I'm Done

1.6K 77 18
                                    

Suara langkah kaki terdengar bersamaan dengan bunyi kendaraan yang berlalu-lalang di jalan kota Seattle. Segerombolan orang terlihat menyebrangi jalan saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah.  Begitupun dengan seorang gadis berpakaian rok span hitam selutut dan kemeja putih yang kini sudah sampai disebrang jalan dan memasuki sebuah rumah sakit.

"Good morning." sapanya kepada resepsionis rumah sakit itu dengan senyum mengembang.

Sudah lima bulan sejak Cleo kembali dari Jakarta dan menjalankan rutinitasnya di Seattle. Sejak pernikahan itupun Cleo tak lagi mendengar kabar dari Ben,  lebih tepatnya tidak peduli.  Hubungan dengan teman-temannya di Jakarta pun mulai merenggang karena kesibukan dan urusan masing-masing. Yang ia tau Sintia sudah menikah dua bulan yang lalu, itupun ia tak bisa datang karena tuntutan kerja dan mau tidak mau ia harus bertanggungjawab atas kewajibannya.

Ia duduk di kursi kerjanya setelah mengenakan jas putih lalu mengecek ponselnya. Seketika senyumnya terbentuk saat membaca email yang entah sejak kapan ada di kotak masuk ponselnya. Sebuah pesan yang mengatakan bahwa dirinya lolos seleksi tahap akhir disalah satu universitas fakultas farmasi Seattle.

Niat Cleo untuk melanjutkan kuliahnya sudah bulat. Setelah sebelumnya lulus dengan cepat, gadis itu jadi tak sabar untuk melanjutkan kuliahnya dan menyandang gelar sebagai dokter spesialis. Ia rela meninggalkan pekerjaannya disini demi sesuatu yang sejak dulu ia impikan.

Gadis itu menyimpan kembali ponsel di saku jasnya lalu berjalan keluar ruangan untuk melihat pasiennya diruang rawat inap.

Dengan teliti gadis itu mengecek satu persatu luka pasiennya yang dua hari lalu mengalami kecelakaan mobil. Tak bosan ia memberikan saran atau larangan agar lukanya cepat membaik. Keramahannya bukan hanya membuat  pasiennya nyaman, tapi juga beberapa staf rumah sakit senang berinteraksi dengan dokter muda ini.

Tak terasa jam sudah menunjukan waktunya untuk makan siang setelah ia selesai dengan beberapa pasien diruangannya. Langkahnya membawa ia ke food area yang terletak disebelah rumah sakit.

"Alan?" panggil Cleo saat melihat kekasihnya sedang duduk disalah satu meja disana.

Sedangkan hanya tersenyum sambil  melambaikan tangannya, kemudian mempersilahkan Cleo duduk didepannya.

"Kamu ngapain disini? Ada yang sakit?" tanya Cleo kebingungan.

"Aku nungguin kamu kok, kan tadi aku udah sms. Kamu makan aja dulu, belom makan kan?"

Cleo langsung mengecek ponselnya dan benar saja ada pesan dari Alan namun ia tak mengetahui karena ponselnya dalam mode silent.

"I'm so sorry.. Tadi hp aku silent. Yaudah aku beli makanan dulu sebentar." ujar Cleo kemudian beranjak menuju antrian makanan cepat saji.

Tak lama Cleo kembali dengan dua buah burger, kentang goreng porsi besar dan dua gelas minuman bersoda.

"Junk food.....again."  ucap Alan dengan nada tidak suka karena ia tau Cleo terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji.

"Aku terakhir makan ini dua hari yang lalu kok." bantah Cleo sambil mengambil satu kentang goreng dan memasukannya kedalam mulut.

"Oh ya, tumben kamu kesini. Ga kerja?" lanjut Cleo.

"Aku mau balik ke Indo." jawab Alan singkat.

"Kapan?"

"Malam ini aku take off."

Cleo langsung menghentikan kegiatan makannya saat mendengar jawaban dari Alan. Kenapa terlalu mendadak? Apa terjadi sesuatu di Jakarta? Gadis itu membatin.

My DotA StoryWhere stories live. Discover now