earpods

3.6K 682 93
                                    

happy reading <3

...




Siang itu, ketika jam pelajaran akhirnya berganti, Raya yang tengah terduduk di samping Elisa pun teringat sesuatu.

"El, lo ngeliat earpods gue nggak? Kok kemarin gue cari di tas sama di dalem kamar nggak ada ya?" Tanya Raya sambil mencoba mencari benda kecil itu di dalam tas miliknya untuk kesekian kalinya.

Ia ingat kemarin sempat menggunakan barang itu sebelum datang ke rumah Elisa, dan kemungkinan benda itu tertinggal disana apabila Raya lupa membawanya pulang karena terburu-buru.

Elisa pun menoleh ke arah Raya kemudian mengangguk dengan polosnya. "Emang ketinggalan di rumah gue. Itupun yang nemuin kemarin Kak Ares" Jawab Elisa.

Singkat cerita, ketika Raya memutuskan untuk pulang, El pun memilih untuk segera istirahat di kamarnya. Namun, tak lama ia merebahkan diri tiba-tiba Ares Kakaknya mengetuk pintu lalu memberikan earpods milik Raya yang rupanya berada di sofa tempat mereka belajar tadi.

"Terus, sekarang ada di lo kan?" Tanya Raya.

Elisa yang hendak menenggak air minum pun langsung terhenti, kemudian memandangi temannya itu sambil tersenyum.

"Hehehe, di bawa Haidan." Jawab Elisa sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Raya menghela nafas panjang. Selalu saja seperti ini. Kenapa segala sesuatu yang terjadi padanya pasti ada hubungannya dengan cowok aneh itu?

"Kenapa malah lo kasih ke dia sih? Lo tau sendiri kan gue benci banget sama tuh cowok." Ujar Raya dengan sebal.

"Ya abisnya gue nyari lo di taman nggak ketemu, eh malah ketemu Haidan di sana. Gue nanya dong ke dia liat lo apa enggak, dianya bilang lo udah pulang. Terus tau-tau abis pesenan cheese cake dia udah jadi, dia langsung ngerampas earpods lo dari gue." Jelas Elisa.

Kalau boleh jujur, sebenarnya Elisa tidak tahu pasti kenapa sahabatnya yang satu ini begitu benci dengan Haidan. Ya meskipun tidak di pungkiri jika Haidan adalah cowok yang menyebalkan, tapi Elisa kenal betul jika tetangga sekaligus teman kecilnya itu adalah orang yang hangat dan juga baik.

"Lagian, kenapa sih lo benci banget sama Haidan? Tuh cowok emang tampangnya ngajak ribut mulu, tapi aslinya baik kok." Kata Elisa sambil mencoba meyakinkan Raya jika Haidan tidaklah seburuk dugaan gadis itu.

Namanya juga Raya. Jika ia membenci akan sesuatu, maka untuk berdamai ataupun sekedar bersikap baik akan sangat sulit.

"Gue liat dia nafas aja kesel." Jawab Raya sambil memainkan ponselnya.

Sebenarnya ia kemarin tidak jadi pulang bersama Arsa, karena Mamanya lebih dulu mengirimkan pesan singkat padanya untuk segera pulang.

Soal Arsa...

Pacarnya itu kemarin beralasan tidak jadi menjemput Raya karena tiba-tiba sedang ada urusan dengan Papanya. Sebenarnya Raya sedikit kesal karena Arsa tiba-tiba membatalkannya dengan sepihak tanpa memberitahunya lebih dulu hingga membuat Raya harus menunggu lama di tempat kemarin bersama orang gila.

"Yaelah Ray... Lo mah kalo benci sama orang sewajarnya aja, ntar benci banget tau-tau jadi cinta mampus lo." Celetuk Elisa yang seketika membuat Raya kesal.

OSIS Where stories live. Discover now