Senin, hari kesialan seorang Adhara Amadora Darcey atau lebih akrab disapa dara. Dia terlambat datang ke sekolah alhasil dia dihukum oleh ketua OSIS bernama Xean Vadenjavas Edward biasa dipanggil xean, hubungan antara adhara dan xean cukup rumit mereka lebih sering berantem.
“Adhara Amadora Darcey udah 50× lebih dalam waktu 6 bulan ini gue hukum karena terlambat emangnya di rumah lo ga punya jam? Oh atau lo ga bisa liat jam?” ucap xean meremehkan adhara. Adhara berdecih “bapak OSIS Xean Vadenjavas Edward yang terhormat” dara menggantung ucapannya diiringi tawa sumbang kemudian melanjutkan ucapannya “ribet banget lo ngurusin hidup gue emang lo siapa gue? mentang-mentang ketua OSIS yang paling dihormati diidamkan sama semua orang disini lo bisa ngerendahin gue dengan cara pertanyaan kaya gtu?” dara bertepuk tangan dengan menampilkan wajah judesnya. Xean hanya diam menunggu dara melanjutkan ucapannya “gue punya jam dan gue bisa baca jam, gue telat ya karena. . . anu ya a-anu” xean menaikkan satu alisnya “anu apa?” suaranya yang deep sungguh merdu untuk didengar. “Karena gue bangun kesiangan” xean belum yakin dengan jawaban dara tapi... aaahhh sudahlah tidak penting juga buat xean “hukuman lo selesai mending langsung masuk kelas gausah jadi orang sok jago” dara hanya memutar bola matanya dengan perasaan amat sangat jengkel dengan xean.
“bisa-bisanya gue sekolah disini ketemu ketos ngeselin kaya gtu” dumel dara disepanjang koridor
Brukk...
Dara menabrak seorang cowok yang belum pernah dia temui disekolah “e-eh sorry gue ga sengaja” cowok itu hanya mengangguk lalu pergi berlalu dari hadapan dara. “Huhh apes banget hari ini udah kena hukum ketos ngeselin ketemu cowok kaku udah kaya kanebo kering aja” dara melanjutkan langkahnya menuju kelas
Tok tok tok
Guru yang sedang menjelaskan materi pembelajaran melihat ke arah pintu “kenapa kamu telat lagi? Udah berapa kali kamu terlambat di mapel saya?” dengan entengnya dara menjawab “baru juga 5 bu, eh 5 apa 10 ya? gatau deh bu saya lupa” bisa-bisanya dara menampilkan watadosnya dihadapan guru killer yang ditakuti seluruh siswa di SMA Baktiardela. Guru itu bernama Ibu Susianti
“Adhara!! Cepat berdiri didepan kelas ucapkan dengan lantang SAYA TIDAK AKAN TERLAMBAT LAGI sebanyak 10× cepat sebelum saya laporkan ke BK !!” dara melakukan sesuai perintah dari Bu Susi
Dara sudah melaksanakan hukuman yang diberikan Bu Susi lalu duduk di bangkunya sendirian tidak ada yang mau duduk disebelah dara karena dia dikenal anti sosial.
Tok tok tok...
Bu Susi menyuruh siswa yang mengetuk pintu itu untuk masuk ke dalam kelas “anak-anak kalian kedatangan murid baru” semua cewek di kelas itu sangat antusias menunggu cowok tersebut untuk memperkenalkan diri karena wajahnya sangat tampan membuat siapapun terpanah akan visualnya, namun berbeda dengan dara yang sedari tadi mengingat sesuatu...
Akhirnya dara ingat sesuatu, ternyata dia adalah cowok yang bertabrakan dengan dara dikoridor sekolah tadi menurut dara cowok itu biasa saja, “ini gue yang bloon atau emang dia yang bukan selera gue sih? kenapa gue berbeda dari cewek lain yaa” batin dara.
