20

79 8 4
                                    

"Des!" ucup terengah-engah, sedangkan Jinyoung hanya melirik sebentar.

"oit? uda ga marah lu sama gue, cup?" Desi melirik Jinyoung,

"Baejin kenalin ini temen gue namanya Hyungseob, cup kenalin ini Baejin temen sekelas gue."

"Gue mau minta maaf Des sama lu tentang kejadian waktu itu..."

"iya cup, no prob. Btw, lo ngapain ke sekolah gue cup? kan bisa telepon kalo emg cuma buat minta maaf!" ucup menampilkan senyum polosnya,

"Sebenarnya gue juga mau ke restoran paman gue, eh gak sengaja liat lu jadi gue samperin deh." Ucup pun meninggalkan Jinyoung dan Desi.

Akhir-akhir ini Jungwoo sibuk dengan latihan bersama timnya, memudahkan rencana mereka dan kini mereka semua sudah ada di apartment Jennie.

"Oh gitu, makasih ya Rowoon!" Jennie menutup pintu apart setelah menerima informasi bahwa nanti malam ada pemadaman listrik, mereka pun bersiap-siap pindah ke rumah Jinyoung. Tanpa mereka sadari, Rowoon berdecih dan kembali menutup pintu apartnya, rencananya mendekati Jennie gagal.

Desi sengaja memainkan ponselnya hingga lowbat dan mati daya kemudian menyimpannya di atas meja ruang tamu, lalu mengikuti Chenle masuk ke dalam kamar Jinyoung.

"Astaga! jadi gitu ceritanya. ihh kalo gue jadi lu, uda gue bunuh ka-PLAKKK" bibir Daehwi ditampar Jennie pelan,

"Jangan asal ngomong." bisiknya, Daehwi tertegun dan tertawa canggung. "Bu-bukan gitu kok maksud gue suerr." Jinyoung tersenyum tipis menanggapinya,

"Gaiss kayaknya orang yang pasang foto di mading dan ngejar Kak Tzuyu itu beda deh." Mereka semua merapat agar bisa melihat video CCTV di ruang komputer dan juga daerah mading yang disadap Euiwoong,

"Stop!" Euiwoong menekan tombol spasi, Chenle meminta Euiwoong memperjelas wajah si pelaku dan blur. "Sial, coba lu apain kek yang penting wajahnya bisa keliatan jelas gitu, woong."

Euiwoong sudah berusaha tapi tetap tidak bisa, mereka susah mendapatkan pelakunya sekarang. Video pun kembali diputar, "Tunggu, perbesar deh dan ulang."

Pelaku tersebut tak sengaja meninggalkan sesuatu lalu lari keluar dengan panik. Euiwoong pun kembali mempercepat video di ruangan komputer hingga hari berikutnya.

"A-apa?!" Jennie menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat di layar laptop. Di CCTV ruang komputer saat masih benar-benar pagi, Pak Sehun terlihat berjongkok dan mencari sesuatu hingga ke kolong meja, lalu ia mengambil sesuatu dan saat diperbesar,

"Tanda pengenal?" 

Mereka melihat CCTV di dekat mading sekolah, terlihat seorang lelaki bermasker melihat sekeliling sebelum mengeluarkan foto-foto tersebut dan memasangnya, kemudian ia melihat ke arah CCTV, ia membuka maskernya dan tersenyum lebar. Desi benar-benar kaget, "Di-dia..." Taehyung.

Saat Euiwoong ingin menyalin video untuk menjadi bukti ternyata Dewi Fortuna sedang tak berpihak pada mereka, dari dalam sekolah sana ada yang ahli juga dalam bidang IT, ia menyerang laptop Euiwoong dengan virus, Euiwoong pun panik dan secepat mungkin membuat pertahanan agar tidak di serang virus yang bisa membahayakan semua tugas sekolah termasuk history semua IP yang pernah ia hack terbongkar.

"Chen!" teriak Euiwoong khawatir, Chenle mengangguk dan langsung menelepon Jisung-temannya yang juga jago komputer dan Tzuyu bersamaan. "Jangan disini! sumpah nih orang jago banget! buruan kalian matiin hp."

Chenle bersama Jinyoung berlari menjauh. Euiwoong panik ketika si penyerang berhasil meretas beberapa data gamenya, "Anjrit sialan bangke asu!" Pekikan frustasi keluar dari mulutnya.

Stalker-JungwooWhere stories live. Discover now