My Immortal

2.5K 121 64
                                    

Pernah mendengar kalimat jika kesabaran itu ada batasnya? Bolehkah saya menyimpulkan jika kalimat itu adalah salah? Mengapa? Karena Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi apa yang umatnya sanggupi. Maka bersabarlah, maka kalian akan mendapatkan apa yang lebih baik lebih dari yang menurut kalian terbaik. Dan percayalah, perasaan yang selama ini diperjuangkan suatu saat pasti akan dipertemukan atau setidaknya pasti akan dibalas, meski bukan dengan orang yang sama, meski bukan dengan orang yang diharapkan, karena didunia ini tak ada satupun penantian yang sia-sia. Happy Valentine's day, readers! :)

***

"Dok, pasien Kael mengeluh kesakitan dibagian kakinya dan tidak mau makan." sahut seseorang pakaian serba putih setelah memasuki salah satu ruangan dokter bagian saraf.

"Anak itu lagi.." gumam seseorang yang tadi dipanggil 'Dok'. "Saya segera kesana." lanjutnya.

Ia adalah Cleopatra Nicole, gadis yang kini telah menjadi seorang neurolog atau dokter spesialis saraf disalah satu rumah sakit besar di daerah Jakarta.

Sudah hampir setahun ia bekerja disana. Setelah kelulusannya, ia sempat bekerja di rumah sakit Seattle namun memilih untuk kembali ke Indonesia dan meninggalkan keluarganya dengan alasan ingin hidup mandiri. Cleo menjual rumah lamanya dan pindah ke daerah perumahan yang terletak cukup jauh dari kediamannya dulu.

Kepulangannya ke Indonesia ia rahasiakan dari teman-temannya. Bukannya ingin menutupi, tapi waktunya belum tepat, ditambah dengan kepergian Alan yang begitu mendadak membuat ia memilih untuk menenangkan dirinya sampai ia benar-benar melupakannya. Lagipula sebagian dari mereka sudah banyak yang berkeluarga, jadi menurut Cleo kedatangannya kesini tidak akan berpengaruh apa apa.

Saat kuliahnya dulu, ia sudah jarang berhubungan dengan temannya di Jakarta. Yang ia tau, grup gaming yang ia kenal dengan sebutan JX kini sudah berubah menjadi lebih besar yang mencakup beberapa negara yang bekerja sama dengannya, itu semua sukses dibawah kepemimpinan Ben.

"Selamat siang.." sahut Cleo dengan senyum lembut saat memasuki salah satu ruangan VIP dirumah sakit itu.

"Ada apa, Kael? Kakinya sakit lagi?" tanya Cleo sambil mendekati tempat tidur bernamakan Kael Adam Jonathan.

"Engga ada yang sakit, pasti suster yang bilang yah? Suster yang itu memang suka bohong." jawab anak laki-laki berusia 5 tahun itu.

Tentu saja Cleo tau kalau yang berbohong adalah Kael, karena sudah bukan sekali dua kali aja anak itu mengeluh kesakitan bahkan untuk hal sepele seperti mengajaknya jalan-jalan atau menyuapinya makan.

"Kael, dokter Nicole sedang bekerja. Kamu kalau mau main biar dokter panggilkan suster ya.." ujar Cleo sangat lembut.

"Ini kan waktunya makan siang. Harusnya kan dokter istirahat bukannya kerja. Lagian aku maunya dokter Nicole yang suapin aku makan." bantah anak itu.

"Baiklah, Kael. Siang ini kau ingin makan dimana? Dikamar atau ditaman?" tanya Cleo yang untuk kesekian kalinya ia kalah. Anak itu memang sangat pintar mencari alasan.

"Ayo kita ketaman aja!" jawab anak itu semangat.

Cleo langsung mengambil kursi roda disamping tempat tidur anak itu lalu membantu Kael untuk menaikinya. Gadis itu juga menyuruh perawat untuk membawakan makanan serta obatnya.

"Nahh sampai.." jawab Cleo seraya memberhentikan kursi rodanya di koridor dan menghadapkannya kearah taman. Tentu saja yang dimaksud taman itu bukan taman yang sesungguhnya.

"Aku juga mau main kayak mereka, dok.." ujar Kael sambil menunjuk beberapa anak yang sedang berlarian didaerah taman.

"Makanya jangan males minum obat. Nah sekarang ayo buka mulutnya." Cleo mengarahkan sendok kearah mulut anak itu.

My DotA StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang