14. Pemotretan

4.9K 456 13
                                    

Jisoo menahan tangan Jennie lalu menatap Jennie "Kau bilang lagi sakit"

"Kenapa kau memanggilku kemarin, kenapa ayahmu?" tanya Jisoo

Jennie melepaskan tangannya dari kemaluan Jisoo dengan perlahan lalu mukanya menjadi murung melihat ke arah bawah yang membuat mukanya tertutup oleh rambutnya.

"Jen, kau tidak apa-apa?" Jisoo membenarkan rambut Jennie ke belakang lalu melihat ke mata Jennie

"Jis.. aku-" ucap Jennie terpotong oleh suara

DARRR

"Aaah!!" Jennie memeluk Jisoo dengan erat sembari menempelkan wajahnya ke dada Jisoo dan memejamkan matanya

"Itu hanya balon, tenanglah" Jisoo mengelus badan Jennie

Tetapi Jennie tidak tenang, tubuhnya justru bergetar.

"Aku punya trauma, Jis" ucap Jennie

"Apa kau mau menceritakannya ke aku?" tanya Jisoo

"Tunggu sebentar.. sudah tidak ada balon kah?" Jennie melirik ke kiri dan kanan dengan wajah takutnya

"Sudah. Sudah tidak ada" jawab Jisoo lalu Jennie bercerita

---

Saat Jennie SMP

Jennie membuka pintu gerbangnya untuk masuk ke dalam rumah, dan saat Jennie masuk, Jennie melihat ibunya sedang terduduk di meja makan sembari bertengkar dengan ayah yang sedang mabuk.

"Ayah.. Ibu..?" ucap Jennie meneteskan air matanya

Kedua orang tuanya melihat Jennie sedang menangis, Ibu Jennie yang melihat itu langsung ke arah Jennie.

"Jennie.. kenapa kau menangis katakanla-" ucapan Ibu Jennie terpotong oleh aktivitas ayahnya

PLAKKK

Ayah Jennie menampar Jennie dengan keras hingga membuat muka sebelah kiri Jennie merah keungu-unguan.

Ibu Jennie yang takut berbicara sesuatu terdiam di belakang ayah.

"Kenapa ibu hanya terdiam disana? Ibu tolonglah aku.." gumam Jennie dalam hati

"Kenapa kau selalu menyusahkan kita?!! Kau satu-satunya harapan kita agar tidak bangkrut!! Tetapi kau bahkan tidak ada nilai 90 satu pun!! Bodoh dasar tidak beguna!!" bentak ayah Jennie dengan amat keras

Jennie yang didepannya hanya bisa menangis melihat perlakukan jahat ayahnya didepannya.

"Kenapa ayah selalu menganggapku tidak berguna?!! Aku juga selalu berusaha agar bisa menjadi pintar! Aku akan rajin belajar jika ayah tidak minum dan merokok setiap hari kep*rat!!!" teriak Jennie mengeluarkan seluruh emosinya yang ia pendam dari dulu sembari menangis didepan ayahnya

PLAKKK

Ayah Jennie menampar Jennie lagi, tidak hanya sekali.. dua kali.. tiga kali..

Keesokan Harinya

Hari ini adalah ulang tahun Jennie dan dirayakan bersama dengan keluarga dari ayah dan ibu Jennie.

Ayah dan Ibu Jennie bertingkah seolah-olah kemarin tidak terjadi apa-apa, juga demikian Jennie.

"Selamat ulang tahun.."

"Selamat ulang tahun Jennie.."

Hal yang pertama Jennie lihat adalah balon yang meletus didepannya, yang terdengar seperti suara tamparan ayahnya.

𝗮𝘀𝗶𝘀𝘁𝗲𝗻¡ 𝗷𝗲𝗻𝘀𝗼𝗼✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora