Yoona tidak tertidur. Ia hanya memejamkan matanya. Merasakan setiap hembusan nafas yang hangat di keningnya, "Kau tidak tertidur?"

"Bagaimana aku bisa tertidur, jika kau terus mengecup wajahku,"

Sehun tersenyum, "Bisa kau katakan lagi?" Yoona hanya mengerutkan keningnya karena bingung atas pertanyaan dari Sehun, "Namaku. Bisa kau ulangi?"

Yoona terkekeh pelan. Tangannya ia gunakan untuk menangkup wajah Sehun. Memberikan kecupan ringan pada pipi Sehun. Ia masih malu untuk mengecup bibirnya, "Daddy Oh Se-Hoon,"

Sehun berguling, mengubah posisinya berada di atas Yoona, "Tidak. Bukan itu,"

"Lalu?"

Ia menggerutu, "Sebut namaku, Nyonya Oh!" Yoona tertawa melihat ekspresi Sehun saat ini, "Kau menertawakanku?"

Yoona mengusap air matanya karena tawa yang terlalu berlebihan. Ia melingkarkan tangannya pada leher Sehun, "Oh Se-Hoon," nama yang ia bisikkan di telinga pria yang ia cintai.

Sehun membalas pelukan Yoona dengan erat. Wajahnya ia benamkan di perpotongan leher gadis yang kini menjadi isterinya, "Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu," Yoona tersenyum lembut, "Aku menjadi pria yang paling bahagia karena telah memilikimu,"

"Apakah tidak apa jika kita terlalu bahagia?"

Sehun melepas pelukannya. Ia menatap Yoona sanksi, "Mengapa?"

Ia menautkan jari jemarinya pada jemari milik suaminya, "Seperti pernikahan kita kemarin. Aku sangaaat bahagia. Tetapi ketika malam tiba, semua berubah menjadi kesedihan dalam sekejap,"

Sehun membawa tangan Yoona ke posisi duduk, ia mengecup telapak tangannya, "Tidak apa merasa bahagia. Terkadang kita juga memerlukan rasa sedih. Hidup ini tidak berarti jika kita tidak memiliki emosi. Seperti sebuah jalan yang lurus, tanpa hambatan ataupun tikungan, bukankah itu terlalu mudah? Apakah hidup membosankan seperti itu yang kau inginkan?" Yoona menggeleng lemah, "Kita diciptakan memiliki emosi. Kesedihan, kemarahan, iri, dengki, saling membenci, mendendam, kesenangan, haru, bahagia, kita memiliki itu Yoona. Tuhan memberikan semua emosional itu. Kau juga berhak marah padaku, bersedih karenaku, menangis karenaku. Satu hal yang perlu kau camkan, jangan pernah membenciku. Karena aku tidak sanggup jika hidup di benci olehmu,"

Yoona memeluk Sehun, membuat pria itu limbung dan tak bisa menahannya, sehingga mereka berdua jatuh dalam keadaan Yoona berada di atas Sehun dan memberikan beban tubuhnya pada pria itu, "Bagaimana aku bisa membencimu, jika kau adalah orang yang memberiku banyak kebahagiaan? Bagaimana aku bisa membencimu jika kau adalah seorang yang memberikanku kesempatan dan arti hidup?" Yoona mengangkat wajahnya, ia menangkup wajah Sehun, "Dan bagaimana aku bisa membencimu, jika aku sangat... Sangat mencintaimu?" pandangannya mengabur karena air mata yang membendung.

Sehun membalas pelukan Yoona sama eratnya. Ia tersenyum, mengingat segala hal yang telah ia lalu. Membawa Yoona pulang adalah keputusan yang sangat tepat. Jika saja, ia tidak menghampiri gadis yang tubuhnya menggigil di depan sebuah toko, ia tidak akan bisa mengenal Yoona. Tidak akan bisa bersama dengannya seperti saat ini. Ia berharap, kebahagiaan akan terus menghampiri dirinya dan Yoona. Membangun kekuarga kecil yang harmonis, memiliki rumah luas yang dikelilingi taman, memiliki taman bermain yang kecil untuk anak-anaknya kelak. Harapan kecilnya, agar ia berumur panjang, dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya. Terutama, harapannya adalah, ia tidak lebih dulu meninggalkan Yoona. Mengingat umur mereka yang sangat berbeda jauh, ketakutan akan hal itu pasti ada.

Sehun menghirup dalam-dalam aroma tubuh Yoona, "Ada tiga hal yang ingin kusampaikan padamu,"

"Hm?"

Sehun mendekatkan bibirnya ke telinga Yoona, dan membisikkan sesuatu yang selamanya tidak akan Yoona lupakan, "Aku mencintaimu, tetaplah disisiku, dan menualah bersamaku,"

♪ TAMAT ♪




Kali ini beneran tamat ya.
Q : Kok gak ada adegan mantap²nya? Padahal udah nungguin.
A : Heh! Tidak bole baca mantap² trs, saya baper krena blm nikah.
Q : Beneran udah tamat kak? Gak sampai pnya anak gt?
A : Ceritaku udah bnyak bgt yg endingnya pnya anak, sekali² berbeda gt kan ya
Q : Kira² ada sequelnya gak kak?
A : Maybe yes, maybe no
Q : Jangan tamat pls
A : Oke, km yg lanjutin

WKWKWKWKWK
Big thanks yg udah support, terutama dari YoonHun Shipper. Walau kadang ada komen yg gak enakin 'author ini kmna ya, ceritanya gk di lanjut' di lapak orang, gakpapa kok. Karena aku lg keranjingan game + sibuk kerja jd susah bagi waktu. U know la, bnyak author lain juga pnya hobby baru, ceritanya psti terabaikan.

Kerja, kerja, kerja, tipes. Kerja terus iya, banyak cuan enggak.

Akhir kata, terima kasih buat pembaca yg kadang baca doang, gk vote gk komen. Komentator yg kadang malah ngarahin alurnya. Pemberi vote, yg kadang gk nongol di komen. Bermacam² lah spesies kalian, tp ku tetap sayang walau kdang jengkel.

Cerita baru? Stop dlu lah, gali ide buat hide and seek, udh lumutan bgt itu cerita. As soon as possible.

Goodbye.. Sampai ketemu di cerita berikutnya, mwach.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 03, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝓒𝓪𝓵𝓵 𝓞𝓾𝓽 𝓜𝔂 𝓝𝓪𝓶𝓮 ✔Where stories live. Discover now