- "alay"

685 83 48
                                    

Sekarang hari Minggu. Sudah dari tadi pagi sampai siang sekarang kedua pasangan ini masih berkutat dalam kehangatan Kotatsu.

Cuaca memang sedang hujan dan tidak tahu kenapa keadaan menjadi dingin seperti ini. Biasanya hanya dingin ketika membuka jendela saja.

Wah om kamarnya dingin sekali om.

"Hei, [Name]. Besok kau mau ikut aku?" Karma melepas pandangannya dari Nintendo yang dipegangnya. Menatap [Name] yang sedang fokus membaca cerita fanfiction dari ponselnya.

"Kemana?" Mata gadis itu belum lepas dari ponselnya. Karma yang merasa jengkel karena [Name] tidak menatapnya, akhirnya pindah duduk disamping [Name] dan menarik dagunya agar kedua mereka saling menatap.

"Lihat aku jika sedang berbicara" ketus Karma. [Name] yang kaget karena tiba - tiba dagunya ditarik malah menjitak Karma.

"Heh?"

"Sebentar, ceritanya sedang diambang kesedihan, Karma! Joko kritis keadaannya!" ucap [Name] membuat Karma melongo.

"Yasudah, nanti saja bicaranya setelah kau selesai membaca ceritanya. Lagipula itu sudah diakhir chapter kan?" [Name] mengangguk semangat lalu kembali fokus dzikir pada bacaannya.

Karma beranjak dari Kotatsu hangatnya menuju dapur. Ia membuatkan Coklat hangat dan membawa beberapa cemilan dari kulkas. Bahkan Karma sempat - sempatnya menghangatkan sup telur yang tadi pagi [Name] buatkan.

Ide cemerlangnya muncul. Ia berniat untuk membuat kembali Sup Telur yang sama dengan buatan [Name] tadi pagi. Karena katanya Sup Telur ini adalah makanan kesukaan [Name], jadi Karma harus bisa membuatnya untuk dimasa depan. Katanya.

Dimulai dari Karma memotong bawang daun menjadi kecil - kecil menggunakan pisau dapur bukan golok, memecahkan dua butir telur kedalam mangkuk lalu mengaduknya sampai tercampur.

Ia mengambil panci kecil untuk memasak. Pancinya ia isi dengan air secukupnya lalu menyimpan panci tersebut diatas kompor listrik dapurnya.

Mengambil beberapa bumbu dan menuangkan air untuk kuahnya sampai dirasa cukup. Ia mengambil minyak goreng yang masih bersih, bukan minyak ibu - ibu Indonesia yang udah dipake berkali - kali.

Minyak gorengnya ia tuangkan secukupnya diatas air yang setengah mendidih tadi. Setelah airnya mendidih, Karma memasukkan kocokan telur bersamaan dengan bawang daun yang sudah ia potong - potong tadi.

Sempurna.

Mungkin bisa dibilang buatan Karma lebih enak dibanding yang ngajarin.

Setelah menata Supnya ia tuangkan kedalam mangkuk. Karma membawa bersama dengan dua gelas coklat panas diatas nampan menuju Kotatsu tempat mereka berdua menghangatkan tubuh.

"[Name]! Aku membuatkanmu ini, kuharap rasanya sama---"

Ucapannya terhenti ketika melihatmu menangis. Sesegukan. Mata membengkak. Ingus mengalir.

"Kau, kenapa?" tanya Karma. Gak terlalu panik soalnya paling gara - gara karakter kesukaannya mati makanya nangis.

"J-Jokonya meninggal."

Kan.

[Name] sesegukan lalu memeluk bahu Karma. Menangis dibahunya. Nangis gara - gara Joko.

Tak

[Name] meringis kala Karma menyentil dahinya. Karma menatapnya dengan tatapan datar, sebenarnya ini mukanya nahan ketawa. Dipaksain.

"Alay. Ngapain nangisin Joko." Kini tawanya Karma meledak hebat. [Name] mengerutkan alisnya tidak terima.

"Joko tuh boyfriend able tau gak? pantesan aja Wulan sama temen - temennya nangisin kematian dia! Emang kamu?"

"Apa, aku apa? Gak kaya Joko? Iyalah, aku kan Karma. Kamu mau aku botak dulu baru dianggap pacar?" [Name] menggeleng karena tanpa sengaja langsung terbayang wajah Karma kalau tiba - tiba botak.

Karma menyodorkan semangkuk sup nya kearah gadisnya. Menyuruhnya untuk mencicipinya.

"I-Ini, apa? Kau membuatnya?"

Karma mengangguk. "Cobalah. Tenang saja, hanya menuangkan obat perangsang dida---"

Bugh

Nampan yang tadi dipakai Karma untuk membawa makanan dan minuman kini dipakai kekasihnya untuk memukulnya. Karma cekikikan.

"Bercanda. Aku tidak menuangkan apa - apa sayang. Makanlah, aku juga akan makan." Ucapnya sambil mencium keningmu lalu menyantap Sup tersebut duluan.

Diikuti olehmu yang langsung menyantapnya juga.

"Ini lebih enak. Kau pakai pelet?"

---
awalia
130221
©akabanewifey

#petrichor, Karma.Où les histoires vivent. Découvrez maintenant