5. Merajuk✓

8.8K 635 29
                                    


Beli buku novelnya buat tahu cerita lengkap Chilea dan Arsenio, ceritanya berbeda dengan yang di Wattpad dan keseruannya makin-makin deh

Beli buku novelnya buat tahu cerita lengkap Chilea dan Arsenio, ceritanya berbeda dengan yang di Wattpad dan keseruannya makin-makin deh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

B

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

B

isa pesan di Shopee

isa pesan di Shopee

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[ Happy Reading ]


Katakan saja jika Chilea ini kampungan karena pada kenyataannya memang seperti itu. Suaminya sendiri bahkan mengatainya seperti itu, bodo amat yang penting Chilea happy.

Untuk pertama kalinya setelah hidup selama dua puluh dua tahun akhirnya Chilea bisa merasakan yang namanya naik pesawat udara. Sungguh perempuan itu sangat gugup sekali karena beberapa bulan yang lalu ia mendengar pesawat udara yang jatuh.

Semoga pesawat yang Chilea tumpangi tidak bermasalah dan ia beserta Arsenio sampai di tempat tujuan dengan selamat.

Sekarang mereka tengah duduk menunggu penerbangan. Sementara Arsenio, laki-laki itu bersidekap menunjukkan tampang yang sangat tidak bersahabat. Bagaimana tidak? Dia tidak suka dengan cara berpakaian istrinya sekarang yang yeah tentu dia marah sebab perut Chilea sedikit terlihat, garis bawahi sedikit.

Laki-laki itu tidak bisa marah dan memarahi istrinya dikarenakan tadi ada orang tuanya, tentulah d
ia menjaga imagenya di depan mertua Chilea. Tidak ingin dicap sebagai suami yang buruk, hilih bicit.

"Arsenio!" panggil Chilea

Arsenio hanya berdehem sama sekali tak menoleh. Chilea baru sadar jika suaminya ini sangat lucu ketika sedang merajuk. Kalau seperti ini Chilea akan sering-sering membuat suaminya seperti ini.

"Kamu marah?" tanya Chilea. Ia menghela napas, ouh oke suaminya marah.

"Aku izin ke toilet dulu, penerbanganya juga tiga puluh menit lagi," pamit Chelia dan Arsenio hanya diam saja.

Perempuan itu bangkit, baru saja beberapa langkah dari tempat duduknya dengan tanpa sengaja ia menabrak seseorang ah lebih tepatnya seorang laki-laki. Maklumlah, bandara sangat ramai.

"Ah Jeongsong hamnida," ucapnya seraya membungkuk. "Aku benar-benar minta maaf."

(Aku minta maaf)

Dia tersenyum, mengibaskan tangannya. "Tidak apa-apa, aku juga tidak terluka, 'kan?"

Chilea membalasnya dengan tertawa kecil menanggapi gurauan laki-laki itu. "Sekali lagi aku minta maaf, permisi."

Tanpa wanita itu ketahui ada sepasang mata yang sudah menyalakan api siap membakar seluruh bandara ini.

Arsenio tidak suka melihat istrinya tertawa kepada orang lain terlebih itu pria. Salahkan dirinya saja yang tidak pernah melakukan hal konyol di depan Chilea.

Satu jam berlalu dan mereka sudah berada dalam perjalanan, huhu Chilea benar-benar terbang.

Arsenio masih marah laki-laki itu tidak berkata satu patah kata pun saat setelah Chilea dari toilet dan sekarang rasa kantuk menyerangnya.

Laki-laki itu bisa melihat istrinya memejamkan matanya, mencari-cari posisi yang nyaman. Lima menit berlalu tiba-tiba saja kepala Chilea oleng membuat kepala perempuan itu bersandar kepada seseorang yang ada disampingnya.

Serius? Dia lagi? Laki-laki yang saat itu tertawa dengan istrinya.

Laki-laki itu menoleh karena merasa ada sesuatu beban di pundaknya dan oh bukannya ini wanita tadi? Dia tersenyum lalu tangannya hendak membenarkan rambut Chilea yang menghalangi wajahnya tapi ada sebuah tangan menepisnya.

Matanya bersitatap dengan tatapan tajam Arsenio, kemudian membawa kepala istrinya untuk bersandar di bahunya.

Seharusnya ini adalah perjalanan yang menyenangkan tapi terasa menyebalkan bagi Arsenio. Salahkan dirinya saja yang merajuk.





~ To Be Continue ~

[END] [S1&2] MY POSSESSIVE HUSBAND [TERBIT]Where stories live. Discover now