"Gue setuju, rencana keturunan Athena gak pernah mengecewakan," ujar Taehyun mengacungkan kedua jempol tangannya, disusul anggukkan setuju dari Hueningkai dan Sunghoon.

Keesokan harinya, mereka berempat mulai menjalankan rencana Yedam tanpa dicurigai, termasuk Sunghoon yang berpura-pura ada di kubu musuh. Memang pada dasarnya terlalu dingin pada orang lain, musuh tidak ada yang curiga pada Sunghoon.

Makanya saat Hueningkai berbicara empat mata dengan Jisung di rumahnya, Hueningkai bilang tersisa tiga musuh dari enam musuh yang ada. Iya tiga, karena Sunghoon kan tidak termasuk.

Alasan lain Sunghoon diikutsertakan adalah karena dia vampire berdarah murni, cukup membantu kubu mereka untuk melawan musuh. Di pertemuan Yedam dan Sunghoon di toilet saat itu, Yedam sebenarnya sudah tahu identitas Sunghoon. Ya sudah dia ajak saja. Iya, Sunghoon di kubu mereka.

Namun sampai sekarang, Sunghoon belum tahu siapa dalangnya karena dalangnya selalu bersama Junho dan pergi entah kemana.

Selamat, Anda kena prank!
( ˘ ³˘)



























































Pagi ini, Hueningkai, Minhee, Taehyun, Jisung, dan Jinsung berkumpul di depan hutan tempat angkatan 2001 melawan dalangnya. Karena di dalam hutan ada gedung kosong, dan disitulah tempat teman-teman mereka disekap.

Kok tahu? Tahu dari mana?

Nanti kalian juga akan tahu ;)

"Sung, muka lo beneran udah gak apa-apa?" Tanya Jinsung cemas.

"Udah gue tempelin es batu semalaman, mungkin gak apa-apa," jawab Jisung meyakinkan.

Taehyun berdecak, mengisi peluru pistolnya. "Gak usah ngobrol, ayo masuk."

Minhee mendelik. "Lo gak sabar bunuhin penyihir apa gimana?"

"Berisik."

Minhee langsung kicep. Tapi dalam hati dia memaki-maki pemuda bermarga Kang itu, iya dalam hati. Kalau langsung di depan orangnya nanti langsung dijedor, kan tidak lucu.

"Petunjuk terakhir dari buku punya Kak Guanlin, huruf J. Menurut lo, siapa?" Tanya Taehyun seraya mempercepat langkah, berjalan paling depan di antara yang lain.

Ah, pantas saja sikap Taehyun berubah, lebih dingin dari biasanya. Karena huruf J ternyata...

Eh tunggu, siapa dong?! Di antara mereka, ada dua orang yang berhuruf J. Jisung dan Jinsung.

Jisung dan Jinsung inilah dia~
Kembar seiras itu biasa~

Gak.

"Apa liat-liat?" Ketus Jisung risih diperhatikan lekat-lekat sama Minhee.

Minhee membuang muka, bersiul seolah-olah tidak melakukan apa-apa. Dia jadi takut, di antara mereka berlima, ada dua hunter membawa senjata. Dia harus menjaga sikap mulai sekarang.

Tapi jujur, dia penasaran Hueningkai itu apa. Dia pernah melihat tangan Hueningkai mengeluarkan cahaya, masa iya dia... peri seperti di film lonceng pengrajin. Itu lho, film peri berbaju hijau.

Cieee mikir dulu itu film apa.

"Itu gedungnya."

Semua bersembunyi di balik pohon, memandang gedung kumuh yang dijaga sejumlah penyihir berjubah hitam. Jumlahnya lebih banyak dari mereka, kalau langsung masuk bisa tertangkap.

"Gak usah takut," kata Hueningkai maju ke depan. "Hitungan ketiga, lari dan masuk ke dalam. Gak usah tungguin gue, gue bisa jaga diri gue sendiri. Oh ya, tempat mereka disekap ada di lantai lima, ruangan yang pintunya terbuat dari besi."

"Kok lo tau?!" Jisung terkejut, sontak menodongkan pistolnya.

"Kepo deh," cibir Hueningkai kesal. "Siap-siap lari. Satu... dua... tiga!"






BRAK!






Mereka kecuali Taehyun melotot kaget melihat apa yang Hueningkai lakukan. Tanpa membuang waktu lagi, mereka berempat berlari masuk meninggalkan Hueningkai sendiri.

Mau tahu apa yang Hueningkai lakukan?

Dia membuat para penyihir itu terpental jauh! Waw...

"Hati-hati, gue bisa rasain aura penyihir di dalam ruangan, jumlahnya banyak," kata Minhee memberi tahu.

"Harus ada yang alihin perhatian mereka..." Taehyun mengencangkan sarung tangan hitamnya. "Gue kesana, kalian bertiga cepet pergi."






DOR!

DOR!

DOR!





Mereka berempat berpencar, Taehyun ke kiri dan sisanya ke kanan. Suara tembakkan pistol memecah keheningan, para penyihir langsung bersiap untuk menyerang.

Minhee berubah ke wujud oninya. Warna matanya berubah, begitu juga rambutnya. Senjata beracun miliknya muncul, dia serang para penyihir bersamaan dengan aksi tembak menembak Jisung.

Jinsung? Dia menyihir penyihir yang ada menggunakan tongkat milik penyihir yang sudah tiada akibat tertembak.

Mendengar suara tembakan dari lantai bawah, Junho terbangun dari tidurnya. Dia ambil tongkat sihir di atas meja, berlari cepat ke pintu untuk memindahkan para tahanan ke tempat lain.

Namun dia kalah cepat.

Karena Hueningkai muncul di balik pintu, kemudian membuatnya pingsan seketika.


















Jadi, siapakah dalangnya?
Oh ya, peserta yang pura-pura
ikut ke permainan bukan Jinsung,
tapi si... :)

Spoiler untuk chapter selanjutnya : identitas Jay akan terungkap

Cursed or Die | 02 Line ✓Where stories live. Discover now