5. Roller Coaster

6 3 0
                                    

Taehyung POV

Sebelum semua ini dimulai, biar kutanya sesuatu.

Apa kalian percaya tentang love at the first sight?

konyol sekali memang, aku tahu.
Jangan coba-coba menertawakan diriku.

Ini gila.
Aku sama sekali tidak mengerti, rasanya seperti mencoba satu per-satu wahana di festival musim panas. Ini seru! Menegangkan dan selalu membuat penasaran.

Agaknya wartawan yang sibuk wara-wiri diluaran sana tidak sebegini inginnya mengulik seseorang guna membayar rasa penasaran.

Ini lebih dari itu. Yang kurasakan tidak se-sepele itu.

Sulit untuk kujabarkan, apalagi mencari sebuah alasan kenapa begini jadinya.

Aku tidak ingat kapan terakhir kali diriku merasa ingin sekali mengenal seseorang sejauh ini.

Hanya saja aku merasa tidak cukup hanya dengan mengobrol sebentar,
menatapnya atau bahkan sekadar sarapan bersama.

Ada keegoisan didalam diriku yang meronta ingin menghabiskan waktu seharian bersamanya walaupun hanya untuk saling bertukar cerita, berbagi tawa hangat atau mungkin jika bisa, berakhir menjalin sebuah hubungan.

Gila! Kau sungguh gila Kim Taehyung!

Apa memukul kepala sendiri sudah legal saat ini?

Kalau iya, akan kulakukan sekarang juga mungkin dengan begini aku bisa menemukan alasan yang logis.

Maksudku, bagaimana bisa aku memiliki perasaan sedalam ini
dengan seorang gadis dalam waktu beberapa hari!?

There's nothing impossible, i know. Yahh, Kenyataan ini masih terlalu kaku untuk kuterima secara lapang.

Ini terlalu cepat sih, kalau dipikir-pikir. Jelas aku menyadarinya, namun kendati menjadi tetangga atau  seorang teman aku ingin lebih dari itu.

Aku, Kim Taehyung mau menjadi
sosok yang spesial untuknya, untuk Song Hyunhee.

Menjadi sandaran dikala dirinya lelah menjalani hari, menjadi
pendengar setia segala keluh kesah atau bahkan semua umpatannya sekalipun jika dirinya
kesal bukan main, menjadi orang pertama yang didatangi saat senang maupun sedih juga menjadi pria yang selalu bersamanya disetiap kencan.

Aku ingin semua itu.

Hyunhee benar-benar ajaib, bahkan belum seminggu mengenalnya aku sudah dibuat uring-uringan begini.

Setelah malam dimana kami mengobrol banyak, aku menyadari bahwa sosok Hyunhee adalah
pendongeng sekaligus pendengar yang baik-- sangat baik malah.

Tidak bosan-bosan, diriku dirasa terhanyut disetiap kata yang dilontarkannya seakan semestaku berada disana.

Dia juga memberikan kenyamanan absolut disaat aku mulai berceloteh kesana-kemari tak tentu arah-- dia tetap memperhatikan dan mendengarkanku dengan seksama, sesekali menimpali dengan manis membuat gelenyar aneh dalam diriku.

Oh sungguh! Bisa mati gemas jika aku mengingatnya kembali.

"Kau menyukainya, ya?"

"Apa? Siapa yang menyukai siapa?" tentu saja aku bingung, daripada meneruskan kain sulam ditangannya ibu malah mendekat kepadaku.

"Kau, Taehyung. Kau menyukai si gadis pindahan."

Aku tidak tahu harus merespon seperti apa. Apa terlalu kentara ya? sampai ibu menyadarinya secepat ini.

"Kenapa diam? Berarti benar, kan." Selidik ibu padaku.

"Song Hyunhee bu, bukan si gadis pindahan."

Sweet Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang