-25-

136 32 9
                                    

     Wonwoo menatap jasad Soo Ah sembari pikirannya melayang pada berkas yang tadi ia temukan di kolong tidur gadis itu

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

     Wonwoo menatap jasad Soo Ah sembari pikirannya melayang pada berkas yang tadi ia temukan di kolong tidur gadis itu. Memang Wonwoo baru tahu kalau Soo Ah adalah mahasiwa jurusan hukum, tidak heran kalau gadis itu mempelajari berbagai kasus. Tapi yang ia temukan tadi adalah berkas kasus yang enggan dibahas di mana pun. Terlebih lagi, isinya terlalu detail. Jadi, bagaimana Soo Ah bisa mendapatkannya?

"Ekhem." Seulgi berdehem ketika menyadari eksistensinya diabaikan oleh si pemuda Jeon, lantaran sibuk melamun.

Tersadar dari pemikirannya sejak tadi, Wonwoo mengalihkan atensi pada Seulgi. "Oh, kau sudah datang, Noona?"

Seulgi mendecih. "Apa yang kau lamunkan sampai tidak sadar kalau aku sudah di sini?"

Wonwoo menatap Seulgi ragu-ragu. Wanita itu pernah menjadi seniornya dan cukup dekat dengan Wonwoo. Seulgi juga mengetahui masa lalu kelam keluarganya. Namun, membahas hal itu selalu membuat Wonwoo kesal.

"Hei, kenapa malah diam lagi?" Seulgi kembali bicara ketika dapati Wonwoo mengabaikannya.

Setelah menimbang-nimbang cukup lama, akhirnya si Jeon memberanikan diri bicara. "Aku menemukan berkas kasus Ayah Yerim di kolong kasur gadis itu."

Seulgi mengernyit. "Apa? Bagaimana bisa ada kasus itu?"

Wonwoo menggeleng. "Tidak tahu," katanya.

"Baiklah, simpan dulu fakta kalau kau menemukan berkas itu," Seulgi menggantung ucapannya, "sekarang aku akan mulai menjelaskan kondisi tubuh korban." Ia sempat melirik ke belakang tubuh Wonwoo. "Tumben kau sendirian?"

"Ah, iya. Seokmin dan Livy sedang mengurus hal lain," balas Wonwoo.

Seulgi mengangguk, lantas mulai menjelaskan kondisi tubuh korban. "Korbannya memang gantung diri, tapi kurasa itu bukan disengaja." Seulgi menunjuk leher korban. "Kau lihat bagian ini? Ini adalah jejak tali yang digunakan untuk gantung diri. Tapi kau lihat bawahnya? Di bawahnya juga ada bekas tali. Apa artinya?"

"Pelaku melumpuhkan korban terlebih dahulu, mencekiknya dengan tali?"

Seulgi menjentikkan jarinya. "Nah, kau benar. Dari sini bukankah sudah jelas kalau ini bukan bunuh diri lagi?"

Seulgi kembali menunjuk ke bagian lain pada tubuh korban. "Kau lihat bagian punggung kanannya? Di sini agak lebam, aku rasa karena terbentur benda tumpul. Bisa jadi terbentur meja atau semacamnya saat ia berusaha menghindari pelaku." 

"Bagaimana dengan sidik jari?" Wonwoo bertanya selepas Seulgi selesai menjelaskan.

"Seperti biasa, aku tidak menemukan sidik jari lain selain milik korban," jawab Seulgi seraya menghela napas.

"Oh iya, satu lagi. Aku juga menemukan tanda seperti biasa. Tapi kali ini lokasinya beda." Seulgi menunjukkan bagian lain yang seketika membuat Wonwoo mual sekaligus merinding.

𝓶𝓸𝓻𝓽𝓪𝓵𝓪。Onde histórias criam vida. Descubra agora