02 - Arghio

9 1 0
                                    

"Nih instagramnya"

"Eh gila cakep banget"

"Mau gue follow, dia sombong gak sih?"

"Dia sombong, kalo di kantin kayak jutek gitu"

"Gue juga sering liat dia bolos diatap sekolah"

"Dih kok Vita bisa ya pacaran sama dia?"

Beberapa gadis mulai bergosip ria, membicarakan Ghio yang merupakan pacar Vita. Ada yang mengagumi visual dari Ghio, ada pula yang membicarakan sifat buruknya.

Tidak heran followers instagram Ghio semakin naik, menandakan ia semakin populer disekolah itu.

Pacaran dengan ketua osis membuat dirinya terus dibicarakan bahkan sekarang ia sering mendapat sapaan dari murid-murid sana yang dimana dulunya ia hanya terkenal dikalangan anak futsal dan teman sekelasnya, sekarang mulai dari adik kelas sampai kakak kelas terus membicarakan mereka berdua.

Mereka selalu disebut pasangan yang rupawan, Ghio yang tampan dan memiliki proporsi tubuh yang bagus, serta Vita yang cantik ditambah ia anak yang berprestasi menjadi poin plus dirinya bisa terpilih menjadi ketua osis.

Tapi tak jarang juga Ghio sering dijelek-jelekkan dan dibilang tidak pantas pacaran dengan Vita, hanya karena Ghio yang sering kedapatan bolos dan memiliki catatan yang buruk di BK karena pernah beberapa kali terlibat perkelahian dengan anak-anak futsal.

.....

Ghio berjalan menyusuri koridor sekolahnya, ia kembali disapa oleh anak-anak yang ia lewati, tak jarang juga kadang ia tak mengenal siapa yang menyapanya.

Ia melangkahkan kakinya, menaiki anak tangga satu per satu untuk kembali ke kelasnya. Letak kelasnya yang sebenarnya cukup jauh dan terpojok dibandingkan dengan ruang kelas 11 yang lain.

Kadang ia bersyukur bisa sekolah disini. Salah satu sekolah swasta terbaik di kotanya.

Sekolah ini merupakan gabungan antara murid SMP dan SMA, sekolah yang setiap saat selalu terlihat ramai dan sangat luas karena menampung lebih dari 1000 siswa siswi. Ditambah tidak ada larangan yang mengatakan bahwa anak kelas 7-9 tidak boleh berada dikoridor kelas 10-12 begitupun sebaliknya, mereka semua tergabung dan selalu bermain bersama, walau tak jarang perkelahian terjadi diantara mereka.

Saat akan menuju kelasnya, Ghio tak sengaja berpapasan dengan beberapa gerombolan anak futsal dari kelas 12.

"Sial"

Ia terus menerus mengutuk dalam hatinya, apa-apaan yang harus ia hadapi sekarang?

....

Ghio memasuki kelasnya dengan ekspresi wajah yang membuat orang-orang tak berani menatapnya.

Dewa yang melihatnya sedikit terheran. 'Apa ia sekarang dalam mood yang kacau?'

Selama pelajaran berlangsung Ghio sama sekali tidak fokus, dan beberapa kali mengucapkan kata-kata kasar yang cukup mengganggu konsentrasi Raka yang duduk disampingnya.

"Eh kalau punya masalah gak usah ngerugiin orang bisa tidak?"

Perkataan Raka membuat emosi Ghio tersulut. Yang tadinya ia berusaha menahannya sekarang ia bangkit dari bangkunya, dipegangnya kerah baju Raka lalu ia hempaskan tubuh itu ke lantai.

Raka tidak mau kalah, mereka saling mengumpat satu sama lain, yang tanpa disadari mereka sendiri, sejak tadi perhatian satu kelas termasuk guru telah berpusat kepada mereka berdua.

Mereka akhirnya dilerai dan dibawa ke ruang BK oleh guru yang mengajar.

Walau tak ada yang terluka, mereka berdua tetap diberi hukuman oleh guru BK karena telah mengacaukan proses belajar mengajar. Mereka disuruh berdiri dikoridor menghadap tembok sampai bel pulang berbunyi.

Ghio tahu ia salah dan tidak bisa mengendalikan emosinya, tapi ia sama sekali tidak menyesal atas perbuatannya tersebut, melihat wajah Raka seperti melihat wajah anak-anak kelas 12 tadi, mereka selalu saja berhasil menghancurkan mood nya.

.....

Bel pulang pun berbunyi, menandakan hukuman Ghio dan Raka telah berakhir.

Dewa buru-buru pergi menemui Ghio, membawakan tas dan beberapa barang-barang milik Ghio.

Walau wajahnya masih kusut ia tetap senyum dan berterima kasih pada Dewa.

"Eh kenapa tadi? Lo punya masalah lagi sama tuh anak futsal?"

Mereka berdua mengobrol sembari menuruni anak tangga, menuju pintu keluar sekolah.

"Biasalah, gue sempat adu mulut sama mereka pas mau ke kelas, gue bahkan gak dibolehin out dari futsal" ucapnya malas.

"Mereka itu beraninya keroyokan, senioritas pula. Cuma gara-gara waktu itu lu terpilih sebagai kapten team buat tanding, mereka iri sama lu" tutur Dewa disertai emosi.

"Bukan itu doang, gue bahkan dulu disangka ngerebut cewe mereka, padahal cewe mereka duluan yang deketin gue" Ghio sedikit tertawa geli berusaha mengingat apa saja yang membuatnya dibenci oleh anak-anak futsal dari kelas 12 itu.

Mereka berdua akhirnya telah sampai diparkiran sekolah, mengambil motor mereka masing-masing lalu pulang ke rumah.

......

"Baru pulang mukanya udah kusut begitu, habis putus?" Wanita berperawakan tinggi dewasa dengan potongan rambut sebahu menginterupsi Ghio yang baru saja sampai.

"Apaan, lo kali habis putus"

Wanita itu mencubit lengan Ghio, sementara Ghio yang kesakitan berusaha melepaskan.

"Eh kurang ajar, udah sana ganti baju.. nanti Mama datang trus nyium nih bau keringat mampus lo dimarahin," Pinta wanita itu, yang diketahui merupakan kakak perempuan Ghio.

Ghio memasuki kamarnya yang sangat berantakan, beberapa helai pakaian yang tak ia lipat dan buku-buku yang berserakan. Walau isinya tak enak dipandang, tetapi kamarnya benar-benar sangat besar dan terlihat nyaman dengan dinding yang berwarna monokrom dan beberapa fasilitasnya seperti komputer, laptop, AC, dan kamar mandi yang terlihat seperti kamar hotel.

Ghio kemudian melepaskan seragam sekolahnya lalu lanjut membersihkan badannya.

Ia keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan handuk yang ia kalungkan pada pinggangnya, terlihat tubuhnya yang mulai berbentuk. Ukuran otot lengan dan otot perut yang pas dan ideal untuk remaja seumurannya, tubuhnya terlihat sehat padahal ia sendiri jarang olahraga kecuali saat pelajaran penjas atau saat ia bermain futsal.

Ia mengambil handphone nya lalu tersenyum. Terlihat ia sedang saling balas chat dengan Vita.

......

TBC

.

.

.











Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Feb 07, 2021 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Someday, The BoyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant