CHAPTER 8: Argumen Yang Masuk Akal

880 80 23
                                    

MAAF JIKA ADA SALAH KATA DAN BANYAK TYPO, ENJOY!!

PRESENT

Setelah sepakat untuk melawan pihak Pemerintahan Paradis dan membelot membantu Eren. Mereka langsung beristirahat dan menuju kamar mereka masing-masing.

Ketika malam hari, Mikasa yang hendak menuju kamarnya dihentikan Jean dan  meminta gadis itu untuk berbicara sebentar.

"Oi, apa kau serius?, apa kau tidak takut apabila kita ketahuan diam-diam mengkhianati mereka akan menjadikan kita Mindless Titan?"

"Sudah kubilang Jean, aku akan tetap melakukannya. Jika kamu ragu dan masih takut lebih baik kau tidak usah ikut kami"

"Mikasa kumohon pertimbangkan keputusanmu yang sembrono itu!, aku tidak ingin kau menjadi mahluk menjijikan layaknya titan!"

"Jean.....aku tahu kau mengkhawatirkan akan keadaanku, namun aku sudah berjanji untuk melindungi, menjaga dan terus berada disisi Eren. Dan aku tidak akan melakukan kesalahan seperti 4 tahun yang lalu"

Sebelum Jean membalas ucapan Mikasa, Gadis bersyal merah itu meninggalkan Jean yang terus memanggil nama gadis itu.

Mereka semua pada akhirnya telah berada pada kamar mereka masing-masing  untuk istirahat dan mempersiapkan mental dan fisik mereka untuk menjadi Regu Bunuh Diri.

Mikasa membuka jendela kamarnya, ia tatapi sinar rembulan yang cerah pada malam itu, kemudian ia merenung memikirkan.

Mikasa membuka jendela kamarnya, ia tatapi sinar rembulan yang cerah pada malam itu, kemudian ia merenung memikirkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eren.....apakah kau membenciku?.......apakah kau akan memaafkanku?......apakah kau masih menganggapku sebagai keluarga?........apakah......kau........ mencintaiku?.........."

Tak lama Mata gadis Bersyal merah itu lambat laun mulai memaksa untuk menutup, hingga akhirnya Gadis itu tertidur.

Esok Harinya

Kini mereka berenam mulai menyusun rencana kudeta melawan Paradis. Connie mengusulkan untuk meminta bantuan kepada Historia.

Namun jelas itu sangat membahayakan keselamatan Historia, mengingat bahwa Historia saat ini sedang mengandung. Kemudian beralih pada Armin yang mengusulkan untuk meminta bantuan pada Komandan Pixis, Hanji mempertimbangkan untuk rencana Armin tersebut.

Diskusi mereka terhenti, karena malam ini Survey Corps mengadakan pesta keberhasilan penyerangan Liberio, yang diadakan di sebuah Hotel.

"Baiklah dengarkan aku, aku dan Levi akan mencoba berbicara pada Komandan Pixis, tugas kalian hanya menutupi kecurigaan orang lain tentang kami. Apakah kalian mengerti?" tanya Hanji.

"Kami mengerti Komandan Hanji, kami akan mencoba yang terbaik"

Hanji dan Levi mempercayakan pada mereka, Hanji dan Levi pun datang untuk menemui Pixis.

VERRAT -Attack On Titan FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang