Part 45

2.6K 260 9
                                    

Quinza yang sedang mengerjakan tugasnya harus berhenti sejenak karena merasakan getaran di kantong celananya. Ia pun merogoh kantong celananya dan mengambil handphonenyab untuk melihat pesan yang masuk.

"Pesan dari siapa sih, Quin? Kok gitu banget eskpersi lo." Ucap Freya karena melihat raut kebingungan Quinza saat melihat pesan yang masuk.

"Hah? Enggak" Jawabnya sambil memasukkan kembali handphonenya kedalam kantongnya.

Ia pun kembali melanjutkan tugasnya

Haechan
dimana?

Quinza menggelengkan kepalanya pelan. Paling salkir, ucapnya dalam hati. Ia pun kembali mengerjakan tugas di hadapannya.

~~~

"Lo balik pake apa, Quin?" Tanya Freya sambil membuka pintu cafe tempat mereka mengerjakan tugas mereka tadi.

"Paling go—"

Ucapan Quinza terhenti karena melihat mobil yang terpakir didepan cafe.

Mobil Haechan.

Tentu saja ia sangat mengenali mobil Haechan, mobil merk BMW, tipe X5, berwarna hitam, dengan plat yang sama persis dengan punya Haechan.

Tetapi ia berusaha tidak peduli dan mengalihkan perhatiannya ke handphonenya lagi. Mungkin Haechan lagi ada urusan di sekitar sini kan?

Tiba-tiba pintu mobil terbuka dan menampilkan Haechan dengan baju merk adidas kesayangannya itu. Ia kemudian berjalan ke arah Quinza.

"Yok, gue antar pulang." Ucap Haechan sesampainya didepan Haechan

Tidak hanya Quinza, Freya juga melotot kaget melihat kedatangan Haechan yang ia tau kekasih Keyla.

Lebih kagetnya lagi, ia berdiri tepat didepan Quinza dan mengajak Quinza pulang? Ia gak salah dengar kan?

Freya menatap Haechan dengan tatapan bingung, "Hah? Haechan. Lo ngapain?"

"Oh, Freya? Hai. Gue mau antar teman lo ini pulang."

"Yok." Ajak Haechan sambil menarik tangan Quinza menuju mobil tanpa memerdulikan keberadaan Freya.

Setelah Quinza masuk ke kursi penumpang, Haechan segera memutari mobil dan masuk ke kursi pengemudi. Ia pun segera melajukan mobilnya tanpa memerdulikan Freya yang masih berusaha memahami situasi yang baru saja terjadi.

"Lo utang cerita sama gue, Quin!"











Suasana didalam mobil bisa dibilang sangat dingin dan hening. Belum ada yang memulai percakapan sejak mobil berjalan.

Karena Haechan yang merasa suasananya terlalu dingin, ia pun menyalakan radio mobilnya untuk mengusir keheningan.


Mengapa engkau,
waktu itu, putuskan cintaku
dan saat ini
Engkau slalu, ingin bertemu
dan mengulang, jalin cinta


Dari sekian banyak lagu, mantan terindah yang dinyanyikan oleh Raisa adalah lagu yang terputar di radio Haechan malam ini.

Anjing kenapa lagunya harus ini, ucap Haechan dalam hati.

Tidak tahan dengan suasana canggung, Haechan pun akhirnya memulai percakapan yang sedikit bisa dibilang basi.

"Apa kabar, Za?" Tanya Haechan yang membuat Quinza mengalihkan tatapannya dari jendela ke arah Haechan sebentar, tetapi sedetik kemudian ia mengarahkan kepalanya kedepan, menatap jalanan didepannya.

Backstreet | Lee Haechanحيث تعيش القصص. اكتشف الآن