┆seize┊

21.1K 6.2K 4.9K
                                    

"Ghoul?!"

Jake terkejut begitu mendengar informasi baru dari Hyeongjun. Tadi Jake hendak ke toilet, lalu dia berpapasan dengan hantu itu. Dia bilang Dongpyo meninggal karena diserang ghoul.

Diserang saja, tidak dimakan.

Toilet pria jadi ramai karenanya, semua orang bertanya-tanya siapa ghoul yang berani menyerang Dongpyo, apalagi masih di lingkungan sekolah.

Karena peristiwa itu, para hunter langsung menyiapkan senjata untuk memburu ghoul tersebut. Kalau ketangkap kan dapat uang, lumayan untuk beli senjata baru.

Tapi tidak ada jejak sama sekali, para werewolf maupun vampire tak mencium baunya. Mungkinkah ghoul itu bekerja sama dengan penyihir?

"Kayaknya Dongpyo salah jawab pertanyaan," duga Minhee mengamati mayat temannya tanpa menyentuh.

"Bisa jadi," balas Jay, lalu dia menoleh ke Junho. "Lo gak liat siapa yang bunuh dia?"

"Gue gak liat, pas gue kesini si Dongpyo udah ada disitu."

"Kita harus pecahin petunjuk baru dari Yedam secepatnya, gak boleh ada korban lagi," ujar Jake serius.

"Lo ada di kubu mana? Kita atau musuh?" Tanya Jay datar, dia jadi curiga ke Jake karena perkataan Sunghoon kemarin.

Aura keributan mulai terasa, keduanya bertatapan sengit. Sepertinya akan ada baku hantam lagi, tapi ternyata tidak jadi karena Minhee lebih dulu memisahkan keduanya.

"Gak ada gunanya ribut, Junho nemu petunjuk di deket mayatnya Dongpyo."

Hyeongjun berjongkok melihat tulisan yang tertera di lantai, tulisan dari arang persis di bawah kaki kiri Dongpyo. Pelan-pelan dia geser kaki Dongpyo, dia tidak takut tuh kalau dijadikan tersangka, kan tidak ada sidik jarinya.

Hantu gitu lho~

"S?" Jay mengernyit melihat inisial si penulis. "Sunghoon? Samuel? JinSung? JiSung? Song Hyeongjun? Bukan. Park JongSeong alias gue? Gak deh, mana mungkin gue tulis begituan. Sim Jake? Lee EunSang? Dia kan udah gak ada... Son Dongpyo? Dia korbannya..."

"Baca dulu tulisannya, tebaknya belakangan," kata Hyeongjun sebal.

Ayo kita coba permainan baru!
Kalian harus menemukan apa
yang disembunyikan, satu minggu
dari sekarang. Kalau kalian
berhasil menemukannya, maka
kutukan dan kematian akan
ditunda! Dan setelah satu minggu,
puncak permainan dilaksanakan!

Selamat mencari ^^
- S

"Kenapa giliran kita cepet banget waktunya?! Ini mah sengaja pingin dibunuh semua secara bersamaan!" Seru Minhee tak terima.

"JAY! JAY!"

Orang-orang di luar toilet langsung minggir, memberi jalan untuk Taehyun yang berlari tergesa-gesa memanggil Jay.

Peluh membasahi keningnya, tak ada lagi kata santai dan misterius darinya. Dia... panik?

"Lo kenapa lari-larian begini? Kerasukan Woonggi ya lo?" Tanya Jay terheran-heran.

"Apa salah dan dosaku sayang?" Kata Woonggi dari kantin, telinganya panas. Bisa kedengaran gitu ya...

"Kalau keturunan Hades udah panik, berarti ada masalah buruk menyangkut sesuatu," ujar Minhee yang sudah tahu identitas Taehyun. Dia tahu tadi pagi, dia menebak eh taunya benar.

"Si Kai mana? Tumben sendirian," tanya Hyeongjun sama herannya dengan Taehyun.

Junho menguatkan pegangannya pada tongkat berjalannya, melirik kesana-kemari dengan gelisah.

"Yedam... Yedam dibawa penyihir!" Seru Taehyun kemudian, membuat semua orang disana terkejut bukan main.

