" lari."ujar Asahi.

Satu kata yang Asahi ucapkan membuat Junghwan terdiam kebingungan.

" lari. Mereka bertiga bisa lepas kendali–"

" terus lu disini nahan mereka habis itu lu ngorbanin diri lu?"tanya Junghwan menatap Asahi agar Asahi berubah pikiran.

" gua bisa."jawab Asahi.

" enggak, lu enggak bisa. Kekuatan mereka bertiga kalau di satuin udah diluar kuasa lu bang."bantah Junghwan.

" jangan pikirin gua. Yang harus lu pikirin saat ini cuma diri lu–"

" Engg—"

" lu bisa nurut enggak sih? Lu bukan dari kaum yang punya kekuatan kegelapan. Kekuatan Bang Hyunsuk sama Bang Yoonbin dari kegelapan. Bang Junkyu jauh diatas mereka berdua. Lu? Lu pikir gua enggak takut? Gua takut. Gua selalu mikirin kalau saat kaya gini terjadi, gua bakalan mati di tangan siapa. Sekali lagi, lari, cari temen temen yang lain."

Rentetan kalimat milik Asahi membuat Junghwan terdiam. Air mata nya kembali keluar dari tempat nya. Saat sadar jika Junghwan tetap tinggal dengan alasan ingin membantu tapi nyatanya ia hanya akan menjadi beban bagi Asahi karena Junghwan tidak memiliki perlindungan apapun jika seandainya kekuatan Demon digunakan oleh Hyunsuk.

"tunggu disini, gua pasti balik bawa bantuan. Bertahan, jangan sampai lu ikut Bang Jihoon."ujar Junghwan.

Kepala Asahi mengangguk mengiyakan walau dalam hati nya Asahi tidak pernah mengiyakan perkataan Junghwan. Junghwan pergi secepat yang ia bisa hingga Asahi tidak lagi bisa melihat Junghwan. Fokus Asahi berpindah melihat Hyunsuk dan Hyunjin yang sedang bertarung. Ada rasa senang dan resah saat melihat Hyunjin kesusahan melawan Hyunsuk.

Kemudian Asahi menghampiri Junkyu, ia menepuk pundak Junkyu.

"lu enggak boleh nangis sekarang. Jiwa lu makin lemah bang."kata Asahi.

Kepala Junkyu menggeleng pelan menolak penuturan Asahi untuk diri nya.

" Jihoon pergi, gua enggak bisa enggak nangis."cicit Junkyu dalam isak tangis nya.

Terlihat tidak ada harapan, Asahi menghampiri Yoonbin yang kondisi nya hampir sama seperti Junkyu. Tapi kali ini, Asahi sedikit waspada sebab Yoonbin sudah sedikit berubah akibat tersulut emosi.

" gua enggak tau sama rencana lu. Tapi cepet, gua obatin. Dia enggak baik buat lu."kata Asahi.

" lu enggak tau apa apa."jawab Yoonbin.

" ya emang enggak tau, tadi gua udah bilang."

" yaudah, lu jangan ikut campur."

" gila, kita bisa mati berdua disini."

" enggak, gua tau penyelesaian nya."

Tangan Yoonbin menghempas tangan Asahi yang ingin menyentuh lengan nya. Kemudian ia berlari menuju naga yang sedang terbang tidak terlalu tinggi. Yoonbin mulai memanjat pohon terdekat dan loncat ke tubuh naga tersebut. Dengan kuat, Yoonbin memecahkan rantai yang ada di leher si naga. Lalu dia turun ke bagian bawah, Yoonbin menangkap tangan Shea dan memegang nya erat erat. Tali yang mengikat leher Shea sudah Yoonbin potong menggunakan pedang nya. Ia memegang erat tubuh Shea dan membawa nya ke tanah menggunakan naga.

Sesampainya di bawah, Yoonbin dengan perlahan meletakkan tubuh Shea di tanah. Ia menatap Junkyu yang masih terus menangis.

"sadar kyu! Kekuatan lu gede! Jangan cuma nangis, nangis lu enggak berguna."bentak Yoonbin.

" jangan di bentak. Dia lagi ngelawan Guardian nya."kata Asahi.

Mendengar penuturan Asahi membuat Yoonbin melihat tubuh Junkyu gemetar saking sulitnya menahan untuk tidak kehilangan dirinya sendiri saat ini.

" anjing. Bang Hyunsuk juga udah enggak sadar gara gara liat Jihoon sama Shea."balas Yoonbin.

" lu mau apain kak Shea? Kalau mau obatin dia, cepetan. Gua jagain."

Segera Yoonbin merogoh saku jaket nya, ia mengeluarkan sebuah pisau kecil dan sebuah kalung. Untuk beberapa detik Asahi di kejutkan dengan kalung yang Yoonbin punya.

Proses di mulai, Yoonbin mulai merobek bagian lengan Shea. Darah berwarna merah pekat mulai keluar dari luka yang Yoonbin buat. Tangan Yoonbin menghancurkan batu permata yang ada di kalung tersebut. Bagian kecil nya segera Yoonbin masukkan ke dalam luka. Asahi meringis kecil saat melihat Yoonbin dengan tergesah memasukkan tangan nya ke dalam luka demi menaruh batu tersebut. Jika Shea dalam keadaan sadar, pasti dia sudah berteriak kesakitan sekarang.

"selesai."gumam Yoonbin.

Perlahan Yoonbin melangkah kan kaki mundur begitu juga dengan Asahi saat kekuatan khas Demon mengelilingi tubuh Shea hingga membuat tubuh Shea terangkat dari tanah.

"kok lu bis–"

" kesalahpahaman harus di lurusin kan?"potong Yoonbin.

Api milik Asahi mulai menghilang beriringan dengan teriakkan kesakitan Hyunjin saat Hyunsuk mengoyak dada Hyunjin dan mengambil jantung nya secara perlahan. Tidak, Asahi dan Yoonbin tidak senang Hyunjin mati. Seharusnya dia tidak mati secepat itu di tangan Hyunsuk. Karena, sehabis Hyunjin mati, mungkin saja Hyunsuk akan menyerang Asahi, Yoonbin, ataupun Junkyu.

"Itu?"ujar Yoonbin melihat seseorang datang.

" Han, salah satu target kita."jawab Asahi.

" weh jancok, dia yang pernah lukain Eden bukan?"tanya Yoonbin berapi api.

" Han selalu main bersih, kerjaan kaya gitu Jaemin sama Hyunjin yang lakuin. Dia cuma pernah bunuh keluarga Mashiho berdua sama Hyunjin."jawab Asahi.

Kepala Yoonbin mengangguk mengerti. Bukan hanya itu saja, Yoonbin dan Asahi melihat sebuah kelompok serigala. Ia bersama Asahi bersiap tetapi sebuah api sudah membakar seperempat dari serigala serigala tersebut.

Dua orang baru saja datang, salah satu nya adalah yang membunuh para serigala tersebut dengan api. Yedam sekilas menatap Yoonbin dan Asahi lalu kembali fokus kepada musuh di depan nya. Di samping nya ada Jaehyuk ayng segera menghampiri Asahi.

"tolongin Doyoung,"lirih Jaehyuk.

Tbc.

Ending semakin didepan ya....

(3) THE ERA ᵀᴿᴱᴬˢᵁᴿᴱ ¹³Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang