Chapter 26

425 33 2
                                    

" Gabungkan, pisahkan, gabungkan, pisahkan, gabungkan ... "

" Pisahkan "

" Lebih baik bersama daripada kesepian "

" Pisahkan kekacauan "

"Tidak terlalu sibuk. "

" Pisahkan "

Fang dan aku berdiri menatapnya, berdebat dengan Dream karena kamar tidur bersama atau terpisah. Tentu saja, Dream menginginkan kita untuk bersama. Tapi Panjai ingin bisa tidur terpisah di kamar yang berbeda


Ah ... artinya tidur berpasangan ...

" Jika terpisah, maka aku tidur dengan Klua. "

" Tidak diperbolehkan "

Orang yang langsung membalas Dream. Sebelum Fang masuk menepuk pundak pacarnya dengan ringan. Karena pihak lain tidak dapat membalas kata-kata Panjai

" Ayo, bajingan itu memiliki hak penuh "

" Bocah yang sangat nakal. "

Aku, yang berdiri sebagai mediator, tidak memiliki pendapat, dan melihat bahwa aku mengangkat alis ku untuk Dream. Sebelum
berjalan berdiri di sampingku dengan sekantong pakaian, Panjai, dengan sukarela membawa semuanya. Untungnya, aku hanya punya satu ransel, atau dia pasti akan lebih perhatian padaku.

Sekarang kami berempat telah tiba di Chonburi. Dan setelah menerima nasihat dari suadara Dream, kami segera mendapat tempat tinggal. Karena ini bukan festival juga, jadi banyak ruang tersisa. Itu sebabnya itu masalah yang sedang diperdebatkan sekarang

" pisahan terbagi "

Panjai yang berbicara lagi. Membuat Dream bersedia untuk menyerah. Adapun Fang sudah sepakat dengan Panjai. Mungkin karena dia ingin tidur dengan pacarnya. Tetapi Dream itu sendiri, yang ingin bermain dengan ku, membuat ekspresi penyesalan sebelum berjalan dan mengerutkan kening. Jadi aku hanya melihatnya curiga

" Uh ... apakah ada sesuatu? Dream ... "

" Klua "

" Hah ... Hm ... "

" Jangan mudah menyerah anak kecil itu, " bisik Dream pindah ke sisi lain. Menyebabkan aku menjadi bingung dengan saling memandang. Tapi Panjai tampak dekat dengan orang yang berbisik padaku. Tapi percayalah bahwa dia mungkin tidak mendengarnya

" Apa yang kamu inginkan? "

" Oh " Dream menghela nafas panjang. Namun, dia menubduk padaku, berbisik , " Seolah-olah membuat mereka terpesona. Dan ketahuan membuka baju "

" Mengapa Panjai membuat kita membuka baju?" Bisikku, menjadi takut dengan apa yang kudengar. " Atau apakah Fang dan Panjai berencana untuk menggoda kita ... "


" Tidak, tidak, tidak. " Dream buru-buru menyela sebelum membuat wajah penuh. Yang menoleh ke Fang, melihat bahwa pihak lain memanggil pacarnya. Fang adalah orang yang menghubungi ruangan Dan keluar dengan dua kunci. Saat bunga mencapai tangan, itulah yang Panjai di dekat ku lalu meraih lengan ku untuk bergerak ke arahnya. Tapi kisah saat Dream berbisik itu masih melekat di benakku. Tapi sepertinya orang lain tidak bisa datang dan memberitahuku. Karena dia juga diseret Fang. Hanya perhatian yang dikirim.

Apa ini ...

"Apakah Dream mengancam sesuatu? " Sebuah suara yang dekat dengan ku mengejutkan ku. Sebelum berbalik ke arahnya dan menggelengkan kepalanya. Tentu saja, dia juga tidak akan percaya. Karena sekarang orang lain menatapku seolah-olah aku menginginkan jawaban yang lebih baik, " benarkah?. "

[END] The Angel and His Chubby Lover [Terjemahan Indonesia]Where stories live. Discover now