“aduh cogan sekolah nambah nih” bisik salah satu cewek di kelas itu
“aaaa calon pacar gue ganteng banget sihh” teriak cewek bernama Elena Nyxandria yang bisa dibilang dia adalah primadona sekolah dan terkenal menjadi incaran para cowok di SMA Baktiardela ini.
Dara yang kesal karena sedari tadi kelasnya ribut hanya karena kedatangan murid baru itu langsung menggebrak meja dan berteriak dengan lantang “bisa diem ga sih lo pada yang cewek kenapa kegatelan gitu sini gue garuk muka lo biar ga gatel lagi” elena yang tidak terima dengan perkataan dara hanya bisa mengepalkan tangan, dia ingin menampar dara tapi karena ada murid baru jadi harus menjaga image dulu.
“Cukup anak-anak biar kan murid baru memperkenalkan diri” Bu Susi mempersilahkan cowok tersebut untuk memperkenalkan dirinya terlebih dahulu “perkenalkan nama saya Reagan Donovan D. anak pemilik SMA Baktiardela semoga kalian menerima saya dengan baik disini terima kasih” semua tercengang dengan penuturan yang keluar dari mulut Regan
“kamu boleh duduk di bangku kosong sebelah dara” elena tidak suka jika regan harus duduk bersampingan dengan dara tapi apa boleh buat yang menentukan tempat duduknya adalah guru killer. Elena tidak ingin merusak image nya hanya karena berebut tempat duduk dengan dara
Reagan dengan santai berjalan menuju tempat duduknya , dia berkenalan dengan dara “nama lo siapa?” dara hanya menjawab “Dara”
Reagan menaikan satu alisnya lalu bertanya “lengkap”
“iya lah lengkap emang lo ga liat kepala gue satu tangan sama kaki dua badan gue juga utuh” dara menjawab dengan nada judes andalannya. Reagan menyentil dahi dara “nama lengkap lo” dara hanya ber-oh ria “Adhara Amadora Darcey” Reagan terkejut mendengar nama lengkap dara dan dia teringat sesuatu namun seketika reagan menetralkan raut wajahnya
tringg tringg tringg. . .
Bel istirahat berbunyi dara mengambil earphone di dalam tas nya dan segera berjalan menuju taman belakang sekolah disana sangat sepi , dara suka mendengarkan musik dan duduk di bangku taman belakang karena menurutnya hanya disana dara merasakan damainya kehidupan.
Dara merasa ada seseorang disampingnya, ternyata sudah ada Reagan disebelah dara “ngapain lo disini?”
“lo tau nama pemilik sekolah ini?” tanya reagan
“lah bukannya pemilik nih SMA tuh bapak lo? kenapa malah tanya gue aneh lo lupa sama bapak sendiri”
“iya apa engga” dara menatap wajah reagan kemudian dia mendekatkan wajahnya dan hanya tersisa sekitar 5 cm saja jarak antara muka dara dan reagan. Entah kenapa dara merasa tidak asing dengan muka Reagan bertepatan juga jantung dara tiba-tiba berdetak lebih cepat dari keadaan normal “gue gatau nama bapak lo yang gue tau cuma nama depannya JENGGALA, puas lo udah gue jawab?” dara langsung meninggalkan reagan di taman belakang sendirian
Reagan hanya tersenyum miring mendengar ucapan dara “bagus deh kalau gitu”
: ̗̀➛TBC✓
➛ terima kasih untuk yang udah baca cerita ini
➛ jangan lupa vote dan komen yaa
: ̗̀➛ follow IG : @xv_nanaind ❁ཻུ۪۪⸙͎
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not perfect
Teen FictionAdhara Amadora Darcey gadis yang dikenal tidak mempunyai teman karena dia anti sosial. Dibalik sikap ansosnga terdapat hati seorang perempuan yang sangat lembut sekali, penyayang dan penolong namun dibalik semua sikapnya banyak masalah yang dia hada...
