one🌱

75 14 0
                                    



The Flying Flower
that's me dandelion


Apakah kalian tahu mengenai filosofi bunga yang sangat dalam untuk kehidupan?

Bunga Dandelion adalah bunga yang jarang di amati orang-orang karena tidak indah seperti bunga lainnya, warnanya putih seperti kapas. Tangkainya yang kecil dan rapuh dapat tumbuh di mana saja, tergantung dimana benihnya jatuh. Serpihan-serpihan kecil bunganya yang ringan akan terbang terbawa angin dan menyebar kemana pun ia mau, yang pada akhirnya ia akan tumbuh menjadi bunga baru di tempat ia jatuh dan membawa kehidupan baru.

Bunga Dandelion, terlihat sangat rapuh, namun sangat kuat, sangat indah, dan memiliki arti yang dalam. Kuat menentang angin, terbang tinggi dan menjelajah angkasa, dan akhirnya hingga di suatu tempat untuk tumbuh menjadi kehidupan baru.

Sama seperti Yoongi, bocah manis yang menginjak masa remajanya dengan cara menentang angin. Ia rapuh namun kuat. Ia menempuh kegelapan seorang diri dalam ruang lingkup yang utuh.

Di sini Yoongi berada, taman belakang milik keluarganya. Banyak jenis bunga yang ia tanam seorang diri di taman ini. Taman belakang rumah memang wilayah tanggung jawab Yoongi sejak kecil. Ia menumbuhkan mawar, krisan, lily, bahkan juga anthurium. Bukan hanya itu sebenarnya, masih banyak jenis lagi dengan makna dan filosofi yang beragam.

Remaja yang sehari lagi genap berusia 16 tahun itu bersenandung dengan ceria di taman sebelum seseorang menginterupsi kegiatannya.

"Tuan muda sudah semakin larut, mari masuk. Makanan pun sudah siap" tutur lembut Bibi Chu, kepala pelayan yang bertanggung jawab penuh atas tumbuh kembang Yoongi. Dari bayi yang begitu merah hingga kini saat dirinya tumbuh menjadi remaja manis bibi Chu lah yang merawat dan menjaganya.

"Iya bi, temani Yoonie makan ya?" Tangan mungil dan putih itu merengkuh tangan yang lebih besar dan sedikit keriput. Bibi Chu menerima uluran tangan Yoongi dan kemudian mereka beriringan masuk ke dalam rumah.

Meja makan telah terhidang banyak jenis makanan. Di hiasi piring-piring cantik dan gelas kaca yang berkilauan. Bunga hasil ia petik di taman juga terpajang di tengah hidangan. Semua anggota keluarga pun sudah berkumpul. Ayah, ibu, dan kedua kakaknya. Mereka ada di sana. Yoongi berdiri sejenak di sekitar meja makan. Namun segera ia sadar dan melanjutkan langkahnya bersama bibi Chu. Ia menaiki anak tangga satu persatu. Hingga sampai di kamar miliknya, di kamarnya juga tak mau kalah. Terdapat meja kecil di lantai tepat di atas karpet bulu berwarna putih. Tersaji makanan kesukaannya. Dengan segelas jus yang menemani menu utama. Segera ia ambil posisi duduk di hadapan meja. Mengambil sendok dan garpu dengan terburu-buru. Dengan senyum gummy khas miliknya ia mulai menyendokkan makanan ke dalam mulutnya yang sebelumnya ia telah berdoa terlebih dahulu.

"Pelan-pelan saja, tak ada yang minta Yoongi" bibi Chu mengusap lembut surai hitam milik Yoongi.

"Bibi ini aaa" bocah itu menyodorkan sendok berisi nasi dan suwiran ayam goreng pada Bibi Chu.

"Tidak" Bibi Chu menolak dan mengambil alih sendok untuk disuapkan ke mulut mungil tuan mudanya. Yoongi cemberut tapi tetap menerima suapan itu dan mengunyahnya dengan lahap.

"Bibi sudah makan sayang, ini khusus untuk mu" Yoongi tersenyum

"Bibi Chu adalah yang terbaik" serunya dengan semangat.

Seperti inilah gambaran si bungsu keluarga Min setiap harinya. Ia akan sarapan, makan siang dan makan malam di kamarnya seorang diri. Ah terkadang juga di temani oleh Bibi Chu seperti sekarang ini. Meja makan yang tadi di lewati, ia sekalipun tak pernah makan di sana.

The Flying Flower, "that's me dandelion"[[Yoongi]]Where stories live. Discover now