Manhattan • Eight

186 28 0
                                    

Kamu dan nakyung memasuki sebuah restoran yang cukup terkenal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kamu dan nakyung memasuki sebuah restoran yang cukup terkenal. Kalian diarahkan oleh salah satu pelayan ke sebuah ruangan vip yang sepertinya memang sudah di pesan sejak jauh-jauh hari.

Kamu baru saja melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut langsung berhenti membuat nakyung menabrak tubuh bagia belakang mu.

"Bu, kenapa sih?". Bisik sekretaris mu itu.

Di hadapanmu saat ini berdiri seorang laki-laki yang sangat tidak asing untukmu. Ia menyambutmu dengan senyum hangatnya membuat kamu serasa dejavu. Mengingat kejadian malam itu dimana ia sempat tersenyum sambil mengusap kepalamu saat dirimu tengah berada di bawahnya.

"Bu"

"Ah, iya". Kamu menoleh kearah nakyung lalu kembali melihat kearah laki-laki tersebut. Kamu meneguk ludah lalu kembali berjalan menghampirinya.

"Selamat siang"

"Selamat siang"

Ia menjulurkan tangannya membuat kamu membalas uluran tangan tersebut. "Perkenalkan saya han jisung. Saya dan sekretaris saya yang akan membantu perusahaan anda untuk projek kali ini"

"Saya kanaya kim dari perwakilan perusahaan bersama sekretaris saya. Senang berkenalan dengan anda"

Jabatan tangan terlepas dan kamu langsung duduk. Makan siang sekaligus membicarakan projek perusahaan dimulai. Kamu dan dirinya sama-sama bersikap profesional saat ini. Ada rasa canggung tetapi segera di tepis karena di dalam pekerjaan tidak boleh membawa masalah pribadi.

Cukup lama untuk kalian membahas projek tersebut sampai dimana finalnya semua sudah di tentukan dengan matang dan akan dimulai beberapa hari lagi.

Kalian semua berdiri ingin pamit karena harus kembali ke kantor masing-masing.

"Permisi, boleh saya bicara dengan bu kanaya". Ucap laki-laki di hadapanmu membuat kamu sedikit terkejut.

"Oh tentu"

"Hanya berdua saja. Boleh?"

Kamu menatap kearah nakyung juga sekretaris laki-laki tersebut. Akhirnya kamu mengangguk kecil dan mengkode nakyung untuk pergi ke mobil duluan. Apa yang kamu lakukan juga ditiru oleh laki-laki tersebut kepada sekretaris nya.

Setelah dirasa bahwa ruangan ini tersisa kalian berdua, laki-laki itu menatap kearahmu dengan seksama membuat kamu jadi salah tingkah sendiri.

"Apa kabar?"

"Saya baik pak"

Laki-laki tersebut mendengus kecil. "Cuma kita berdua disini. Ga perlu seformal itu. Lagipula pertemuan pertama kita pun ga seformal itu kan?"

Kamu menggigit kecil bibirmu lalu akhirnya mengangguk. "Baik. Kamu?"

"Ga baik"

"Kenapa?"

"Karena setelah itu kamu pergi tanpa pamit"

Hatimu mencelos mendengar ucapan laki-laki tersebut. Setiap perkataan nya tercerna di otakmu membuat kamu bingung. "A-aku harus segera kembali ke Indonesia pagi itu"

"Tanpa membangunkan ku?"

Kamu terdiam kelu.

"Kamu tau, pagi itu rasanya kosong saat tau orang yang menghabiskan waktu dengan saya pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun"

Kamu masih terdiam sampai akhirnya kamu memilih berbalik untuk keluar dari ruangan tersebut. Meninggalkan laki-laki yang pernah menghabiskan satu malam denganmu di manhattan.

Maaf, jisung.

Maaf, jisung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Manhattan || Han Jisung √Where stories live. Discover now