29. Suka Nggak ?

289 44 2
                                    


Di pagi hari setelah kedua kakinya menginjak lantai kelasnya, kening Aina dibuat mengernyit saat menyadari bahwa ada satu hal yang aneh di atas mejanya.

Tidak seperti biasanya meja tersebut kedapatan satu barang yang membuat Aina langsung meraihnya dan membaca pesan singkat lewat secarik sticky note seraya bergumam pelan.

"Selamat pagi Aina, semoga hari mu menyenangkan."

Aina mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas. Berharap ada orang yang mengetahui siapa pelaku dibalik tulisan serta satu kotak makanan tersebut agar dirinya bisa terlihat tenang.

"Kok, nggak ada nama pengirimnya, ya. Ini dari siapa, sih?" gumamnya lagi setelah sadar jika hanya dirinya yang berada di kelas.

Artinya, Aina datang cukup pagi hari ini. Teladan sekali, bukan.

"Baru kali ini dapat makanan. Biasanya kan, gue yang selalu ngasih makanan. Rejeki emang nggak kemana, hehe."

Aina merasa aneh ketika mendapat kotak makanan. Sebelumnya, ia tidak pernah melihat ataupun menerima langsung pemberian dari orang lain lain. Terlebih orang misterius seperti saat ini. 

Jika nama pelaku tertera, mungkin Aina tidak akan bingung seperti sekarang.

Ia kira, hanya kisah cintanya yang membuat dirinya kebingungan. Ternyata masih ada kisah dibalik pelaku misterius yang mengharuskan dia menjalankan otaknya untuk berpikir keras.

"Tumben banget berangkat pagi." Aina sontak menoleh ke belakang saat menyadari suara nyaring dari Fina mengusik indera pendengarannya.

Ia menatap gadis yang tengah berjalan santai ke arahnya.

Belum sempat Fina bernapas lega ... Aina langsung menarik lengan gadis itu untuk dimintai keterangan.

"Fin, lo tahu nggak siapa yang ngirim kotak makanan ini?"

"Gue baru sampai Na, mana tahu urusan begituan."

"Aduh Fina, harusnya lo tahu biar gue nggak mikir keras siapa orang misterius dibalik tulisan ini."

Fina melirik sekilas satu sticky note yang dibawa Aina. Ia penasaran dengan apa yang gadis itu katakan, bahkan saking bersemangatnya untuk melihat tulisan yang dimaksud Aina ... Fina segera menyambar kertas tersebut dan membacanya dengan teliti.

"Demi apa Na, lo punya secret admirer!!"

"Ngarang banget lo, Fin."

Fina berdecak "Gue lihat dengan kacamata penerawangan gue, Na, Gue yakin seratus persen kalau orang yang ngirim ini suka sama lo."

"Sumpah, lo lagi ngigau atau gimana sih, Fin?"

Fina mendengus, sahabatnya yang satu ini mengapa sangat keras kepala hingga mengatakan jika dirinya tengah mengigau?

Ia mengatakan hal itu bukan tanpa sebab, Fina sudah melihat sendiri karena ini kali pertama Aina mendapatkan sebuah ucapan selamat pagi disertai satu kotak makan berisi nasi goreng untuk disantap di pagi hari.

Jika sang pengirim tidak memiliki maksud lain, lalu mengapa harus se-niat itu untuk sekadar mendapat notice dari Aina?

Fina sangat yakin jika sang pengirim misterius itu memiliki rasa suka terhadap Aina. Tinggal kita buktikan saja nanti.

"Bodo amat lah, mau dia suka sama gue atau kasihan sama gue, yang penting sekarang gue mau makan dulu."

Aina membuka kotak makan tersebut, bersamaan dengan helaan napas dari Fina yang menuntun gadis itu untuk duduk di samping Aina.

Sticky Note [TERBIT]✅Where stories live. Discover now