Meski dirinya bukan tipe yang akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas, walaupun ia sudah sedikit brandalan, tapi setidaknya dirinya tak seperti jaemin yang sama sekali tidak mau bergaul dan tak punya teman
" Eyow lee jeno " Sapa mark kala ia melihat kehadiran jeno di ambang pintu
Jeno tersenyum lalu bertos ria bersama mark, dan juga yang lainnya yang entah sejak kapan sudah ada di kelasnya
" Mukamu murung hyung apa kau baik baik saja ? " Tanya jisung
" Hm ya begitulah " Ucap jeno
" Ku dengar ibu tirimu memiliki anak, apa dia kakak tiri mu ? Atau adik tiri mu? " Saut haechan
" Tidak penting " Ujar jeno
" Dia bersekolah disini, siapa dia? " Tanya haechan penasaran
" Lee haechan! Kubilang itu tidak penting itu bukan urusan mu! " Bentak jeno yang membuat haechan tersenyum miring
" Siapa dia sampai bisa membuat mu seseram itu apakah dia adik tirimu ? " Tanya haechan yang bukannya takut akan kemarahan jeno
" Kau memang benci kehadiran adik di keluarga mu kan, aku tahu tapi ini sudah takdir " Ujar haechan lagi yang mempu membuat amarah jeno terpancing
Lee haechan selalu bisa membongkar semuanya dengan mudah, haechan temannya itu ah benar benar selalu memancing emosi
Jika sudah emosi seperti ini terkadang beberapa orang akan kalut dan berakhir keceplosan
Maka jeno tidak akan membiarkan itu terjadi!
Tring
Beruntung bel masuk kelas terdengar yang membuat jeno bernapas lega
Terimakasih bel, walaupun bel menandakan bahwa sudah masuk jam pelajaran tapi itu dapat melenyamatkan seorang lee jeno dari sebuah perjanjiannya sendiri, tidak lucu jika ia sendiri yang mengakui jaemin adalah adiknya sedangkan tadi ia bahkan mengatakan untuk tidak sekalipun jaemin mengatakan bahwa jeno adalah kakak tirinya.
Ah jika terjadi itu akan membuat tawa na jaemin terdengar keras di kupingnya, menertawakan dirinya yang kemakan omongannya sendiri
Mark, jisung, dan chenle berlari meninggalkan kelas jeno karena mereka tidak satu kelas dengan jeno
***
Perpustakaan, disinilah tempat ternyaman bagi seorang na jaemin
Tidak ada keributan tidak ada cibiran tidak ada banyak orang, itulah tempat paling nyaman bagi seorang na jaemin
Sebagian orang mungkin benci akan tempat dimana buku buku menyebalkan itu berada, buku buku yang membuat kepala pusing tak kepalang
Jika kalian pikir na jaemin menghabiskan waktu untuk membaca buku pelajaran di perpustakaan itu salah, ia memang menghabiskan waktu nya di perpustakaan tapi bukan untuk membaca buku pelajaran, ia hanya duduk dan mendengarkan musik di headset sambil membaca novel, terkadang ia juga membaca buku buku khusus kedokteran
Jaemin duduk di meja perpustakaan yang letaknya paling ujung dekat dengan jendela yang akan langsung menatap ke arah lapangan
Jaemin menatap ke arah jendela manatap para teman sebayanya yang tengah asik bermain basket, termasuk kakak tirinya
Iri?
Iya jaemin iri, ia juga ingin memiliki teman meskipun ia tau jika kepribadiannya yang membuatnya tak punya teman satu orangpun
Harus kah ia benci akan kepribadiannya sendiri? Tapi untuk apa? Ini semua tercipta oleh dirinya sendiri, ia sendiri yang membuat dirinya tertutup dan enggan berteman
Tapi ia masih peduli dengan sekitarnya, kepribadiannya memang berubah tapi ia tak akan mengubah sikap baik, sopan dan santunnya juga sikap peduli antar sesama, yang pernah di ajari oleh ayahnya dulu
Jika ditanya jaemin senang memiliki kakak jawabannya iya, dengan begitu ia jadi tidak sendirian lagi meskipun kepribadiannya yang membuatnya lebih suka sendirian
Tidak ada yang ia harapkan lagi, ia tidak berharap kakak tirinya untuk memanjanya
Baru tinggal satu hari pun kakanya sudah memintanya tuk tidak saling mengenal ketika tidak dirumah, ah mungkin dirumah juga akan sama saja
Jaemin tidak tau ah ralat ia belum tau menahu tentang bagaimana kepribadian lee jeno kakak tirinya itu, yang pasti kebalikan darinya
Orang orang mungkin tau lebih tau darinya tentang seorang lee jeno
Alasannya karena ia dan jeno bahkan baru bertemu dua kali, ibu nya kandung jaemin juga ayah kandung jeno tak memberi tahu pada mereka terlebih dahulu jika mereka akan menikah
Mareka memberi tau satu hari sebelum hari pernikahan, benar benar mengejutkan bagi mereka berdua
Jaemin mengembuskan napasnya perlahan, meagapa ia jadi memikirkan seorang lee jeno huh! Tidak ada gunanya!
Lebih baik ia membaca tumpukan buku buku yang terpajang rapi di perpustakaan dari pada mengabiskan waktunya untuk memikirkan kakak tirinya itu
Ketika ia tengah menatap kearah lapangan tak sengaja metanya bertatapan dengan jeno
Hingga Keduanya saling menatap dibatasi oleh jendela kaca bening
Kakak tirinya itu lantas merogoh saku celananya entah apa yang dilakukannya, tapi tak lama kemudian si kakak menunjukkan ponselnya
Disana tertulis
Pulang denganku, Kutunggu kau di cafe sebrang sekolah! Telat 5 menit ku tinggal !
Ia menganggukkan kepalanya palan, lalu setelah itu kakaknya kembali dengan teman temannya
Sebuat perhatian kecil?
Haruskan ia menyimpan banyak harapan, pada kakak tirinya kali ini dan setia menunggu harapan tersebut terkabulkan?
Jaemin tersenyum kecil
Ah tunggu...
Apa ayahnya memaksa jeno untuk menjemputnya?
Secuil harapn itu pupus lah sudah jikalau itu benar adanya
•
Halooo
Jangan lupa streaming MV hot sauce yaw!
Jangan lupa vote sama komen juga oke! Satu chapter lagi yah, abis itu udah, aku mau liat dulu perkembangannya, kalau banyak yg suka aku lanjut oke!
ESTÁS LEYENDO
introvert •jeno & jaemin
FanfictionIntrovert adalah tipe kepribadian yang orang-orangnya memiliki ciri lebih fokus terhadap perasaan internal di dalam dirinya sendiri, dibandingkan dengan stimulasi eksternal dari lingkungan di sekitarnya. Namun perlu diingat, kepribadian introvert ti...
chapter 1.
Comenzar desde el principio
