"Hahahahaha... Ceritamu sangat lucu." tawa Intan

"Hum, kau juga" jawab Fateh tersenyum

Iya tersenyum, baru kali ini ia tersenyum semenjak dia terkena mantra raja Gulam.

"Baiklah, hari sudah hampir gelap. Kurasa aku harus kembali sekarang. Kalau kau mau tetap disini, silahkan saja" ujar Intan seraya bangkit dari tempat duduk, dan meninggalkan Fateh yang masih disana.

"Intan, tunggu!" seru Fateh berusaha mengajar Intan

Sring...

"Aww" ringis Intan yang tiba-tiba jatuh.

"Intan!" Fateh menghampiri Intan.

"Ka-kamu tidak apa-apa?"

"A-aku tidak tau. Aku merasa seperti ada sesuatu yang sangat panas, masuk ke dalam tubuhku" jelas Intan yang tidak sanggup menahan air mata lagi.

Atta dan Thariq yang kebetulan lewat disana, segera menghampiri Fateh dan Intan.

"Ada apa ini?" tanya Atta bingung.

"A-aku tidak tau" jawab Fateh gugup.

"Kita bawa saja putri ke kamarnya" usul Thariq

"Ya, kau benar" balas Atta

Mereka pun membawa Intan yan masih menangis itu ke kamarnya.

***

"Ada apa ini?!" seru Raja Gulam yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Intan

"Fa-Fateh ti-"

"Ssttt"

Ucapan Fateh dipotong Intan.

"Kutukanku hanya kambuh Paman." jawab Intan

"Baik, istirahatlah. Paman akan ke istana seberang untuk mengadakan kerjasama."

Intan mengangguk.

"Fateh, ayo ikut ayah sebentar." pinta raja Gulam

Fateh pun mengikuti langkah ayah angkatnya.

"Ada apa ayah?"

"Kau jangan lupakan tugasmu, kau harus memusnahkan gadis itu."

"Ba-baik ayah." jawab Fateh ragu.

Raja Gulam pun beranjak pergi dari kamar Intan. Sedangkan Fateh kembali menghampiri sepupu angkatnya.

"Kenapa kau haya berdiri seperti itu?" heran Intan yang melihat Fateh hanya berdiri menyilang tangan di samping tempat tidurnya, sembari memandang Intan dengan tatapan yang penuh 1000 macam hal.

"Tidak apa-apa" jawab Fateh alakadarnya.

***

Sementara Fatim, ia tengah sibuk di dapur sekarang. Menyiapkan ramuan yang telah ia rumuskan bersama Intan.

"Kak Sajidah, tolong cicipi bubur ini." pinta Fatim pada Sajidah yang tidak pernah mau memandang wajah Fatim sedikit pun.

"Kau coba saja sendiri." elak Sajidah

"Ta-tapi aku bukan tukang masak yang handal seperti kakak, jadi tolong dicoba ya" balas Fatim seraya meletakkan mangkuk bubur yang ia buat di meja masak Sajidah.

"Baik-baik" turut Sajidah

Segera Sajidah mencoba masakan dari Fatim.

"Emmm, ini enak sekali! Dimana kau belajar memasak?"

"Tentu saja dari dirimu kak Jidah." batin Fatim

"Aku juga ingin mencobanya." kata Iyyah yang tiba-tiba muncul.

"Ambillah, aku masih banyak pekerjaan" balas Sajidah yang segera melanjutkan pekerjaannya.

"Wow, ini enak sekali!" seru Iyyah

Semua pelayan yang ada di dapur kini mendekat ke arah Iyyah, untuk mencicipi masakan Fatim.

"Semoga semuanya bekerja." harap Fatim dalam hati.

Tiba-tiba...

Bersambung...
.
.
.
Hallu gengs🙋
Makasih banyak atas 5K readersnya😭
Maaf ya aku baru upload setelah sebulan lamanya😢
Semoga kalian suka part kali ini👀
Maafin kalau masih banyak typonya😂
Jangan lupa voment biar aku selalu semangat🔥
Stay safe and stay healthy ya gezz💕✨
ILY❤⚡
.

SPECIAL THANKS FOR
Allah SWT
All cast :
- Gen Halilintar
- Nazliaintani4 as Intan
&
All readers


Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jan 17, 2021 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

MAGIC DIAMONDOnde histórias criam vida. Descubra agora