kantin

2.9K 358 12
                                    

Ada dua perempuan berjalan menuju kantin, banyak mata yang memandang dengan rasa takut Kenapa mereka harus takut? Apa dua wanita itu menggigit? Atau membawa sebuah virus?

"Woi! Cewek gatel!" ucap Embun, memanggil seseorang.

"Woi! Clara sini lo!" panggilnya lagi.

Clara datang menghampiri Embun dengan rasa takut. Kenapa harus takut? Apa Embun menggigit?

"Ada apa?"

"Gue heran deh sama lo. Cowok itu gak satu, bahkan cowok milyaran dibumi ini. Kenapa lo harus incer cowok orang si!" ucap Embun to the point. Sekarang pasang mata sedang melihatnya, dan dia tidak peduli itu.

"Gu-e gak incer pacar orang Mbun. Gu-e mana mungkin sejahat itu" ucap Clara bergetar.

"Gue bukan anak bodoh yang bisa lo bodohin sesuka hati lo! gue punya bukti saat lo jalan sama Baskara dimall. Perlu gue tunjukin? Biar seisi warga sekolah tau, kelakuan menjijikan lo Hah?!" ucap Embun, yang spontan membuat Clara menganga.

"Ja-jangan. Iya gue minta maaf, gue janji bakal jauhin Baskara. Tapi mohon jangan sebar" ucap Clara nampak memohon. Embun suka ini.

"Lo minta maaf ke Cantika lah, massa ke gue" ucap Embun.

"Can, maafin gue ya gu-e janji bakal jauhin Baskara" ucap Clara.

"Kalo bukan Embun yang bilang, lo bakal tetep minta maaf sama gue?" ucap Cantika.

"Oh tentu tidak. Stop! Menyimpulkan hal bodoh itu Cantika" ucap Embun dengan senyum smirknya.

"Oke, untuk kali ini kita maafin lo Cla. Kalo suatu saat terjadi lagi, jangan harap gue bakal biarin lo hidup tenang" ucap Embun dengan senyum smirknya lalu meninggalkan Clara yang terpaku ditempatnya.

"Huhu..makasi sahabatku" ucap Cantika dramatis.

"Sekali lagi Lo kayak gitu. Gue banting tubuh lo" ucap Embun membuat Cantika ngeri.

"Ampun mbak jago! Ampun mbak jago!" ucap Cantika, membuat Embun memutar bola matanya malas.

Saat berjalan menuju kelas, Embun tidak sengaja menabrak seseorang hingga terjatuh.

"Aww.." ucap Wanita itu meringis.

"Maaf,"

"Lo gak bisa minta maaf secara bener? Gak sopan banget." ucap wanita itu.

"Lo sekolah udah berapa tahun?" tanya Embun yang melenceng.

"Sepuluh tahun" jawabnya.

"Gila ya, udah sepuluh tahun lo sekolah ngebuat lo gila hormat. gak sekalian aja lo berdiri ditiang bendera?" ucap Embun.

"Udah udah Rembulan. Lo cari masalah sama orang yang salah" ucap teman Yang bernama Rembulan itu.

"Jangan dibiarin! Nanti dia makin ngerasa diatas" ucap Rembulan.

"Gue gak pernah ngerasa diatas!" ucap Embun.

"Lo bertingkah terlalu jauh Embun!" ucap Rembulan, sedikit menaikan nada bicaranya.

"Segabut itu hidup lo? Masalah gak sengaja ketabrak, terus gue minta maaf dan lo bilang gue minta maaf dengan cara yang gak sopan, terus lo perbesar dengan bilang gue selalu ngerasa diatas?" tanya Embun.

"Lo itu selalu bikin onar! Selalu berperan sebagai antagonis!" ucap Rembulan, semua pasang mata memperhatikan Embun dan Rembulan.

"Wihh gila, si Rembulan berani banget"

"Paling juga si Rembulan bakal kena bully lagi,"

"Oh kalo gitu, dia gantinya Kejora dong. Yang mati karena bunuh diri"

Saat Embun akan membalas ucapan Rembulan. Tiba-tiba ada Bu Widya.

"REMBULAN! EMBUN! ADA APA INI! IKUT IBU KERUANG BK!" ucap Bu Widya.

"Ini yang gue tunggu-tunggu. Lihat gaes! Yang kata kalian cewek paling baik! Ternyata sangat gila hormat, dan untuk pertama kalinya dia masuk ruang BK" ucap Embun dengan senyum smirknya.

"Huhu...huuu kirain beneran baik!"  ucap warga sekolah menyuraki Rembulan.

"Gue tunggu diruang BK" ujar Embun, yang segera berlalu dan meninggalkan Rembulan yang merasa takut.

TBC
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman🧡

Luka_10

Embun (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang