" Brian menyela.

Gusti mengerutkan dahi. "Tumben. Napa lo, Yan?"

"Biar Zeline angkat bicara dulu terus menemukan buktinya baru kita gerebek ruang sekre," usulnya.

Zeline membalas. "Iya nih. Beri gue waktu dong buat nyunsun buktinya."

Mahasiswa Anjay [✔️SELESAI]Where stories live. Discover now