Chapter 3 • She •

252 14 6
                                    

Dedicated to celinevnessa yang masih setia membaca dan menunggu ❤️ luv yu!
--------------------•--------------------
Setelah mendapat line dari petter, aku langsung mematikan iphone dan masuk ke kelas, aku tak mau berurusan dengannya lagi, bukannya aku lari dari suatu masalah, bukan, aku hanya ingin berhenti atas semua ini, aku sangat lelah, hati ku mulai rapuh dan meraung kesakitan jika aku bertemu dengannya, "jinny!" Ku dengar ada yang memanggil nama ku, lamunan ku pun buyar saat tau yang manggil adalah guru, "yes?" Aku asal ceplos saja karena dia masih menatap ku, "can you explain, what i've said?" Dengan tatapan nya yang lumayan aneh dia menanyakan hal yang tak bisa ku jawab, "umm" aku bergumam dan menyenggol siku kevin, tapi dia tidak peka, dan malah menatap ku aneh, "umm" aku bergumam lagi karena aku benar-benar tidak memperhatikan apa yang di terangkan tadi, "don't waste my time, go to my office after class jinny!" Ughh belakangan ini aku selalu di panggil ke ruangan guru aku tak tahu mengapa aku bisa begini, "okay" jawab ku singkat, bersamaan dengan grace yang langsung menatap ku dengan satu alis terangkat sepertinya dia berusaha mengatakan, "kau kenapa?" Aku juga tak tau aku kenapa?!

*teng teng*

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, dan aku masih berada di kelas, karena guru english ku itu memberi ku hukuman berupa mengerjakan soal-soal yang tadi ia jelaskan, setelah ia memberi beraneka soal dia malah meminta ku untuk mengantar jawabannya ke ruang guru dan aku ditinggalkan di kelas sendiri, huft, ini sangat membosankan,belum lagi grace yang tadi langsung pulang bersama melvin katanya dia mau dinner jadi jangan ganggu, aku tak mengerti grace, katanya ia hanya ingin berteman sama melvin, tapi dia malah pergi dinner, huft ga ngerti deh, "DONE!" Aku berteriak di kelas yang sepi dan horror ini, tiba-tiba aku melihat ada orang yang memakai snap back lagi bersandar di luar dan mengenakan jacket basket, siapa? Sepertinya dia menunggu ku?! Aku langsung saja keluar untuk memberikan hasil kerjaku pada guru english itu, "jinny wait !" Orang yang memanggil ku tadi yang memakai snap back tadi itu adalah petter, shit aku harus lari atau diam? aku sangat ingin sekali bergerak untuk lari tapi rasanya kasihan melihat petter berlari-lari hanya untuk mengejar ku, jadi aku hanya berusaha tenang dan diam di tempatku.
J: "ada apa?"
P: "aku ingin ngomong sama
kamu jen, kok kamu nge hindar sih?"
Mati aku
J: "ungg enggak kok"
P: "kita ke cafe depan ya"
J: "hmm"
Mati aku

(Tiba tiba kurasakan gengaman tangannya sudah berada pada tangan ku, shit!)

P: "kau tak apa kan? Kok bibir mu pucat?"
J: "huh? Ya aku gpp kok, tapi lepasin tangan mu, nanti pacarmu marah"
P: "eh oh iya maaf"

-Cafe-
Kami sudah berada di cafe, aku melihat marc bersama cayenne (lagi) di meja luar cafe, dan aku heran cayenne tak menyapa petter, padahal dia sudah melirik petter dan aku, apa dia marah karena ada aku? Atau dia tak peduli? Ugh aku tak mengerti.

