Manhattan • Three

226 32 4
                                    

Little bit mature.

Kamu keluar dari kamar mandi menggunakan celana boxer yang menyentuh lutut dan sebuah kaos putih yang tentu saja kebesaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamu keluar dari kamar mandi menggunakan celana boxer yang menyentuh lutut dan sebuah kaos putih yang tentu saja kebesaran.

Kamu menatap kearah kaca melihat penampilanmu malam ini.

"Ini nih akibatnya kalo nekat dan ga mikirin ke depannya gimana"

Kamu sibuk mengumpat sampai tidak sadar kalau jisung masuk ke kamar sambil membawa sebuah lilin beserta pematik api.

Kamu berbalik melihat apa yang dilakukan jisung saat ini. Laki-laki itu meletakan lilin yang tercetak di salam gelas ke atas meja. Ia menyalakan dengan perlahan menggunakan pematik api.

"Ini biar tidur kamu rileks nanti malam"

"Makasih"

Jisung mengangguk. Laki-laki itu berbalik dan hendak keluar dari kamar sebelum kamu tahan untuk tetap disini.

"Boleh minta temenin sebentar aja. Saya belum bisa tidur"

Jisung menatapmu bingung sebelum akhirnya laki-laki kembali berjalan. Bedanya saat ini jisung berjalan kearah tempat tidur dan duduk di sisi salah satu tempat tidur.

"Gajadi minta di temenin?"

"Eh"

"Sini buruan tidur"

Kamu akhirnya dengan tertatih berjalan kearah jisung. Kamu duduk di sisi satunya dengan gugup. Sumpah rasanya bagaikan pengantin yang bersiap untuk malam pertama padahal kamu kenal laki-laki ini pun barusan.

"Tidur"

"Iya"

Kamu membaringkan tubuhmu sekaligus menarik selimut. Kamu mencoba memejamkan mata tetapi rasanya matamu saat ini tidak mau di ajak bekerja sama.

"Jisung"

"Ya". Jisung yang saat ini tengah memainkan ponselnya sama sekali tidak menoleh kearahmu membuat menggigit bibir bawahmu dengan gugup.

"Kenapa laki-laki saat sudah memiliki kekasih masih suka bermain di belakang?"

Jisung terdiam saat mendengar pertanyaanmu. "Mungkin ada yang dia inginkan tapi kamu tidak bisa memberikannya sehingga ia mencari pelampiasan lain"

"Yang kamu maksud itu berhubungan intim?"

Jisung bagaikan tersedak ludahnya sendiri. Laki-laki itu terkejut mendengar ucapanmu yang sangat frontal. Berbeda sekali dengan kamu yang beberapa jam lalu.

"Y-ya itu salah satunya"

"Memang apa enaknya melakukan hubungan intim? Apa itu perlu di dalam sebuah hubungan"

Sumpah saat ini jisung ingin rasanya menenggelamkan dirinya di bathup. Bagaimana bisa ia membicarakan hal itu dengan gadis yang baru ia temui barusan.

"Ga semua laki-laki membutuhkan itu secara cepat. Ada laki-laki yang juga mau menunggu sampai waktunya tiba untuk hal itu"

"Apa kamu salah satu dari laki-laki itu"

"B-bisa jadi"

Kamu terbangun dari posisi berbaring. Saat ini kamu menatap jisung dengan pandangan penuh harap. "Boleh aku minta tolong untuk kesekian kalinya?"

"Tentu"

"Ajari aku cara berhubungan intim"

Lagi dan lagi ucapanmu kembali membuat jisung tersedak salivanya. Ia menatapmu dengan pandangan tidak percaya.

"Apa maksudmu. Tidur, sudah larut malam"

Jisung hendak beranjak dari tempatnya tetapi kamu menahan laki-laki itu agar tidak pergi. Jisung menatapmu yang masih berharap bahwa ia akan mengabulkan permintaan konyol itu.

"Tolong aku. Aku rasanya ingin balas dendam kepada mantan calon suami ku itu"

"K-kamu yakin?"

Kamu mengangguk cepat.

Melihat responmu membuat jisung kembali ke posisi awalnya. Tangan laki-laki tersebut mengusap sebelah pipimu membuat kamu merasakan kehangatan yang berbeda. Kehangatan yang tidak pernah kamu rasakan sebelumnya dari hyunjin.

"Berhenti sekarang atau aku tidak akan pernah bisa berhenti nanti"

"Kalau begitu jangan berhenti"

Saat itu juga jisung menarikmu untuk menyambut bibirnya yang tentu kamu terima dengan baik. Ia memainkan bibirnya diatas bibirmu bahkan sesekali lidahnya juga ikut masuk ke dalam mulutmu untuk mengabsen setiap gigi yang ada.

Tangannya yang satu sibuk mengusap pipimu dan yang lainnya mengusap salah satu pinggang mu.

Tanganmu ia tarik untuk melingkar di lehernya yang tentu pangutan kalian semakin panas. Bahkan tangan jisung mulai berani untuk masuk ke dalam kausmu.

Beberapa menit kemudian jisung melepaskan pangutannya membuat kalian menghirup oksigen dengan cepat.

"Tolong hentikan sekarang atau aku tidak akan pernah bisa berhenti sampai besok"

Kamu tersenyum tipis. "Aku pilih opsi kedua"

Jisung langsung kembali melumat bibirmu yang tentu pergerakan nya kamu balas.

Tanpa sadar malam itu kamu berhasil melakukan untuk pertama kalinya dengan laki-laki asing yang kamu temui di manhattan.

Tanpa sadar malam itu kamu berhasil melakukan untuk pertama kalinya dengan laki-laki asing yang kamu temui di manhattan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Manhattan || Han Jisung √Where stories live. Discover now