Chapter 4 - Part 2

377 68 8
                                    

"Haah"

Menma, pemuda bersurai hitam yang memiliki mata berwarna sapphire menghela nafas.

"Sebenarnya apa masalahnya?" Gumam Menma lalu melirik ke arah pemuda berambut raven dengan style pantat bebek.

Pffttt

Hampir saja dia mengeluarkan suara karena tidak tahan untuk menahan tawanya.

Kenapa ada Sasuke? Apa Menma menunggu Sasuke? Ada apa ini?

Tunggu, biar Be jelaskan '-')/

Flashback

Menma menyeringai begitu tubuh Sasuke sudah tidak terlihat lagi di jarak pandang matanya.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu, Uzumaki-san?" Tanya Iruka membuat Menma menatapnya dengan alis terangkat sebelah.

"Kenapa kakimu tidak beranjak dan mengikuti mereka?" Tanya Iruka lagi.

"Well, memang aku melakukan kesalahan apa hingga harus dihukum?" Tanya Menma.

Iruka menghela nafas. "Kuharap kau memperbaiki tabiatmu itu Menma. Di masa depan, kau akan kesulitan karena sikap ketidakpekaan mu terhadap sekitar" ucap Iruka.

"Oh ayolah. To the point saja" ucap Menma bosan.

"Kau mengecat rambutmu! Dan peraturan di sekolah ini, tidak ada yang boleh mengecat rambut!" Ucap Iruka dengan tegas.

Menma memutar matanya malas. Sebelah tangannya memainkan anak rambut miliknya.

"Aku lebih suka warna hitam daripada merah" ucap Menma membuat Iruka menatapnya sedih.

"Tidakkah kau menyukai warna kuning?" Tanya Iruka lirih.

Menma terdiam. Secara tidak sadar, tangannya mengepal erat.

"Aku hanya memilih berkas bukan?" Tanya Menma lalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Iruka.

Flashback End

"Hei kau yang disana, tanganmu berhenti"

Sebuah seruan dari seberang membuat acara Flashback berakhir.

Manik sapphire itu bergulir menatap seorang pria berkacamata hitam bulat sedang menatapnya.

"Terserah aku" ucap Menma enteng.

"Lagipula berkas ini tidak ada yang akan keluar di ujian" ucap Menma lalu berdiri dan menepuk-nepuk pantatnya.

"Mau kemana kau?" Tanya Ebisu membuat Sasuke yang sedang fokus memilah berkas melirik ke arah Menma.

"Pulang" ucap Menma lalu pergi.

Tsk.

Ebisu menggelengkan kepalanya. "Jika bukan anak kepala Yayasan pasti aku pukul kepalanya itu" ucap Ebisu kesal.

Telinga Sasuke yang mendengar itu pun terheran.

"Anak kepala Yayasan?" Gumam Sasuke.

"Sasuke-kun, maklumi saja anak itu. Dia memang seperti itu sejak satu tahun yang lalu" ucap Ebisu lagi-lagi membuat Sasuke penasaran.

"Memang apa yang terjadi satu tahun yang lalu?" Tanya Sasuke.

"Kejadian tragis menimpa salah satu keluarganya" jawab Ebisu lalu menata berkas yang tidak berguna.

Dia berencana akan membakarnya. Eitss tunggu dulu, itu perintah dari kepala sekolah.

Sasuke terdiam. Dia penasaran, kejadian apa yang membuat pemuda bajingan itu merubah sikapnya.

[Bl] Evanescent [Complete]Where stories live. Discover now