❆ Memudar

428 118 21
                                    

❐ ❐ ❐

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❐ ❐ ❐

Jisoo tidak bisa menahan dirinya untuk tidak pergi ke galeri Minhyun.

Awalnya Minhyun hanya terlihat kehilangan fokusnya saat bersama Jisoo, namun lama-kelamaan lelaki itu tidak lagi menemuinya.

Kontak Minhyun tidak bisa dihubungi, dan setiap kali Jisoo mendatangi apartemen Minhyun, lelaki itu tidak pernah membukakan pintu.

Jisoo menyesal karena dulu menolak diberi kunci cadangan apartemen Minhyun karena beranggapan lelaki itu selalu ada di balik pintu itu dan membukakan pintu untuknya.

Pada akhirnya Jisoo harus datang ke galeri Minhyun.

Hal pertama yang Jisoo lakukan setibanya ia di galeri Minhyun adalah menatap Minhyun dengan ekspresi sedih.

"Ada apa denganmu? Kenapa kau menghindariku?" tanya Jisoo frustasi.

Minhyun tidak bisa berkutik. Dia tidak tahu kenapa bisa Jisoo datang ke galerinya hari itu, hari dimana ia masih berusaha menata hatinya untuk seseorang yang tidak ia sangka akan mengacaukan perasaannya, Kim Dahyun.

"Aku tidak menghindarimu, Jisoo."

"Lalu kenapa kau tidak pernah menghubungiku? Kenapa kau tidak pernah membalas pesan-pesanku?" tanya Jisoo lagi.

Minhyun menhembuskan nafas berat dan menatap Jisoo dengan pandangan menyesal.

"Aku hanya mengembalikan keadaan pada tempat yang seharusnya."

Jisoo tercengang.

"A-apa maksudmu? Minhyun oppa!"

Minhyun menggeleng, "Kita adalah saudara, Jisoo-ya."

Jisoo mengeraskan rahangnya mendengar kata itu keluar dari orang yang paling tidak ingin ia dengar darinya.

"Kita tidak berhubungan darah."

"Kau sudah punya Jinyoung," kata Minhyun lagi dengan suara lembutnya.

Jisoo menatap Minhyun serius, "Aku bisa menggugat cerainya kalau kau menginginkannya. Kita akan menghadapi ayah bersama-sama. Seperti yang selalu kita lakukan sebelum ini."

Minhyun memegang kedua bahu Jisoo.

"Salah, Jisoo. Ini salah.."

Minhyun merasa dialah yang paling bersalah di posisinya saat ini, karena dialah yang membuat semua hal rumit ini. Andai saja dia tidak terbuai oleh emosi sesaat yang melibatkan adik tirinya itu, semua tidak akan menjadi seperti ini.

Jisoo bisa bahagia dengan Jinyoung. dia juga bisa menemukan kebahagiaannya sendiri.

tapi Minhyun sadar, mengharapkan kebahagiaannya sendiri di keadaan yang terlanjur runyam menunjukkan betapa egoisnya dia. Dia hanya mementingkan kebahagiaannya tanpa memikirkan betapa terlukanya Jisoo.

Senjakala ; minhyun ❦ dahyun ✓Where stories live. Discover now