"BAHAYA NJIR! DIA SATU-SATUNYA ORANG YANG BISA KASIH PETUNJUK KE KITA, KENAPA BISA HILANG?!"

"Gue, Hyuka, sama Yedam bahas petunjuk kemarin di saung. Ada tiga penyihir dateng dan kasih pertanyaan ke kita, ternyata itu tipuan! Salah satu dari penyihir itu diem-diem sihir Yedam dan bawa dia pergi. Dan gue tau siapa yang suruh mereka!"

"Jangan-jangan maksud permainan cari sesuatu itu... cari Yedam?" Jake paham sekarang. Kalau begitu, Yedam dalam bahaya! Dia orang penting, jangan sampai dia gugur di permainan ini.

"Siapa yang suruh mereka?" Tanya Jay yang lagi-lagi tersulut emosi.

Wajah Taehyun mengebas, apalagi saat menyadari kalau salah satu di antara mereka pergi diam-diam. Kemudian dia mendesis marah.

"Sshh, Cha Junho. Dia penyihir, dia salah satu anak buah dalang permainan. Dan dia juga yang suruh penyihir lain untuk bunuh Eunsang."

















































Woonggi senang sekali. Permata milik kerajaan Aj*nomoto telah ditemukan, karena itu si pemimpin memberikan Jerome banyak uang. Lumayan lah dia palakin, makanya sekarang dia makan somay tiga piring, nasi goreng, dan kimbap dua piring serta es jeruk dua gelas.

Di kantin dia sendirian, orang-orang pergi ke toilet untuk melihat Dongpyo. Dia mah bodo amat dan memilih makan.

Makanan itu nomor satu.

Lagipula, dia juga tidak peduli kalau Dongpyo gugur. Nah loh, kenapa tuh?

"Hei, demon!" Sapa Samuel duduk di depannya membawa semangkuk mie kuah entah apa merknya.

"Mau minta makanan gue ya lo?" Bukannya membalas sapaan, Woonggi malah curiga sambil menggeser piring-piringnya.

"Lo gak liat gue bawa makan? Tapi gak apa-apa sih, gue suka gratisan."

"Yeu, beli sendiri sana! Gue bersusah payah palakin Kak Jerome sampe nyusruk ke tong sampah, nih di dalem baju ada kulit durian, eh kulit jeruk maksudnya."

Samuel heran, kenapa ya ada iblis tapi sifatnya tidak mencerminkan kalau dia iblis? Mana lawak betul, ada sekolahnya apa gimana?

"Eh Sam, gue mau tanya sesuatu ke lo." Woonggi meletakkan sendok dan garpunya, membuatnya terlihat... seram. Serius, iblis kalau sudah serius kenapa membuat hawa di sekitar jadi tidak enak.

"Tanya apaan? Masalah perempuan? Jangan tanya, gue belum punya pacar."

"Ck, bukan itu! Serius ini, nanti gue kumat lagi. Jarang-jarang gue serius begini."

"Emang mau tanya apaan sih? Tumben."

Woonggi tertawa terbahak-bahak. "Hahaha! Serius amat mukanya, gue cuma mau tanya sesuatu yang gak penting-penting amat kok."

"Nah kan, gue tau lo gak bisa serius," kesal Samuel lalu menyuap mie kuahnya.

"Kali ini gue serius," ujar Woonggi berubah ekspreksi dalam hitungan detik. "Lo... lo itu apa?"

"Gue? Manusia biasa," jawab Samuel acuh, fokus makan mie.

Woonggi terkekeh. "Oh ya? Terus, itu kok ada wolfsbane di kantong celana lo? Mau bunuh siapa?"

Dan Samuel langsung tersedak mie kuahnya.







━━━━━━━ : ✧

Wolfsbane adalah tanaman yang paling ditakuti oleh kaum werewolf. Karena dengan memakan atau membauinya saja kemungkinan mereka bisa mati. Wolfsbane juga bisa menimbulkan keracunan bagi manusia. Gejala yang ditimbulkan antara lain seperti rasa terbakar pada tungkai dan bagian perut. Tanaman ini dapat menewaskan manusia dalam waktu 2 hingga 6 jam jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Cursed or Die | 02 Line ✓Where stories live. Discover now