12

7.4K 613 49
                                    

Aku tahu diam-diam Sarah mulai memata-matai gerak-gerikku. Ia berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi di antara aku dan Adam, namun hingga saat ini Sarah belum mendapatkan jawaban yang sebenarnya dan yang bisa ia lakukan hanyalah menerka-nerka.

Sejak kedatangan Adam ke rumah ini dengan alasan meminjam palu, Sarah terus mengawasiku dan berusaha mengorek cerita dariku. Aku masih merahasiakan pertengkaranku dan Adam yang menjadi alasan mengapa aku tinggal di sini meskipun lidahku sudah sangat gatal ingin bertanya siapa sebenarnya gadis bernama Avaline itu? Aku yakin Sarah tahu sesuatu mengenai hubungannya dengan Adam Knox.

Sekali lagi aku mendapati Sarah duduk di teras lebih dulu daripada diriku. Ia menyambutku dengan senyumnya yang cerah dan juga dua gelas minuman hangat di tangannya, ini adalah sebuah siasat, ia pasti ingin mengorek cerita dariku sekali lagi.

"Kau tidak pergi bekerja?" tanyaku sambil mengambil duduk di kursi yang ada di sisi Sarah.

"Aku libur hari ini"

Oh.

"Ava" Sarah menyebut namaku dengan gusar. Aku menoleh menatap gadis itu lalu bergumam, "Mm hm?"

"Aku temanmu, benar 'kan?" tanyanya, cemas.

Aku mendengus geli, "Ya, tentu saja"

Sarah membuang nafas pelan. Ia mengambil satu tanganku lalu menggenggam tangan itu dengan erat, "Bukannya aku bermaksud untuk mencampuri urusanmu, hanya saja aku ingin membantu"

Sontak dahiku berkerut dalam mendengar cara bicara Sarah yang berbelit-belit, "Aku tidak mengerti apa yang berusaha untuk kau katakan"

"Aku hanya...." Sarah menjilat bibir bawahnya, "Tolong katakan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi di antara kau dan Adam"

Aku terdiam. Mungkin Sarah lelah menggunakan siasatnya yang tidak pernah berhasil dan sekarang secara blak-blakan ia bertanya langsung masalah apa yang telah merusak hubunganku dan Adam. Persetan, kami memang tidak pernah akur sejak pertama kali bertemu.

Kutatap Sarah yang masih menunggu jawabanku. Aku merasa ragu, tapi di sisi lain aku juga ingin bertanya mengenai Avaline kepada Sarah, sejak aku mendengar namanya ia tidak pernah berhenti mengusik pikiranku.

"Aku dan Adam baik-baik saja" kataku.

"Berhenti berbohong Ava, aku memperhatikanmu belakangan hari ini" sahut Sarah, aku tahu, "Kau terus termenung, bahkan saat Adam datang kau langsung masuk ke dalam tanpa menyapanya"

Aku menghembuskan nafas panjang, "Aku harus bagaimana Sarah...."

Andaikan Sarah tahu betapa kacaunya aku saat ini. Pikiran dan benakku seperti dua kubu yang saling berlawanan, mereka terus berperang memaksaku untuk mengambil keputusan.

"Katakan kepadaku, mungkin aku dapat membantumu" ucap Sarah dengan lembut.

Kuletakkan satu tanganku yang lain di atas tangan kami yang saling menggenggam. Sarah tersenyum kepadaku dan aku membalas senyum itu seadanya. Yeah, dia bisa membantu aku tidak meragukannya tapi apa yang akan dia pikirkan setelah dia tahu kalau aku mencintainya sepupunya?

Persetan.

"Aku dan Adam bertengkar" kataku. Sarah  tampak tidak terkejut, tidak sebelum ia mendengar yang satu ini, "Aku pergi dari rumahnya karena aku ingin mengubur perasaan yang kumiliki untuknya"

"Apa?" mulut gadis cantik itu terbuka lebar, "Kenapa kau melakukan itu?" tanyanya, tak mengerti.

"Memangnya apalagi yang harus kulakukan, Sarah? Adam mencintai gadis lain, namanya Avaline, dia bahkan mengingat gadis itu ketika ia menciumku"

The Touched Of Tarzan (Completed)Kde žijí příběhy. Začni objevovat