"kangen sama gwkah?"

"Kangen bangetttt WTF--"arhan langsung memeluk Michan kegirangan "Hann,lu suka sama murid baru itu?!"tanya Michan exited

"Emm--nggak koo tenang aja gausah marahh"Balas Arhan

"Gausah bohongin hati kamu babby,aku seneng kokk kalo kamu deket sama seseorang lagii"Ucap Michan sambil membendung air matanya

"Kalo lu mau nangis,nangis aja,gw tetep sayang sama lo kok,gw suka,bukan cinta"

"Han..aku ini temen kamu aja,kita udah beda alam kamu inget?,aku ga berhak ganggu kamu lagi,Aku juga seneng kalo kamu deket sama yang lain!! Aku tetep pacar kamu kok,tapi beda alam aja,Kamu bisa punya pacar 2,di alam dunia,dan di alam Kematian"Balas Michan sambil tersenyum

"Dan gw,tetep sayang sama bidadari inii"goda Arhan sambil menoel hidung Michan

"Aku pulang yaa,Assalamualaikum,gantian yaa,kapan kapan kamu ke rumah akuu"

"Waalaikumsalam ia peri kecilnya Arhann,hari ini gw kesana ya? bawa dimas juga"

"Di tunggu Omm"

¤¤¤

"Rry,ngapain lagi lo disini?"tanya Arhan sambil menarik tangan Jorry untuk menjauh dari Hanna

"Urusan gw"balas Jorry

"kamu kasar dari tadi! Hiks hiks"Ucap Hanna sambil mendorong Jorry.

"Jor,gw dah bilang berapa kali si?! Ini hidup dia ngapa lu yang ngatur?!"Bentak Arhan pada Jorry

"Hanna cewek gw"Balas Jorry

"Kita udah putus bukan?!"Bantah Hanna

Plaakk

1tamparan mendarat di pipi hanna tanpa jorry minta,ia benar benar geram sekarang "Mamih ga pernah ngajarin lu kasar dan main tangan ke orang lain bukan?!"Tanya Arhan sambil menarik kerah baju Jorry "JAWAAAAB!"Teriak Arhan

"TAPI LU GATAU SIKAP BOKAP GW KE ANAK LAKI LAKINYA!"Gas Jorry sambil berkaca kaca "Gw mau tiap hari kayak lo! Punya abang dan papa yang baik ke elu! Gw butuh itu!!"Ucap Jorry memperjelas

"Dengan nyakitin Hanna lu bisa dapet semuanya?!"Tanya Arhan lagi membuat Jorry terdiam sekejap
"Gw gasuka cowok kasar kayak lo!"Sambung Arhan sambil mendorongnya hingga terkapar

"Hann,dia abang gw,kalo lu pacaran sama dia,mungkin lu bakal rasain yang sama ketika lu pacaran sama gw"Ucap Jorry berusaha meyakinkan Hanna
"Gw bakal terus kejar lu hann! Lu punya gw!"Ucap Jorry sambil berjalan kembali ke kelasnya.

"Lu percaya omongan dia tadi?"Tanya Arhan menaruh tasnya,lalu memeluk Hanna

"ngga"singkat Hanna sambil menghapus airmatanya

"Cukup jelas bukan? Kita berada pada didikan yang sama,lu ga takut itu terjadi ke2 kalinya?"

"Bukannya Kamu yang bilang? Sikap dewasa itu,yang salah,dia yang bertanggung jawab,dan bukan abangnya"Balas Hanna sambil tersenyum,pernyataan itu cukup membuat Arhan salting hingga memerah,ia duduk di kursinya "p-pipi lu merah"Ucap Arhan sambil mengusap bekas tamparan Jorry,di pipi kiri Hanna "Pipi kamu juga merah"Balas Hanna

"..."

¤¤¤

Seluruh siswa telah membubarkan diri dari masing masing kelasnya "Gw duluan"pamit Arhan pada Hanna "Ehh iya Gapapa"balas Hanna

"Ini nomor gw,kalo ada apa apa chat aja ke nomor itu"suruh Arhan sambil memberikan sobekan kertas dengan nomor ponsel +62 yang ia tulis

"T-tapi kenapa kamu harus khawatir tentang itu?,bukannya aku salah satu perempuan yang kamu benci?"

"G-gausah Geer,jorry adek gw,sebagai abangnya gw juga harus tanggung jawab"balas Arhan beralasan

-

Arhan segera turun dari motornya,tak lupa membawa bunga bunga segar di depan TPU terlihat Dimas juga sedang menangis di depan makam Michan

"Assalamualaikum"Salam Arhan

"Waalaikumsalam"balas Dimas berdiri lalu mengusap pipinya

"Mas"Arhan memeluk Dimas yang benar benar berdiri lemas,sampai hari ini dimas masih tidak percaya ia telah sendirian,kakaknya yang penuh kasih sayang telah meninggalkannya.Arhan melepas pelukan itu ke2nya mulai mendoakan dan menaburi bunga untuk makamnya"Teh dimas kangen"Ucap Dimas sambil mengusap papan penanda.Arhan yang melihat kejadian itu tidak membendung air matanya,tanpa di minta tanpa di suruh,air matanya turun begitu mandiri "ga kebayang gw di posisi dimas,orang tuanya cerai,kakaknya meninggal,gw cuma kurang bersyukur."batin Arhan

bintang jangan lupa 🆖🆎

𝙈𝙮 𝙋𝙚𝙧𝙛𝙚𝙘𝙩 𝘼𝙧𝙝𝙖𝙣 𝟤:𝗦𝗲𝗷𝗮𝗿𝗶𝗸 𝗦𝘂𝗿𝗮𝘁 𝗠𝗶𝗰𝗵𝗮𝗻Where stories live. Discover now