"Hello welcome to P.s cafe, our special drink for today are vanilla latte with marshmallow, caramel macchiato, and hot chocolate with cream cheese, what would you order?" Kata seorang pelayan berambut blonde yang sedang menawari kami minum dengan sangat ramah, "i would like to order... one hot chocolate with cream cheese" kataku dengan nada yang ramah juga, "umm one caramel macchiato and cheese cake" kata petter dengan senyuman, "okay so your order are one caramel macchiato, one hot chocolate with cream cheese and one cheese cake, any more?" Kami berdua pun menggeleng setelah ia menyebutkan pesanan kami lagi, "Apa yang ingin kau bicarakan?" Aku memang orang nya to the point, aku tak suka berbasa basi, "umm, aku ingin menyudahi semua tentang cayenne dan aku, aku capek terus menerus di kacangin begini, apalagi dia sekarang sudah tak seperti dulu, lihatlah dia, berjalan dengan cowok lain, sedangkan pacarnya sendiri tak dianggap." ummm aku tambah ga ngerti semua ini, marc bilang petter tak peduli, petter bilang cayenne tak peduli, i'm not your business why i must join your problem dude, "i don't even know why i'm here petter, i'm sorry i can't help you're case" ucap ku begitu saja dan aku bisa lihat kalau dia menyesal atas semua ini, "menurutmu aku harus bagaimana? Memutuskannya?aku tau kau tak ingin terlibat, tapi tolong kali ini saja kau bantu aku, sebentar lagi aku lulus dan aku ingin serius belajar, this relationship must end" hello petter kamu dari kemaren kemana aja? Aku sudah banyak membantu mu, apa kau lupa? sampai-sampai aku bisa jatuh cinta sama kau? Apa kau lupa dulu kau bersumpah akan menemani ku walaupun kau lulus duluan, dan sekrang kita hanya sebatas kakak adek, kau punya segalanya yang kau mau, dulu aku bahagia, kau selalu menemani ku, begitu juga kau, aku yang tahu semuanya tentang mu, mungkin aku lebih tahu dari pada pacar mu itu, kau juga menyuruh ku membantu mu untuk PDKT sama cayenne, dan sekarang kau menyuruh ku untuk menyudahi semuanya? Bahkan kau bilang 'kali ini saja' ? Aku harap kau bisa ke rumah sakit untuk mengecek kejiwaan mu petter, " why should i? Why don't you ask you're new best friend, allena, she know everything about you more than i'am isn't she?" Upps semua rasa kekesalan ku yang kupendam keluar begitu saja, sejak petter jadian bersama cayenne, dia mulai memiliki teman cewek yang baru, namanya allena, dia cewek pinter yang pernah mengikuti lomba cerdas cermat dan juara 2 dari seluruh kota, seharusnya petter tanyakan pada yang lebih pintar bukan?, "What the hell are you talking? Allena, shes just my friend, dia sama seperti orang lain" jawabnya, "owh jadi dia sama sepertiku juga kan? Sudahlah bang, aku menyesal pernah bertemu dengan mu, mulai dari sekarang kau hanya stranger, aku capek, dulu kau tak pernah mengacangi ku seperti sekarang, walaupun aku tahu kau masih sering chat dengan ku, bahkan setelah mama ku meninggal kau tak berada di sisi ku, malah grace yang menemani ku disaat aku susah dan bahagia, dari kemaren-kemaren kau kemana saja? Where have you been? Kau hanya bisa mempergunakan ku, aku tak mau jadi keset ataupun kacung mu bang, kau boleh memanggil ku adek seperti pertama kita bertemu, dan aku akan memanggil mu abang, lupakan semua yang pernah kita jalani, atau mungkin kau memang sudah lupa? Aku tak peduli lagi" jawabku panjang lebar dan tiba-tiba pelayan tadi datang dan memberi ku minuman, "can i just bring it home?" Tanyaku pada pelayan itu, "ohh okay, wait a second" setelah kulihat dia ke dapur lagi aku berdiri dari sofa yang kududuki dan pergi ke kasir dan membayar, "this is your hot chocolate with cream cheese miss" pelayan itu memberi kan ku satu buah cup yang berisi minuman yang tadi, "thanks" pas aku ingin keluar aku melirik ke arah bang petter dan dia menatap ku dengan heran dan bingung apa yang baru saja terjadi, "bye" aku melambaikan tangan ku ke arah bang petter mungkin untuk terakhir kalinya, dan kulihat cayenne yang menatap ku juga dengan aneh.

Berakhir (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang