Chapter 7

866 95 4
                                    

Malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi seorang Song Joongki. Bagaimana tidak, saat ini hati dan pikirannya tengah bergelut memikirkan perasaannya. Setiap hari ia semakin tidak bisa lepas dari Jiwon. Pandangan dan pikirannya selalu jatuh padanya.

Ia meyakinkan lagi dirinya, apakah perasaan itu masih ada atau tidak. Jika ia mengingat kembali sikapnya akhir-akhir ini memang berbeda kepada Jiwon, seperti sedang menggoda namun berusaha memasuki hatinya. Maka dapat dipastikan bahwa rasa cinta yang ia kubur selama ini masih ada dan sudah mulai tumbuh kembali.

Teringat ucapan ayahnya, ia pun memutuskan akan mengungkapkan perasaan yang ia rasa sejak SMA esok dengan mengesampingkan dampaknya. Ia sudah membulatkan tekadnya dan yakin.

~●~


Pagi ini Kapten Song dan anak buahnya tengah berolahraga pagi. Mereka berlari kecil mengitari barak. Karena cahaya mentari yang tidak terlalu menyengat membuat mereka semangat untuk berolahraga.

Letnan Kim yang baru saja keluar dari bangunan berhenti dan mengamati mereka yang tengah berlari. Tepat didepan Jiwon Joongki menghentikkan larinya yang membuat para anggota pun mengikutinya. Joongki melirik pada para bawahannya dan menyuruh mereka melanjutkan perjalanan.

"Kau curang. Kau beristirahat sedangkan bawahanmu tidak" ucap Jiwon saat Joongki berjalan mendekatinya

"Mereka tidak akan berani protes." Ucap Joongki percaya diri yang membuat Jiwon memutar bola matanya malas.

"Pukul sembilan, temui aku diparkiran" Titahnya

"Kemana?" Tanyanya penasaran

"Mencari tempat persembunyian" jawab Joongki

"Siapa? Hanya kita? Apakah tidak berbahaya" cerca Jieon dengan pertanyaannya.

"Bukan seperti itu. Tapi tempat persembunyian kita. Akan kutunjukkan surga nyata yang ada di dunia." Jelas Joongki

"Ssst, ini bersifat rahasia. Temui saja aku nanti" perintah sang kapten

"Baiklah" jawab Jiwon singkat lalu melanjutkan langkahnya yang tadi sempat tertunda menuju medicube.

~●~


"Sudah lama kita tidak bepergian berdua" celetuk Joongki yang fokus menyetir

"Benar. Aku sampai lupa terakhir kali kita seperti ini" ucap Jiwon

"Kau ingat, dulu ketika aku baru menginjak kelas sepuluh ada kakak tingkat yang menyukaiku dan selalu berusaha mendekatiku ketika jam istirahat. Dia selalu ikut duduk dimeja yang sama denganku ketika makan siang dikantin"

"Dan aku yang mengusirnya" timpal Joongki, Jiwon mengangguk setuju

"Dan karena kau pula tidak ada siswa yang mendekatiku lagi selama satu tahun. Dan selama satu tahun itu pula teman-temanku mengira kau adalah kekasihku." Jiwon mengingat waktu dulu ketika masih menjadi pelajar.

"Kau harusnya berterimakasih kepadaku. Aku selalu menjagamu. Lihatlah waktu kau awal-awal masuk kuliah. Kau sudah mendapat kekasih dan berakhir dicampakkan. Itu semua karena aku tidak disampingmu." Lihatlah Joongki yang selalu menjaga Jiwon melindunginya dan selalu ada bukankah hubungan mereka begitu erat dulu?

"Terimakasih Oppa! Kau memang yang terbaik" ucap Jiwon karena Joongki terlalu membanggakan dirinya.

Sudah setengah jam lebih perjalanan mereka namun tak kunjung sampai ditempat tujuan.

Shall we?Where stories live. Discover now