9. Hari Cemburu

72 14 0
                                    

Labrinth - Jealous

🌹🌹🌹

"Masa iya gua cemburu sama teman sendiri."

~ Aditya Marcell


"Happy Reading"

***

Malam harinya, Alika membuka ketiga kado kecil pemberian Adit yang belum sempat ia buka. Isi dari kado kecil yang pertama ia buka berupa sebuah topi dengan gambar hati, di kado kedua Alika mendapatkan sebuah gantungan kunci kelinci yang sangat lucu, dan di kado terakhir ia mendapatkan sebuah kotak yang berisi kalung dengan liontin berhuruf 'A'.

Ia tersenyum lebar melihat kalung pemberian Adit. Tapi saat ia ingin memakainya, senyumnya seketika hilang karena sudah ada kalung yang melingkar di lehernya. Kalung yang dipakainya saat ini adalah pemberian Justin yang baru ia pakai tadi sore setelah mandi.

Alika bingung harus memakai yang mana, tapi jika melihat kalung pemberian Adit ia sangat ingin memakainya. Karena awalan namanya adalah Alika, maka ia memutuskan untuk memakai kalung pemberian Adit. Alika juga tak henti-hentinya tersenyum menatap dirinya di cermin.

Sebuah ide tiba-tiba saja muncul di kepalanya, ia memutuskan untuk memakai topi dari Adit dan mengambil ponselnya. Tak lupa juga dengan tangan kirinya yang memegang gantungan kunci, sedangkan tangan kanannya memegang ponsel yang diarahkan ke cermin di depannya. Setelah dilihat-lihat ternyata dirinya cocok juga memakai topi, mungkin jika ia pakai ke sekolah akan terlihat pas dan bagus.

Alika memutuskan untuk mengirim fotonya pada Adit, tidak lupa juga dengan beberapa kata ungkapan terimakasihnya atas segala pemberian Adit di ulang tahunnya kali ini. Alika rasa, ini cukup berlebihan tapi ia harus menghargai Adit.

Keesokan paginya, seperti biasa Alika berangkat ke sekolah dengan diantar oleh Pak Jay. Ia turun dari mobil begitu sampai di depan sekolah, Alika juga memakai topi pemberian Adit. Dengan senyum simpulnya ia menjawab sapaan dari beberapa murid yang menyapanya.

Hari ini Alika tidak akan masuk ke kelas duluan, ia menyari motor Vespa milik Adit tapi nyatanya motor itu tidak ada di parkiran saat ini. Mungkin Adit belum datang, pikir Alika positif. Akhirnya ia memutuskan untuk menunggu Adit di parkiran.

Saat sedang menunggu Adit, matanya malah menangkap sosok Justin yang baru sampai sekolah dengan motor besarnya. Justin melepas helmnya dan tersenyum kecil melihat Alika yang sedang berdiri tak jauh darinya. Justin berpikir, mungkin Alika sedang menunggunya.

"Ika!" sapa Justin yang masih berada di samping motornya.

"Iya," jawab Alika dengan senyum tipisnya.

Bersamaan dengan Justin yang sedang berjalan ke arahnya, ia melihat Adit yang baru datang dengan motor Vespanya. Tapi ada yang sedikit berbeda kali ini, Alika sangat terkejut karena Adit tak datang sendirian. Ia membonceng Killa di belakangnya.

Lagi-lagi pikiran Alika bingung, ia terus berpikir tentang semua perhatian Adit padanya. Apa kenyataannya sifat Adit memang seperti itu, kenapa pria itu masih memberinya perhatian jika ia sudah memiliki kekasih. Alika tak habis pikir membayangkannya.

"Hei! Lo ngapain bengong?"

Alika tersadar dari lamunannya ketika Justin kembali menyapanya, bukan hanya menyapanya tapi pria itu juga memegang tangannya. Alika menepis tangan Justin pelan, matanya kembali terarah pada Adit yang kini juga sedang menatapnya dari kejauhan. Tapi pria itu tidak memberikan reaksi apa pun, Adit terdiam dengan wajah dinginnya.

Adit, Bukan Buaya!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang