MULAI KENAL

204 23 17
                                    

"Ohh, jadi ini yang namanya Intan." kata Fateh yang baru saja masuk

Fatim kembali menegakkan pandangannya.

"Fateh..." gumamnya dalam hati

"Siapa dia paman?" tanya Intan heran

"Ohh, dia ini sepupu barumu. Paman baru saja mengangkatnya menjadi anak beberapa hari yang lalu."

Intan menatap Fateh dengan penuh tanda tanya dipikirannya. Fateh hanya membalasnya dengan tatapan sinis bercampur tidak peduli.

"Baiklah kalau begitu, paman akan meninggalkan kalian disini. Paman harap kalian bisa mengenal satu sama lain." kata raja Gulam sembari berlalu pergi

"Iya paman." jawab Intan

Sedangkan Fateh hanya menatap kepergian raja tanpa menjawab sedikit pun.

Fateh kembali menatap Intan,

"Fateh" katanya menjulurkan tangannya

"Aku Intan" jawab Intan sembari membalas jabatan tangan Fateh

"Fateh" dia juga melakukan hal yang sama pada Fatim

Fatim terkejut, apa ini? Apakah Fateh juga melupakan saudaranya sendiri?

"Mi-Mitaf" balas Fatim tampak ragu menyebut nama samarannya

Fateh memandang Fatim dengan dalam, walaupun Fatim terus menunduk.

"Dia seperti tidak asing, kira-kira dimana aku pernah bertemu dengannya?" batin Fateh

"Ti-tidak, aku harus fokus pada perintah ayah." Fateh berusaha menyadarkan dirinya.

"Ehm, Intan"

"Ya?"

"Bisa tidak kau menemaniku mengelilingi istana ini? Aku belum mengenal semuanya" pinta Fateh

"Tentu saja, ayo"

Fateh dan Intan pun berjalan keluar kamar. Fatim juga senantiasa mengikuti mereka berdua.

Fateh yang merasa diikuti, benar-benar merasa risih.

"Hei kau!" seru Fateh sembari berbalik

Fatim masih terus menunduk.

"Bisa tidak, jangan ikuti kami!" tegas Fateh

Intan menghampiri Fatim.

"Fatim, lebih baik kau kembali ke kamarku dulu." saran Intan

"Ta-tapi, aku takut Fateh mencelakaimu."

"Kau tidak perlu takut, aku akan baik-baik saja." Intan meyakinkan

"Baiklah, jaga dirimu ya"

"Em" jawab Intan sembari mengangguk

Fatim pun kembali ke kamar Intan. Dengan harapan, Fateh tidak mencelakai gadis itu.

***

Kini hari sudah sore, langit jingga terlukis hingga ke ufuk barat, dan matahari bersiap untuk terlelap. Tapi, Fateh dan Intan masih duduk di kursi taman istana. Tampak sedang bersenda gurau.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MAGIC DIAMONDWhere stories live. Discover now