Sonya

171 17 4
                                    

Author: bbellezaryll

Happy Reading~

***

Jakarta, 2020

Mata Sonya terpejam saat mendengar kedua orang tuanya bertengkar, Lagi. Ia bingung harus berbuat apa lagi, ia bingung harus bagaimana lagi agar kedua orang tuanya---lebih tepatnya, Bapaknya---berhenti berteriak dan mengumpat.

"Terlalu sering," gumam Sonya memijat pelipisnya.

"Haruskah gue keluar kamar?" gumam Sonya lagi.

Sonya bangun dari duduknya dan berjalan ke arah pintu kamarnya. Ia harus keluar kamar, entah apa yang akan terjadi setelahnya. Entah dia yang terkenal pukulan, makian , dan hinaan dari mulut bapaknya itu atau dia yang langsung terkena pecahan barang lagi.

"Bahkan gue aja muak liat wajah setannya," gumam sonya

Tepat sekali. Saat sonya ingin melangkahkan kakinya mendekat ke mereka, satu tangan suami mamanya berada di rahang mama nya. Ia yakin mamanya akan ditampar lagi.

"BERHENTI!" teriak Sonya setelah berdiam diri cukup lama.

Bapaknya menoleh kearah dirinya yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"APA?! MAU GUA PUKUL KAMU? MASIH KECIL AJA UDAH SONGONG BANGET!" balas bapaknya berteriak.

Sonya memejamkan matanya sebentar. Matanya tiba-tiba panas, ia ingin menangis tapi ia harus tahan. Ia tidak boleh menangis didepan manusia yang ia benci ini, ia tidak boleh terlihat lemah! Ayolah, Sonya pasti bisa menahan tangisannya saat ini.

Sonya menatap wajah Mamanya yang memerah. Mamanya tengah menatap dirinya dan masih terdengar isakan tangisannya itu.

"BAPAK BUAT MAMA NANGIS SEKIAN KALINYA!" teriak Sonya.

Sonya sebenarnya takut, ia tidak berani melawan bapaknya ini. Ia selalu diam ketika kedua orang tuanya bertengkar dan bapaknya selalu bermain tangan ke ibunya, hingga disaat Sonya berumur 15 Tahun, ia berani dan memaksakan dirinya untuk melawan bapaknya karena sudah muak dengan semua ini.

"DIEM! BERISIK SET*N!!" balas bapaknya.

Ini kali berapa dirinya melawan bapaknya? Ia sudah muak dengan kelakuan bapaknya ini, ia ingin mengakhiri semua ini.

"JANGAN TAMPAR MAMA! JANGAN PUKUL MAMA! JANGAN ... MAKSA MINTA UANG KE MAMA!" teriak Sonya sangat-sangat keras hingga ia merasakan tenggorokannya sedikit sakit ketika menelan salivanya.

"Dek, udah Dek!" ucap Mamanya, Hyena Primata.

Sonya tidak mendengarkan ucapan ibunya, melainkan ia melanjutkan kekesalannya lagi.

"BAPAK GAK KERJA-KERJA LAGI SELAMA SEBELAS TAHUN PAK! APA ITU WAJAR? BAPAK HANYA KERJA SEBAGAI KOKI TIGA TAHUN. BAHKAN ... SAAT AWAL KALIAN NIKAH, BAPAK GAK KERJA!" teriak sonya.

Mamanya menatap anaknya---sonya dan Naeura---penuh harapan. Ia ingin Sonya berhenti berbicara, ia takut anaknya yang menjadi imbasnya lagi.

"BANGS*T! BISA BERHENTI GA BACOTAN NYA?!" teriak bapaknya mulai menghampiri sonya

Naeura sendiri melangkahkan kakinya cepat kearah mamanya. Mamanya butuh tempat sandaran.

"MAMA SAMA SEKALI GAK KEBERATAN BAPAK GAK KERJA! TAPI ... KENAPA BAPAK SELALU MEMINTA UANG KE MAMA? BAHKAN MAKSA. KENAPA BAPAK YANG SEOLAH OLAH TERLIHAT CAPEK?! BAPAK SAMA SEKALI GAK KERJA, BAPAK HANYA BENALU DI SINI!" T
teriak sonya meluapkan semua kekesalannya.

"DIEM SET*N!" balas bapaknya mulai memegang rahang sonya kencang.

"SONYA CAPEK PAK!" teriak sonya tepat di wajah bapaknya.

Bangchin 2021( ONS)Where stories live. Discover now