Afterlife ; Draco Malfoy x Reader [END]

nol

Apakah kamu percaya adanya kehidupan setelah kematian?

Jika kamu bisa memilih, kehidupan bagaimana yang akan kamu pilih?

Kalau aku diberi kesempatan, aku hanya ingin bertemu dengannya. Meskipun aku tau mustahil tapi, apa salahnya berharap? Hidup harus butuh sedikit harapan dan tentunya.

Sihir.

+Afterlife+

"Summer"

Seseorang memanggil namanya berkali kali tapi ia sama sekali tidak menemukan siapapun. Yang ia lihat hanyalah sebuah stasiun kingcross yang sepi.

"Siapa disana???"teriak Summer

"Summer..."

Seseorang memanggil namanya lagi dengan cepat ia menengok ke belakangnya. Tidak ada siapapun disana, tapi ketika ia menengok ke depan. Ia melihat Draco Malfoy disana tersenyum dengan seragam Sekolahnya. Wajahnya tidak berubah, masih seperti terakhir kali Summer lihat.

"Draco!"Summer berlari kecil dan memeluk Draco.

"Aku merindukanmu, Summer"kata Draco

"Aku juga"

"Tunggu!"Summer melepaskan pelukkannya lalu menatap Draco bingung "Ini bukan mimpi kan?"tanya Summer

"Menurutmu?"tanya Draco

Summer mencubit lengannya sendiri. Kebas. Tidak merasakan sakit.

"Ini mimpi"Wajah Summer berubah menjadi sedih. Ia kecewa hanya dipertemukan dengan Draco hanya lewat mimpi yang sangat terasa nyata.

"Kalau begitu, mari kita jadikan ini nyata"kata Draco

"Come home..."

"Aku tidak tau caranya, Draco."ucap Summer lemah

Draco hanya tersenyum lalu menghilang. Summer panik ia melihat keselilingnya tapi tidak menemukan Draco dimanapun. Setetes air mata berhasil jatuh dari pelupuk matanya, ia lagi lagi menangis, bahkan dalam mimpinya. Ia berlari dengan cepat tapi yang ia temui hanyalah stasiun kereta yang tak ada ujungnya.

Hingga akhirnya ia mendengar suara. Ia berhenti berlari dan jatuh terduduk.

"Your time is coming, Summer"

Suaranya begitu asing di telinganya

"Second chance"

"Welcome home..."

Shusshh

Aku mendengar suara angin yang sangat kencang. Seketika aku merasa tubuhku seperti tertarik oleh sesuatu yang kasat mata. Aku berusaha menahan tarikkannya itu dengan bertahan memegang bangku kayu tapi tarikkannya sangat kuat seakan magnet. Tanganku tidak kuat untuk terus berpegangan pada bangku, dan akhirnya terlepas. Tubuh ku tertarik, entah menuju mana tapi aku merasa sangat pusing pada kepalaku.

Saat itu juga Aku merasa tubuhku melayang dan yang ku lihat adalah langit, namun pandangan itu tidak berlangsung lama hingga aku merasa tubuh ku menghantam tanah dan terasa remuk pada sekujur tubuhku seperti ditiban oleh 100 gajah diatasnya. Suara yang terakhir ku dengar adalah teriakan orang orang dan yang ku lihat terakhir kali hanyalah bayang bayangan orang menghampiriku.