Jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi yang artinya Amel harus menjalani kewajiban sebagai umat islam yaitu sholat subuh.
"uungghh, udah jam 4 pagi. Sholat dululah" ucap Amel sambil menuju kamar mandi untuk mengambil air wuduh. Setelah itu Amel langsung sholat.
"Ya Allah, Amel mohon berikan Amel kekuatan untuk melewati semua ini. Semoga masalah ini cepat selesai. Amel mohon Ya Allah, semoga Ayah, bang Resa, bang Adit sehat selalu, selalu berada di jalan-MU, dan untuk Mama semoga tenang dialam sana. Mama nggak perlu khawatirin Amel, Amel bisa jaga diri. Mama tolong sampaikan do'a Amel ke Allah, karena Mama pasti berada di dekat Mama. Ya Allah kabulkan lah do'aku. Aamiin" Do'a Amel
Selesai berdo'a Amel bergegas membersihkan kamarnya dan setelah itu turun ke bawah untuk membuatkan sarapan untuk Ayah dan kedua abangnya.
♡♡♡♡
Sampai di dapur Amel langsung membuatkan masakan kesukaan semuanya.
Yang pertama Amel membuatkan Sup ayam untuk Ayahnya, lalu Membuat ayam goreng kecap untuk abang-abangnya dan banyak jenis makanan lainnya.
Akhirnya Amel sudah memasak tidak terasa waktu berjalan dengan cepat jam sudah menunjukkan pukul 06.15. Ayah dan kedua abangnya turun dengan pakaian yang melekat rapi ditubuh mereka dan langsung duduk di kursi meja makan.
"Kau yang memasak semua ini?" tanya Dion yang sudah duduk. Dan mulai meletakan nasi diatas piringnya.
Amel yang masih berdiri di samping meja makan hanya menganggukan kepalanya. Setelah itu dia langsung pergi ke kamar untuk bersiap ke sekolah.
Hal tersebut akan menjadi kegiatan setiap pagi Amel. Mengapa?? Karna Ayah dan kedua abangnya tidak akan makan jika Amel berada di sekitar meja makan. Berada di sekitaran meja makan saja tidak boleh apalagi jika Amel makan bersama dengan mereka.
Setelah Amel pergi ketiga orang tersebut langsung sarapan. Sementara Amel sudah mempersiapkan perlengkapan sekolahnya. Didepan cermin Amel sisa mengikat satu rambut panjangnya setelah itu ia langsung berangkat.
Setelah selesai bersiap Amel turun ke bawah dan menemui Bi Asih.
"Bi, Amel berangkat dulu yaa" ucap Amel yang melihat Bi Asih membersihkan meja makan.
"Iya non. Non Amel udah sarapan non?" Tanya bi Asih
"Amel sarapan dikanti sekolah aja bi. Kalau gitu Amel berangkat dulu Assalamualaikum." Jawab Amel
"Ya udah non, hati-hati dijalan." Pesan bi Asih yang diangguki Amel.
Setelah itu Amel langsung keluar rumah menuju Trotoar menunggu angkot.
"Duuhh, angkotnya mana lagi Amel kan udah telat." Cemas Amel karna angkot tak kunjung datang padahal sebentar lagi bel masuk.
Sekitar dua menit Amel menunggu akhirnya angkotnya datang, langsung saja Amel masuk. Selama diperjalanan Amel terus saja melamun sampai-sampai tidak menyadari bahwa ada seseorang duduk di sebelahnya. Seseorang tersebut terus mengamati wajah Amel yang sedang melamun. Hingga suara supir angkot menyadarkan lamunan mereka berdua.
"Dek ini udah sampai" Ucap supir angkot. Amel yang mendengarnya pun turun diikuti seseorang tersebut.
"Makasih ya mang." balas Amel sementara seseorang tersebut hanya menganggukan kepalanya. Setelah mengatakan itu Amel langsung berlari masuk kedalam sekolah yang lumayan jauh dari trotoar.
YOU ARE READING
ALONE
Teen FictionSeorang gadis berjalan dengan tatapan kosong dan air mata yang terus mengalir dari mata indahnya. Mengingat kejadian di mana dirinya diusir oleh keluarga sendiri. Dirinya ditampar, dihina, dituduh, diperlakukan tidak layak, bahkan dianggap sebagai p...
