Bab 3

264 31 2
                                    

Jeno membuka matanya yang tadi terpejam kini terbuka lebar. sekilas bayangan hadir dalam tidur lelapnya, keringat dingin membanjiri pelipisnya.

"Jung Jeno, apakah kau berada di dalam?" Tanya Taeyong dari luar kamar Jeno sambil mengetuk pintu kamar miliknya.

Jeno menghela nafas kemudian berkata "ya aku berada di dalam, tunggu aku di bawah. 10 menit lagi aku akan kebawah, aku ingin siap-siap terlebih dahulu" kata Jeno berteriak dari dalam kamar enggan untuk membuka pintu.

"Baiklah, aku menunggumu di bawah" kata Taeyong membalas

Jeno menghela nafas kemudian bangkit dari tempat tidurnya. berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke kantor milik Jaehyun.

Setelah dua puluh menit berlalu Jeno berjalan menghampiri Taeyong tengah duduk di ruang tamu dengan kaki yang di silangkan dan tangan yang menyatu di depan dada.

"Hyung" panggil Jeno.

"Kamu terlambat 10 menit" kata Taeyong sambil melihat jam yang ada di tangannya.

"Aku tau, 10 menit waktu yang sangat sebentar untuk bersiap" kata Jeno menjelaskan

"Bukankah kamu sendiri yang meminta untuk di beri waktu 10 menit untuk bersiap. Jeno disiplin waktu dan konsisten dalam perkataan itu sangat penting kau tau. Jangan menyepelekan hal-hal kecil, dari hal kecil tersebut kita belajar kedisiplinan dan konsisten dalam berbicara" kata Taeyong menasehati dengan panjang lebar sambil berjalan keluar rumah

"Kau tau bahkan Jaehyun hyung tidak banyak bicara sepertimu hyung" kata Jeno memutar bola matanya malas, dia berjalan masuk kedalam mobil yang sudah dipersilahkan oleh Taeyong.

Taeyong berjalan mengitari mobil dan duduk di bangku pengemudi.

Mobil Mercedes Benz E class berjalan dengan kecepatan sedang membelah jalan ibu kota seoul korea selatan. Jeno hanya diam sambil menatap kearah luar jendela dengan iponds yang terpasang di telinganya.

Tak terasa mobil yang di kendarai Taeyong kini telah berhenti tepat di depan pintu masuk gedung perusahaan milik Jaehyun. Tanpa satu patah kata Jeno turun dari mobil dan di sambut oleh beberapa staf yang membukukan badan kearahnya. Jeno memasuki lift menuju ke lantai sepuluh dimana sang kakak berada.

Ting

Life berbunyi dan tepat saat kedua pintu life Terbuka, Jeno berjalan keluar dari life dan menuju ke arah ruangan tempat Jaehyun berada.

"Selamat Siang tuan, apakah anda akan bertemu dengan Jaehyun sajangnim?" Tanya Yeri sekertaris Jaehyun.

"Hemm" kata Jeno bergumam sebagai jawaban atas pertanyaan Yeri.

"Baiklah, silahkan tuan" kata Yeri mempersilakan Jeno untuk masuk ke ruang kantor Jaehyun.

Jeno berjalan masuk ke dalam ruang tanpa permisi, dia duduk di sofa yang ada di depan meja kerja Jaehyun dengan kaki yang ia silangkan.

"Akhirnya kamu datang juga" kata Jaehyun menghampiri adiknya yang sudah duduk di Sofa.

"Apa aku berguna di sini? Kenapa kau menyuruhku datang ke sini hyung" kata Jeno.

"Ini laporan pemasukan Cafe dari tahun lalu hingga tahun ini yang berada di busan" kata Jaehyun memberikan ipad yang ada di genggamannya dan di berikan kepada Jeno.

Jeno mengerutkan dahi dengan ekspresi bingung, menerima ipad yang di berikan oleh Jaehyun tersebut untuk melihatnya.

" hyung mau cafe itu jadi tanggung jawab mu dan mulai dari sekarang yang memantau perkembangan cafe tersebut kamu Jeno" kata Jaehyun

friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang