9부 ㅡ primrose

210 54 10
                                    

((🍎)) n tower and memories

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

((🍎)) n tower and memories

Heeseul POV

Namsan Tower, Yongsung, 09.00 pm

Hari ini cukup berbeda dari hari tur-ku yang lain. Tur hari ini dimulai malam hari. Tujuan? Namsan Tower.

Tapi kenapa Namsan Tower? Aku ingin melihat Seoul dari atas, itu akan memanjakan mata. Apalagi aku datang pada malam hari, lampu berkelap-kelip, pasti akan sangat indah.

Katanya di Namsan ada ritual gembok cinta? Itu akan sangat menyenangkan. Aku sudah tidak sabar!

5 menit kemudian...

"Yaa!! Apa masih jauh?" tanyaku pada Kyu yang sudah berjalan duluan.

"Eung, masih jauh. Sampai setengah jalan saja belum," jawab Kyu sambil terus berjalan menaiki banyak anak tangga.

"Kau 'kan yang tadi meminta untuk menaiki tangga? Itu salahmu," lanjutnya.

Hehe, memang aku yang ingin naik melalui tangga. Menurutku, kurang seru jika menaiki elevator. Tapi, semuanya tidak sesuai ekspektasi.

Aku masih diam, membungkukan badan sambil mengatur nafasku. Ah, sial air minumnya sudah habis, aku hauss!

Tak lama Kyu kembali dan jongkok di depanku. Sebelum aku bertanya, dia mencela.

"Naik, kau sudah tidak kuat 'kan?" katanya sambil menepuk punggungnya.

"Yaa, Gwaenchan-a. Aku masih kuat," jawabku.

"Jinjja?" balasnya saat membalikkan badan dan memperhatikan kakiku yang gemetar.

"Kau benar-benar masih kuat?" tanyanya masih ragu bahwa aku kuat menaiki beribu anak tangga.

"Ahh, Geurae!" kataku ketus.

Sampai disini, dia menggendongku sampai di atas Tower. Jauh? Dangyeonhaji.

*당연하지 (dangyeonhaji) : tentu saja.

Namsan Tower, Yongsung, 09.49 pm

Akhirnya, kami sampai di atas. Tower tinggi dengan ujung berwarna merah diselingi putih berdiri kokoh. Sekitarnya diterangi lampu dan pagar kayu, memastikan semua bagian terang dan tidak ada yang terjatuh.

now playing : sunny days, summer night ー sam kim

Kyu duduk di sebuah gazebo, melepas penat setelah mendaki ke puncak dan juga menggendongku.

Aku? Ah aku pergi membeli air mineral dan juga gembok. Tentu saja untuk ritual haha. Sebenarnya aku tidak percaya ritual ini, tapi masih saja aku melakukannya.

Aku menghampiri Kyu yang duduk di gazebo tadi. Aku juga memberinya sebotol air mineral yang aku beli. Wah, keringat bercucuran di dahinya. Ini semua ulahku.

Sekali teguk, dua kali teguk, wah sehaus itu?!

"Masih mau?" tanyaku sambil menunjuk botol air dipeganganku.

Bukannya menjawab, dia malah bersandar padaku. Ahh jinjja, dari kemarin dia selalu bersandar padaku.

nyender doang jir :) siapa?

"Kyu-ya, mianhae," kataku padanya.

"Wae?" balasnya dengan setengah suara.

"Aku sudah merepotkanmu," jawabku sedikit menundukkan kepala.

"Benar kau merepotkanku," ucapnya sambil tertawa kecil.

"Seharusnya aku tidak bilang begitu," sahutku sedikit cemberut.

Aku bergeser sedikit, alhasil kepalanya mengenai kursi kayu yang kami duduki. Itu akibat karena merusak suasana.

"Ahh, neomu apa," katanya sambil memegang kepalanya dan meringis kesakitan.

*너무 아파 (neomu apa) : sakit banget.

"Bagaimana kalau kita menulis harapan kita sekarang?" tanyaku.

Aku memberi Kyu spidol dan gembok serta kunci yang tadi ku beli. Masing-masing kami menulis harapan, kemudian menguncinya pada rantai di pojok pagar kayu.

Seoul, Yongsung, 11.09 pm

"Ah matta, Kyu-ya tadi kau menulis apa di gembokmu?" tanyaku.

Kyu menoleh, "Kenapa kau penasaran?" tanyanya kembali kepadaku.

"Aku hanya ingin tah-"

"Tidak akan ku beri tahu," jawabnya memotong kalimatku.

"Pelit," balasku.

Bus terus berjalan. Mataku sangat berat, ayo tidur sebentar dan bangun ketika sudah sampai daerah Seongdong.

((🍎))

Gembok Heeseul
"Semoga tur-ku berjalan lancar, dan tahun ini studio kami akan lebih sukses,"

Gembok Kyu
"Semoga dia tetap bersama-sama denganku, semoga dia juga menyukaiku, semoga dia jodohku,"

.
.
.
.

🌼ɞೃ 𝐬𝐩𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐨𝐮𝐥 (서울에 봄)
𝘧𝘵. 𝘫𝘪 𝘤𝘩𝘢𝘯𝘨𝘮𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘵𝘩𝘦 𝘣𝘰𝘺𝘻

to be continued...

[ 𝙘𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙 ] spring seoul ft. ji changminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang